26.7 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Pencabutan Anak Panah Berlangsung 5 Jam

Foto: Raja/PM Sahat Situmorang kritis di rumah sakit, setelah kepalanya dipanah penggarap kebun PTPN 2.
Foto: Raja/PM
Sahat Situmorang kritis di rumah sakit, setelah kepalanya dipanah penggarap kebun PTPN 2.

SUMUTPOS.CO – Di rumah sakit Columbia Asia di Jalan Listrik Medan, Kadis Tanaman PTPN 2, Sahat Situmorang harus menjalani operasi pencabutan anak panah yang menancap di kepalanya.

Operasi pencabutan senjata tajam yang digunakan para penggarap tanah PTPN 2 itu berlangsung selama 5 jam dengan melibatkan dokter spesialis tulang.

“Operasi berlangsung dilakukan Selasa (22/7) sekitar pukul 16.00 wib. Dan operasi tersebut memakan waktu selama lima jam. Pada saat melakukan operasi tersebut, pihak kedokteran tidak mendapat kendala, karena jari-jari kereta yang dijadikan anak panah oleh penggarap kedalamannya hanya 2 Cm,” ujar pihak keluarga D. Ginting.

Meski tak begitu mengancam nyawa Sahat Situmorang, korban tetap harus menjalani perawatan selama kurun waktu satu minggu. Sebab pihak rumah sakit harus terus memantau luka di kepala korban. Pasalnya, luka di kepala tersebut sangat rawan.

Akibat aksi penyerangan yang dilakukan para penggarap, para penggarap takut bekerja dan tak ingin mengalami nasib serupa Sahat Situmorang. (mag-1/bd)

Foto: Raja/PM Sahat Situmorang kritis di rumah sakit, setelah kepalanya dipanah penggarap kebun PTPN 2.
Foto: Raja/PM
Sahat Situmorang kritis di rumah sakit, setelah kepalanya dipanah penggarap kebun PTPN 2.

SUMUTPOS.CO – Di rumah sakit Columbia Asia di Jalan Listrik Medan, Kadis Tanaman PTPN 2, Sahat Situmorang harus menjalani operasi pencabutan anak panah yang menancap di kepalanya.

Operasi pencabutan senjata tajam yang digunakan para penggarap tanah PTPN 2 itu berlangsung selama 5 jam dengan melibatkan dokter spesialis tulang.

“Operasi berlangsung dilakukan Selasa (22/7) sekitar pukul 16.00 wib. Dan operasi tersebut memakan waktu selama lima jam. Pada saat melakukan operasi tersebut, pihak kedokteran tidak mendapat kendala, karena jari-jari kereta yang dijadikan anak panah oleh penggarap kedalamannya hanya 2 Cm,” ujar pihak keluarga D. Ginting.

Meski tak begitu mengancam nyawa Sahat Situmorang, korban tetap harus menjalani perawatan selama kurun waktu satu minggu. Sebab pihak rumah sakit harus terus memantau luka di kepala korban. Pasalnya, luka di kepala tersebut sangat rawan.

Akibat aksi penyerangan yang dilakukan para penggarap, para penggarap takut bekerja dan tak ingin mengalami nasib serupa Sahat Situmorang. (mag-1/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/