MEDAN,SUMUTPOS.CO-Keluarga mendiang Rawindra alias Rawi mengaku heran dan tak terima ayah tiga anak itu ditembak mati. Padahal, saat dijemput dari rumah, Rawi masih sehat.
“Keluarga masih heran, karena saat ditangkap di rumah, Rawi masih dalam keadaan sehat dan digari. Tiba-tiba dikabarkan tewas akibat ditembak,” ujar Zulheri Sinaga, kuasa hukum Rawindra kepada wartawan di Polrestabes Medan, Senin (22/1) pukul 15.00 WIB.
Tambah Zulheri, saat ditangkap, Rawi langsung diborgol, kemudian diboyong petugas untuk dilakukan pengembangan. “Saya heran, bagaimana korban bisa melawan, sementara tangannya diborgol. Ini akan kami usut,” tambah Zulheri.
Yang membuat pihak keluarga heran, foto penangkapan Rawi sempat tersebar dalam keadaan hidup. Namun siang harinya, Rawi dinyatakan meninggal dunia. “Kalau dia dinyatakan salah, kami terima, tapi janganlah main tembak. Ini akan menyulitkan kepolisian mengusut kasus ini,” terang Zulheri lagi.
Dan pengacara berambut panjang ini menjelaskan, pihaknya akan mengadu ke Komnas HAM. “Kita masih menunggu penyelidikan, apalagi yang kita hadapi adalah penegak hukum. Kita jangan sembrono dalam melangkah sebelum mengadu ke Komnas HAM,” jelasnya. (sor)
MEDAN,SUMUTPOS.CO-Keluarga mendiang Rawindra alias Rawi mengaku heran dan tak terima ayah tiga anak itu ditembak mati. Padahal, saat dijemput dari rumah, Rawi masih sehat.
“Keluarga masih heran, karena saat ditangkap di rumah, Rawi masih dalam keadaan sehat dan digari. Tiba-tiba dikabarkan tewas akibat ditembak,” ujar Zulheri Sinaga, kuasa hukum Rawindra kepada wartawan di Polrestabes Medan, Senin (22/1) pukul 15.00 WIB.
Tambah Zulheri, saat ditangkap, Rawi langsung diborgol, kemudian diboyong petugas untuk dilakukan pengembangan. “Saya heran, bagaimana korban bisa melawan, sementara tangannya diborgol. Ini akan kami usut,” tambah Zulheri.
Yang membuat pihak keluarga heran, foto penangkapan Rawi sempat tersebar dalam keadaan hidup. Namun siang harinya, Rawi dinyatakan meninggal dunia. “Kalau dia dinyatakan salah, kami terima, tapi janganlah main tembak. Ini akan menyulitkan kepolisian mengusut kasus ini,” terang Zulheri lagi.
Dan pengacara berambut panjang ini menjelaskan, pihaknya akan mengadu ke Komnas HAM. “Kita masih menunggu penyelidikan, apalagi yang kita hadapi adalah penegak hukum. Kita jangan sembrono dalam melangkah sebelum mengadu ke Komnas HAM,” jelasnya. (sor)