26 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Diduga Depresi, Anggota TNI Bunuh Diri

MEDAN, SUMUTPOS.CO-Seorang anggota Batalyon Zeni Tempur (Yon Zipur) I Dhira Dharma (I/DD) Kodam I Bukit Barisan (I/BB), Kopka TH, ditemukan tewas bunuh diri di salah satu rumah Komplek Asrama Yon Zipur I/DD, Medan Helvetia, Sabtu (23/5) pagi. Kopka TH meregang nyawa dengan cara mengikat kepalanya menggunakan seutas tali yang disangkutkan ke plafon rumahnya.
Jasad Kopka TH pertama kali ditemukan istrinya, yang biasa dipanggil ibu Tri, tergantung di ruang tengah. Saat itu, istri korban baru pulang mengantarkan anaknya ke sekolah. Ketika istrinya mengetuk pintu, ternyata tidak ada jawaban sama sekali.
Saat digedor-gedor sampai beberapa kali, tak juga dijawab. Merasa curiga, istri korban memanggil tetangganya untuk membuka paksa pintu rumahnya.”Kata istrinya memang bunuh diri. Ketahuannya pas dia pulang ngantar sekolah anaknya,” ujar tetangga korban, sebut saja Rino, yang ditemui wartawan saat melayat di rumah duka, Sabtu (23/5).
Ditambahkan Rino, sebelum bunuh diri,korban memiliki tingkah laku aneh. Korban yang sebelumnya periang, berubah menjadi pendiam.
Ia mengaku tak begitu mengetahui penyebab korban bunuh diri. Menurutnya, diduga korban meninggal karena stress menghadapi masalah yang cukup berat.
Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) I/BB Kolonel Enoh Solehuddin, membantah korban tewas bunuh diri lantaran depresi. Enoh tak banyak memberikan keterangan dan mengaku korban meninggal karena menderita sakit. (ris/btr)

MEDAN, SUMUTPOS.CO-Seorang anggota Batalyon Zeni Tempur (Yon Zipur) I Dhira Dharma (I/DD) Kodam I Bukit Barisan (I/BB), Kopka TH, ditemukan tewas bunuh diri di salah satu rumah Komplek Asrama Yon Zipur I/DD, Medan Helvetia, Sabtu (23/5) pagi. Kopka TH meregang nyawa dengan cara mengikat kepalanya menggunakan seutas tali yang disangkutkan ke plafon rumahnya.
Jasad Kopka TH pertama kali ditemukan istrinya, yang biasa dipanggil ibu Tri, tergantung di ruang tengah. Saat itu, istri korban baru pulang mengantarkan anaknya ke sekolah. Ketika istrinya mengetuk pintu, ternyata tidak ada jawaban sama sekali.
Saat digedor-gedor sampai beberapa kali, tak juga dijawab. Merasa curiga, istri korban memanggil tetangganya untuk membuka paksa pintu rumahnya.”Kata istrinya memang bunuh diri. Ketahuannya pas dia pulang ngantar sekolah anaknya,” ujar tetangga korban, sebut saja Rino, yang ditemui wartawan saat melayat di rumah duka, Sabtu (23/5).
Ditambahkan Rino, sebelum bunuh diri,korban memiliki tingkah laku aneh. Korban yang sebelumnya periang, berubah menjadi pendiam.
Ia mengaku tak begitu mengetahui penyebab korban bunuh diri. Menurutnya, diduga korban meninggal karena stress menghadapi masalah yang cukup berat.
Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) I/BB Kolonel Enoh Solehuddin, membantah korban tewas bunuh diri lantaran depresi. Enoh tak banyak memberikan keterangan dan mengaku korban meninggal karena menderita sakit. (ris/btr)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/