24.2 C
Medan
Sunday, September 1, 2024

Dimassa, Pencuri Manggil Mamak

Foto: Oki Posmetro Medan Pelaku Dibalbal Massa
Foto: Oki Posmetro Medan
Pelaku Dibalbal Massa

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Banyak anak tidak memikirkan kesusahan orangtua, khususnya ibunya ketika hendak melakukan tindakan melanggar hukum. Tapi begitu ketangkap dan diamuk massa, orang pertama yang diingat dan dipanggil adalah sang ibu.

Rudi Saputra (25) termasuk salah satunya. Bersama dua rekannya, warga Jalan Pancing 3, Gang Melati, Kelurahan Cinta Kasih, Medan Tembung, ini nekat membongkar jok kereta milik Flora Haloho (30).

Walau berhasil mengambil dompet dari kereta jenis bebek BK 4079 AAJ tersebut, tiga sekawan ini tetap tidak bisa menggunakannya. Itu karena korban keburu memergoki dan meneriaki mereka maling.

Meski sempat berusaha kabur, Rudi berhasil ditangkap warga dan langsung menghakiminya. Sementara dua rekannya sukses meloloskan diri. Tak ayal, pemuda ini dipermak massa hingga sekarat.

Dalam kesakitan itulah, dengan nafas tersengal-sengal, Rudi memanggil-manggil mamaknya berharap perempuan yang melahirkannya datang menolong. “Udah bang, mati aku nanti. Ampun bang. Aduh mak, mau di bunuh aku mak,” teriak Rudi dengan suara pelan dan meringis kesakitan.

Amukan massa berlangsung pada Selasa (22/11) sekira pukul 18.00 WIB di Jalan Kapten Sumarsono, Desa Helvetia, Sunggal Deli Serdang, tepatnya depan rumah korban.

Ketika itu Rudi dan 2 temannya datang naik kereta lalu berpura-pura belanja pakaian di toko depan rumah Flora. Seorang pelaku yang belum diketahui identitasnya mengalihkan perhatian dengan cara menawar harga pakaian. Sedangkan Rudi dan seorang rekannya lagi, memanfaatkan situasi dengan membuka paksa jok kereta milik korban.

Saat dompet berhasil diambil, Flora tak sengaja memergoki dan langsung berteriak maling sambil menunjuk ke arah mereka. Seketika warga sekitar berdatangan.

Melihat warga berdatangan, tiga sekawan tersebut segera kabur. Reaksi tersebut membuat warga semakin fokus mengejar pelaku. Tak lama Rudi pun tertangkap dan langsung dipukuli. “Mau kemana kau bo***t. Mati kau disini kami bikin,” ujar warga emosi.

“Dua lari bang, satu dapat. Itulah yang lagi di massa orang itu,” ujar Ardi, salah seorang warga yang ikut mengejar, sembari menunjuk ke arah Rudi dihakimi massa.

Luapan emosi massa baru reda setelah Polsek Sunggal tiba di lokasi dan mengamankan Rudi. Melihat kondisi pemuda ini sangat parah, petugas akhirnya melarikan dia ke RS Bhayangkara Medan guna mendapatkan perawatan medis.

“Jadi pelaku sudah kita bawa ke RSU Brimob (RS Bhayangkara Medan) untuk dilakukan pemeriksaan atas luka-lukanya. Barang bukti yang bisa kita amankan berupa 1 dompet berisi 1 ponsel merek Samsung j5 warna hitam, SIM C, ATM, KTP, STNK, dan uang Rp1 juta,” jelas Kanit Reskrim Mapolsek Medan Sunggal, Iptu Nur Istiono.

Lebih lanjut katanya, pihaknya masih berupaya mengejar dua rekan pelaku yang berhasil meloloskan diri. “Kita masih mencari saksi dan mengejar 2 pelaku yang berhasil kabur,” tutupnya.(oki/ras)

 

Foto: Oki Posmetro Medan Pelaku Dibalbal Massa
Foto: Oki Posmetro Medan
Pelaku Dibalbal Massa

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Banyak anak tidak memikirkan kesusahan orangtua, khususnya ibunya ketika hendak melakukan tindakan melanggar hukum. Tapi begitu ketangkap dan diamuk massa, orang pertama yang diingat dan dipanggil adalah sang ibu.

Rudi Saputra (25) termasuk salah satunya. Bersama dua rekannya, warga Jalan Pancing 3, Gang Melati, Kelurahan Cinta Kasih, Medan Tembung, ini nekat membongkar jok kereta milik Flora Haloho (30).

Walau berhasil mengambil dompet dari kereta jenis bebek BK 4079 AAJ tersebut, tiga sekawan ini tetap tidak bisa menggunakannya. Itu karena korban keburu memergoki dan meneriaki mereka maling.

Meski sempat berusaha kabur, Rudi berhasil ditangkap warga dan langsung menghakiminya. Sementara dua rekannya sukses meloloskan diri. Tak ayal, pemuda ini dipermak massa hingga sekarat.

Dalam kesakitan itulah, dengan nafas tersengal-sengal, Rudi memanggil-manggil mamaknya berharap perempuan yang melahirkannya datang menolong. “Udah bang, mati aku nanti. Ampun bang. Aduh mak, mau di bunuh aku mak,” teriak Rudi dengan suara pelan dan meringis kesakitan.

Amukan massa berlangsung pada Selasa (22/11) sekira pukul 18.00 WIB di Jalan Kapten Sumarsono, Desa Helvetia, Sunggal Deli Serdang, tepatnya depan rumah korban.

Ketika itu Rudi dan 2 temannya datang naik kereta lalu berpura-pura belanja pakaian di toko depan rumah Flora. Seorang pelaku yang belum diketahui identitasnya mengalihkan perhatian dengan cara menawar harga pakaian. Sedangkan Rudi dan seorang rekannya lagi, memanfaatkan situasi dengan membuka paksa jok kereta milik korban.

Saat dompet berhasil diambil, Flora tak sengaja memergoki dan langsung berteriak maling sambil menunjuk ke arah mereka. Seketika warga sekitar berdatangan.

Melihat warga berdatangan, tiga sekawan tersebut segera kabur. Reaksi tersebut membuat warga semakin fokus mengejar pelaku. Tak lama Rudi pun tertangkap dan langsung dipukuli. “Mau kemana kau bo***t. Mati kau disini kami bikin,” ujar warga emosi.

“Dua lari bang, satu dapat. Itulah yang lagi di massa orang itu,” ujar Ardi, salah seorang warga yang ikut mengejar, sembari menunjuk ke arah Rudi dihakimi massa.

Luapan emosi massa baru reda setelah Polsek Sunggal tiba di lokasi dan mengamankan Rudi. Melihat kondisi pemuda ini sangat parah, petugas akhirnya melarikan dia ke RS Bhayangkara Medan guna mendapatkan perawatan medis.

“Jadi pelaku sudah kita bawa ke RSU Brimob (RS Bhayangkara Medan) untuk dilakukan pemeriksaan atas luka-lukanya. Barang bukti yang bisa kita amankan berupa 1 dompet berisi 1 ponsel merek Samsung j5 warna hitam, SIM C, ATM, KTP, STNK, dan uang Rp1 juta,” jelas Kanit Reskrim Mapolsek Medan Sunggal, Iptu Nur Istiono.

Lebih lanjut katanya, pihaknya masih berupaya mengejar dua rekan pelaku yang berhasil meloloskan diri. “Kita masih mencari saksi dan mengejar 2 pelaku yang berhasil kabur,” tutupnya.(oki/ras)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/