Site icon SumutPos

Kepergok Nyuri di Sunggal, Anak Binjai Koit Dimassa

Maradona Nadaek (27) tewas diamuk massa pada Rabu (22/3) malam setelah sempat dilarikan ke RS Bhayangkara. (oki/PM)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketahuan hendak mencuri Honda Beat BK 2373 AGL, Maradona Nadaek (27) tewas diamuk massa pada Rabu (22/3) malam setelah sempat dilarikan ke RS Bhayangkara.

Mulanya, sekitar jam 8 malam, Hendra (28) memarkirkan keretanya di depan warung dekat rumahnya. Berikutnya dia masuk rumah tanpa mencabut kunci keretanya. Tak lama, dia keluar untuk menyiram halaman warung.

Saat asik bersih-bersih, warga Jalan Medan Binjai, Km.16,5, Desa Serba Jadi, Sunggal, ini dikejutkan dengan suara alarm keretanya diikuti teriakan ‘maling’ dari istrinya.

Ketika menoleh ke belakang (tempat kereta diparkirkan), Hendra melihat seorang pria lari lalu naik ke angkot. Kesal keretanya mau dicuri, Hendra dan beberapa warga bergegas mengejar angkot.

Upaya pengejaran tak sia-sia. Sekitar 15 menit mengejar, Angkot berhasil dihadang dan Maradona ditangkap lalu dihajar. Dalam hitungan menit, pria 27 tahun yang menetap di Jalan Sei Lapan II, Puji Padi, Binjai, ini babak belur.

Mengetahui ada korban amuk massa, seorang Polisi yang kebetulan melintas segera melakukan pengamanan. Maradona dilarikan ke RS Binjai. Namun karena lukanya cukup parah, dia dirujuk ke RS Bhayangkara. Nahas, nyawanya tak tertolong.

“Tersangka sempat mendapat perawatan medis di Binjai. Tapi karena kondisinya kritis, pihak rumah sakit merujuk ke RS Bhayangkara. Namun setibanya disana tersangka meninggal dunia,” kata Panit II, Iptu Martua Manik.

Amatan di RS Bhayangkara, terlihat beberapa kerabat datang untuk mengurus administrasi dan selanjutnya membawa jasad Maradona ke rumah duka.

Ketika wartawan berupaya melakukan wawancara, pihak keluarga memilih menutup diri dengan alasan masih berduka. “Kami masih berduka dek. Jangan lah dulu ditanya-tanya,” pinta salah seorang kerabat Maradona. (oki/ras)

Exit mobile version