25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Duh, Bayi 2 Tahun Tewas Dibekap Pembantu

Jenazah-ilustrasi
Jenazah-ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kezya Natani Elia Boru Simanjuntak, bayi berusia 2,4 tahun ini tewas dibekap Ria (18), pembantu rumah tangga, Rabu (22/4) sore. Pengakuan si pembantu, mereka hanya bermain cilukba. Kematian Kezya membuat ayah ibunya Simon Petrus Simanjuntak (39) dan Erniati Boru Ginting (42), penduduk Jalan Ginting Gang Saudara No. 3, Kwala Bekala, Medan Johor, menangis sedih.

Ayah korban, Simon, mengatakan anak tunggalnya diketahui tewas saat dihubungi tetangganya, Oji Boru Sembiring. Saat itu, seperti biasa Simon sedang membuka usaha gas dan aqua, yang berada di depan Royal Sumatera, Jalan Jamin Ginting. Tetangganya tersebut menyuruh bapak korban datang ke Klinik Medica, tak jauh dari rumahnya.

“Cepat datang bang, Keyza sakit,” ujar Simon meniru perkataan Oji.

Mendapat kabar itu, Simon pun langsung menutup tempat usahanya dan bergegas ke klinik. Setibanya di klinik, Simon nyaris pingsan lantaran anak tunggalnya terbujur kaku.

“Sabarlah pak, anak bapak sudah dipanggil yang Maha Kuasa,” ucap Simon menirukan perkataan dokter jaga di klinik tersebut.

Simon pun membawa anak tunggalnya ke rumah duka. Selanjutnya Simon menghubungi istrinya, Erniati yang bekerja di pabrik aqua, Daulu, Berastagi, dan keluarganya. Mendapat kabar itu, istrinya pun langsung pulang dari tempat kerjanya.

Setibanya di rumah duka, ibu korban pun langsung histeris. Begitu pun para kerabat dan tetangganya.

Kakek korban, A Simanjuntak  yang mengetahui cucunya tewas, menyarankan kepada Simon agar dibawa ke rumah sakit (RSUP Adam Malik, Red) untuk dilakukan otopsi. Mereka pun berangkat ke rumah sakit tersebut.

Menurut Simon, saat ditanyai tentang kematian anaknya, memberi pengakuan berbelit-belit dan membantah membekap korban.

“Tidak ada diapa-pain katanya, hanya main cilukba saja dan menidurkan,” sebut Simon.

Ia menuturkan, anaknya sama sekali tidak memiliki penyakit. “Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada anak saya. Mungkin meninggal karena tak bernapas pas ditutup selimut oleh pembantu saya,” ujar Simon.

Ia mengatakan, pelaku sudah diserahkan ke pihak Polsek Delitua.

Kapolsek Delitua Kompol Anggoro Wicaksono yang dikonfirmasi, tidak memberikan jawaban. Nomor selulernya sibuk. Begitu juga dengan Kanit Reskrim Polsek Delitua AKP Martualesi Sitepu. (ris)

Jenazah-ilustrasi
Jenazah-ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kezya Natani Elia Boru Simanjuntak, bayi berusia 2,4 tahun ini tewas dibekap Ria (18), pembantu rumah tangga, Rabu (22/4) sore. Pengakuan si pembantu, mereka hanya bermain cilukba. Kematian Kezya membuat ayah ibunya Simon Petrus Simanjuntak (39) dan Erniati Boru Ginting (42), penduduk Jalan Ginting Gang Saudara No. 3, Kwala Bekala, Medan Johor, menangis sedih.

Ayah korban, Simon, mengatakan anak tunggalnya diketahui tewas saat dihubungi tetangganya, Oji Boru Sembiring. Saat itu, seperti biasa Simon sedang membuka usaha gas dan aqua, yang berada di depan Royal Sumatera, Jalan Jamin Ginting. Tetangganya tersebut menyuruh bapak korban datang ke Klinik Medica, tak jauh dari rumahnya.

“Cepat datang bang, Keyza sakit,” ujar Simon meniru perkataan Oji.

Mendapat kabar itu, Simon pun langsung menutup tempat usahanya dan bergegas ke klinik. Setibanya di klinik, Simon nyaris pingsan lantaran anak tunggalnya terbujur kaku.

“Sabarlah pak, anak bapak sudah dipanggil yang Maha Kuasa,” ucap Simon menirukan perkataan dokter jaga di klinik tersebut.

Simon pun membawa anak tunggalnya ke rumah duka. Selanjutnya Simon menghubungi istrinya, Erniati yang bekerja di pabrik aqua, Daulu, Berastagi, dan keluarganya. Mendapat kabar itu, istrinya pun langsung pulang dari tempat kerjanya.

Setibanya di rumah duka, ibu korban pun langsung histeris. Begitu pun para kerabat dan tetangganya.

Kakek korban, A Simanjuntak  yang mengetahui cucunya tewas, menyarankan kepada Simon agar dibawa ke rumah sakit (RSUP Adam Malik, Red) untuk dilakukan otopsi. Mereka pun berangkat ke rumah sakit tersebut.

Menurut Simon, saat ditanyai tentang kematian anaknya, memberi pengakuan berbelit-belit dan membantah membekap korban.

“Tidak ada diapa-pain katanya, hanya main cilukba saja dan menidurkan,” sebut Simon.

Ia menuturkan, anaknya sama sekali tidak memiliki penyakit. “Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada anak saya. Mungkin meninggal karena tak bernapas pas ditutup selimut oleh pembantu saya,” ujar Simon.

Ia mengatakan, pelaku sudah diserahkan ke pihak Polsek Delitua.

Kapolsek Delitua Kompol Anggoro Wicaksono yang dikonfirmasi, tidak memberikan jawaban. Nomor selulernya sibuk. Begitu juga dengan Kanit Reskrim Polsek Delitua AKP Martualesi Sitepu. (ris)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/