25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Young Composer UHKBPN: Tampilkan Talenta-talenta Muda

TALENTA: Young Composer dari Departemen musik UHKBPN menampilkan talenta-talenta muda.
TALENTA: Young Composer dari Departemen musik UHKBPN menampilkan talenta-talenta muda.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas HKBP Nommensen (UHKBPN) Medan menggelar pagelaran mini Young Composer di Ruang Bethoven, Jum’at (22/5) lalu. Dalam acara tersebut, talenta-talenta muda yang sangat inspiratif dipertunjukkan mahasiswa Departemen Musik FBS yakni, Ondi Yohan Tambunan, Yohamanda Septasia Hotma Pasaribu, Tria Amelia Simbolon, Jusuf Hutauruk, Geffry Ishak Manurung, dan Partejek Simorangkir menunjukkan kemampuannya sesuai dengan peminatan dan inspirasi masing-masing.
“Ini merupakan bukti betapa talenta dan kreativitas tanpa batas ada dalam jiwa mahasiswa UHKBPN Medan, khususnya mengenai musik kontemporer,” kata Dosen Pembimbing mahasiswa tersebut, Dr Junita Baubara MSn.
Dosen lulusan S3 USM Malaysia ini menilai, Young Composer di Kota Medan telah hadir sejak tahun 1997. Kala itu, pencetusnya yakni Almarhum Ben M Pasaribu.
Dijelaskan Junita, musik kontemporer merupakan musik yang erat hubungannya dengan waktu. Menurut dia, musik kontemporer dapat disebut juga dengan musik yang lahir sesuai dengan mengalisirnya waktu.
Musik kontemporer ini kerap melahirkan sesuatu yang baru. Dalam musik kontemporer, sejatinya bukan instrumen-instrumen yang lazin digunakan. Namun, benda-benda yang menghasilkan bunyi dapat digunakan.
Seperti, Stockhausen (dengan konsep gelombang bunyi), Steve Reich (konsep tepuk tangan), Jhon Cage (konsep perkusi). Sistem penotasian dalam musik kontemporer acap kali harus disertai petunjuk yang detail tentang  gambaran bunyi dan cara memproduksi bunyi yang dihasilkan (notasi auditif dan notasi tindakan).
Dalam pagelaran Young Composer ini para mahasiswa dengan inspirasinya menggunakan konsepnya masing -masing.
Seperti, format chember choir dengan menggunakan tangga nada dorian dan pergantian-pergantian meter dan tempo.
Umumnya, menggunakan konsep minimalis yang terdiri dari motif ritmik pendek dengan variasi serta penggunaan tangga nada kromatik. Selain itu, ada juga dengan menggunakan tangga nada kromatis, perubahan motif dan tempo, dan penggunaan ekspresi dan teknik untuk mencapai suasana yang diinginkan. Komposisi nada kromatis dengan teknik imitatif.
“Mahasiswa yang terlibat dalam pagelaran Young Composer ini merupakan wujud dari inspirasi mereka dalam dunia musik sekaligus menjadikan musik sebagai kekuatan untuk membangun karakter, mendorong kreativitas, menemukan inovasi-inovasi yang terbarukan, dan pada akhirnya bisa mendorong pembangunan sebuah bangsa,” tegas Dr Junita Batubara MSn. (ted/btr)

TALENTA: Young Composer dari Departemen musik UHKBPN menampilkan talenta-talenta muda.
TALENTA: Young Composer dari Departemen musik UHKBPN menampilkan talenta-talenta muda.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas HKBP Nommensen (UHKBPN) Medan menggelar pagelaran mini Young Composer di Ruang Bethoven, Jum’at (22/5) lalu. Dalam acara tersebut, talenta-talenta muda yang sangat inspiratif dipertunjukkan mahasiswa Departemen Musik FBS yakni, Ondi Yohan Tambunan, Yohamanda Septasia Hotma Pasaribu, Tria Amelia Simbolon, Jusuf Hutauruk, Geffry Ishak Manurung, dan Partejek Simorangkir menunjukkan kemampuannya sesuai dengan peminatan dan inspirasi masing-masing.
“Ini merupakan bukti betapa talenta dan kreativitas tanpa batas ada dalam jiwa mahasiswa UHKBPN Medan, khususnya mengenai musik kontemporer,” kata Dosen Pembimbing mahasiswa tersebut, Dr Junita Baubara MSn.
Dosen lulusan S3 USM Malaysia ini menilai, Young Composer di Kota Medan telah hadir sejak tahun 1997. Kala itu, pencetusnya yakni Almarhum Ben M Pasaribu.
Dijelaskan Junita, musik kontemporer merupakan musik yang erat hubungannya dengan waktu. Menurut dia, musik kontemporer dapat disebut juga dengan musik yang lahir sesuai dengan mengalisirnya waktu.
Musik kontemporer ini kerap melahirkan sesuatu yang baru. Dalam musik kontemporer, sejatinya bukan instrumen-instrumen yang lazin digunakan. Namun, benda-benda yang menghasilkan bunyi dapat digunakan.
Seperti, Stockhausen (dengan konsep gelombang bunyi), Steve Reich (konsep tepuk tangan), Jhon Cage (konsep perkusi). Sistem penotasian dalam musik kontemporer acap kali harus disertai petunjuk yang detail tentang  gambaran bunyi dan cara memproduksi bunyi yang dihasilkan (notasi auditif dan notasi tindakan).
Dalam pagelaran Young Composer ini para mahasiswa dengan inspirasinya menggunakan konsepnya masing -masing.
Seperti, format chember choir dengan menggunakan tangga nada dorian dan pergantian-pergantian meter dan tempo.
Umumnya, menggunakan konsep minimalis yang terdiri dari motif ritmik pendek dengan variasi serta penggunaan tangga nada kromatik. Selain itu, ada juga dengan menggunakan tangga nada kromatis, perubahan motif dan tempo, dan penggunaan ekspresi dan teknik untuk mencapai suasana yang diinginkan. Komposisi nada kromatis dengan teknik imitatif.
“Mahasiswa yang terlibat dalam pagelaran Young Composer ini merupakan wujud dari inspirasi mereka dalam dunia musik sekaligus menjadikan musik sebagai kekuatan untuk membangun karakter, mendorong kreativitas, menemukan inovasi-inovasi yang terbarukan, dan pada akhirnya bisa mendorong pembangunan sebuah bangsa,” tegas Dr Junita Batubara MSn. (ted/btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/