STABAT, SUMUTPOS.CO – Sejumlah warga yang menetap di Jalan Karya Bakti, Lingkungan VI, Kelurahan Sidomulyo, Stabat, digegerkan dengan jerit tangis dari keluarga Tri Hari Wibowo (29), seorang pengusaha atau tauke delman, Selasa (21/1) pukul 20.00 WIB. Akibatnya, istri dan anak serta mertua korban kritis yang harus mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Putri Bidadari Stabat.
Informasi dihimpun, terduga pelaku berinisial Rah (20), mantan pekerjanya. Terduga pelaku merupakan penarik delman milik taukenya.
Disebut-sebut memiliki utang senilai Rp1 juga. Namun diduga, yang bersangkutan tak sanggup membayarnya.
Karenanya, terduga pelaku merasa sakit hati hingga diduga merencanakan aksi balas dendam. Kasubbag Humas Polres Langkat, AKP Rohmat menjelaskan, pihaknya sudah menerima laporan dari pelapor, yang merupakan suami dari para korban.
Kata dia, pelaku warga disebut-sebut warga Aceh masuk ke rumah korban melalui pintu belakang. “Pelaku sudah melarikan diri dari keluarga pelapor dikarenakan mempunyai utang piutang dan merasa sakit. Saat ini, petugas masih melakukan pengejaran,” kata dia, Rabu (22/1) siang.
“Setelah pelaku melakukan aksi pembacokan, langsung melarikan diri. Polres Langkat sudah menerima laporan polisi dari pelapor untuk pengusutan lebih lanjut,” sambung juru bicara Polres Langkat tersebut.
Sementara itu, ketiga korban dimaksud yakni, Eliawaty (42) mertua pelapor, Aldona Veronika (26) istri pelapor dan Adinda Permata (7) anak kedua pelapor. Pelapor dan Aldona Veronika dikaruniai 3 orang anak.
Saat kejadian, istri korban sedang berada di ruang tamu menikmati makan malam bersama Yunda dan Dinda. Sedangkan yang paling kecil Amanda, sedang di bermain di ayunan.
Terduga pelaku pertama kali membacoki Adinda alias Dinda. Saat itu, Dinda diminta untuk mengambil air minum di dapur.
“Karena saya dengar suara jeritan, saya lari ke arah dapur. Lalu saya juga didatangi dan sambil bacok ke arah kepala dan pinggang. Karena saya sudah berdarah, saya lari ke arah pasar untuk meminta pertolongan,” ujar istri pelapor.
Jeritan Dinda juga didengar neneknya, Eliawaty yang ketepatan sedang berada di kamar mandi. Karenanya, Eliawati membuka pintu kamar mandi.
Betapa kagetnya Eliawati melihat sang cucu tengah berupaya dihabisi nyawanya oleh terduga pelaku dengan senjata tajam jenis parang. “Karena melihat saya, dia (terduga pelaku) pun lari ke arah saya sambil menebas parangnya,” tambah Eliawati.
Demikian, sang nenek yang berdarah langsung menggendong cucunya usai pelaku kabur. “Anak saya (istri pelapor) say lihat sudah terkapar di pasar umum sambil menjerit,” tambah dia.
Singkat cerita, ketiganya kemudian dilarikan ke rumah sakit setelah pelaku kabur. “Anak pertama saya Yunda tidak kenapa-napa karena lari masuk ke kamar sambil bersembunyi,” tukas Aldona Veronika.
Keadaan ketiga korban berangsur membaik. Ketiganya mengalami luka robek yang cukup parah. Yang paling parah adalah Adinda.
Eliawati mengalami luka robek di siku kanan sepanjang 5 cm dengan kedalaman 1 cm. Aldona Veronika mengalami luka di kepala dengan lebar 4 cm dan kedalaman 0,5 cm.
Juga luka robek di punggung sepanjang 4 cm dan mengalami robek sedalam 0,2 cm. Terakhir Adinda mengalami luka robek di lengan kiri sepanjang 6 cm dengan lebar 4 cm dan kedalaman 2 cm sampai ke tulang.
Lalu tangan kiri bawahnya luka robek sepanjang 4 cm dengan lebar 5 cm dan kedalaman 1,5 cm. Kemudian dagu sebelah kiri luka robek sepanjang 1,5 cm dan lebar 0,5 cm. Serta luka robek di ketiak sepanjang 4 cm dengan lebar 1 cm hingga kedalaman 0,2 cm. (ted/btr)