30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Seorang Petani Dipenggal Lima OTK

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

POSO, SUMUTPOS.CO – Seorang petani di Desa Padang Lembara, Poso, tewas setelah dipenggal oleh orang tak dikenal. Korban bernama Fadli itu dibunuh 5 orang tak dikenal (OTK) yang menuduhnya sebagai mata-mata polisi alias kibus.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Boy Rafli Amar saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut.

“Masih dilakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut,” ujar Boy.

Informasi yang dihimpun, peristiwa terjadi pada Kamis (18/9) sekitar pukul 20.30 WITA. Malam itu, menjadi malam mencekam bagi korban dan istrinya. Saat itu, istri korban mendengar suara ketukan di pintu rumahnya.

Istri korban selanjutnya membuka pintu dan menyambut lima pria tersebut. Mereka menanyakan korban kepada istrinya itu. Sang istri tersebut tanpa banyak curiga langsung menjawab mengatakan bapak ada duduk di dalam.

Saat itu istri korban sempat menanyakan identitas tamu misterius tersebut. Namun, tanpa banyak berkata-kata, lima pelaku langsung masuk ke dalam rumah korban dan selanjutnya menariknya keluar.

Korban kemudian ditendang oleh para pelaku. Korban sempat menanyakan apa salahnya, namun korban langsung ditarik keluar rumah dengan kondisi tangan diikat.

Melihat suaminya diseret, istri korban berteriak histeris. Namun para pelaku menodong korban dengan senjata api dan dicegah untuk keluar rumah oleh para pelaku. Selanjutnya para pelaku sempat mengeluarkan kata-kata kepada istri korban sebelum akhinya pergi membawa korban.

“Ini risiko menjadi mata-mata polisi dan gara-gara kamu dua teman saya meninggal di sini,” begitu pelaku tersebut berkata pada istri korban.

Beberapa meter dari rumah korban, para pelaku mengeksekusi korban. Setelah OTK tersebut pergi, istri keluar rumah dan melihat suaminya telah posisi telungkup dengan berlumuran darah dan istri korban langsung berteriak minta tolong kepada tetangga sekitar.

Pihak kepolisian menduga, para pelaku merupakan kelompok teroris di wilayah Indonesia Timur yang selama ini sering meresahkan warga.

“(Pelakunya) diduga kuat kelompok teror yang ada di sana,” kata Boy.

Sementara itu, saat ditanya apakah ada kaitannya dengan kelompok ISIS (Islamic State of Iraq and Syria), Boy belum bisa memastikannya. (net/bbs)

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

POSO, SUMUTPOS.CO – Seorang petani di Desa Padang Lembara, Poso, tewas setelah dipenggal oleh orang tak dikenal. Korban bernama Fadli itu dibunuh 5 orang tak dikenal (OTK) yang menuduhnya sebagai mata-mata polisi alias kibus.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Boy Rafli Amar saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut.

“Masih dilakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut,” ujar Boy.

Informasi yang dihimpun, peristiwa terjadi pada Kamis (18/9) sekitar pukul 20.30 WITA. Malam itu, menjadi malam mencekam bagi korban dan istrinya. Saat itu, istri korban mendengar suara ketukan di pintu rumahnya.

Istri korban selanjutnya membuka pintu dan menyambut lima pria tersebut. Mereka menanyakan korban kepada istrinya itu. Sang istri tersebut tanpa banyak curiga langsung menjawab mengatakan bapak ada duduk di dalam.

Saat itu istri korban sempat menanyakan identitas tamu misterius tersebut. Namun, tanpa banyak berkata-kata, lima pelaku langsung masuk ke dalam rumah korban dan selanjutnya menariknya keluar.

Korban kemudian ditendang oleh para pelaku. Korban sempat menanyakan apa salahnya, namun korban langsung ditarik keluar rumah dengan kondisi tangan diikat.

Melihat suaminya diseret, istri korban berteriak histeris. Namun para pelaku menodong korban dengan senjata api dan dicegah untuk keluar rumah oleh para pelaku. Selanjutnya para pelaku sempat mengeluarkan kata-kata kepada istri korban sebelum akhinya pergi membawa korban.

“Ini risiko menjadi mata-mata polisi dan gara-gara kamu dua teman saya meninggal di sini,” begitu pelaku tersebut berkata pada istri korban.

Beberapa meter dari rumah korban, para pelaku mengeksekusi korban. Setelah OTK tersebut pergi, istri keluar rumah dan melihat suaminya telah posisi telungkup dengan berlumuran darah dan istri korban langsung berteriak minta tolong kepada tetangga sekitar.

Pihak kepolisian menduga, para pelaku merupakan kelompok teroris di wilayah Indonesia Timur yang selama ini sering meresahkan warga.

“(Pelakunya) diduga kuat kelompok teror yang ada di sana,” kata Boy.

Sementara itu, saat ditanya apakah ada kaitannya dengan kelompok ISIS (Islamic State of Iraq and Syria), Boy belum bisa memastikannya. (net/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/