BELAWAN, SUMUTPOS.CO – JENAZAH bapak satu anak itu ditemukan dengan kondisi tubuh penuh luka tusukan. Jenazah telah dievakusi petugas Ditpolair Polda Sumut ke RS Bhayangkara Medan.
Menurut keterangan paman korban, Rudi Hartono mengatakan, sudah tiga hari belakangan korban menghilang. Mereka sempat mencari keberadaam korban.
“Sebelumnya istri korban mengaku kepada saya kalau korban sempat mendapat ancaman dari orang yang tidak dikenal,” kata Rudi.
Rudi mendesak kasus yang menimpa saudaranya itu segera diungkap dan pelakunya harus ditangkap.
“Saya menduga korban dianiaya dan dibunuh. Tubuhnya sengaja dibuang kelaut,” harap Rudi kepada media.
“Kami pihak keluarga mendesak agar pihak kepolisian dapat secepatnya mengungkap kasus pembunuhan sadis ini dan menangkap pelakunya agar warga tak resah,” pungkasnya.
Sementara, Kasi Gakkum Ditpolair Poldasu, AKBP Nagari Siahaan mengatakan, penemuan mayat itu pertama kali diketahui oleh nelayan. Kemudian, pihaknya menerima informasi langsung turun ke lokasi untuk meng evakuasi jenazah tersebut.
“Untuk sementara, kita sedang mengumpulkan keterangan dari para saksi dan pihak keluarga untuk mengetahui motifnya. Untuk penyebab pasti kematian korban kita tunggu hasil visum di rumah sakit,” jelasnya.(fac/ala)
BELAWAN, SUMUTPOS.CO – JENAZAH bapak satu anak itu ditemukan dengan kondisi tubuh penuh luka tusukan. Jenazah telah dievakusi petugas Ditpolair Polda Sumut ke RS Bhayangkara Medan.
Menurut keterangan paman korban, Rudi Hartono mengatakan, sudah tiga hari belakangan korban menghilang. Mereka sempat mencari keberadaam korban.
“Sebelumnya istri korban mengaku kepada saya kalau korban sempat mendapat ancaman dari orang yang tidak dikenal,” kata Rudi.
Rudi mendesak kasus yang menimpa saudaranya itu segera diungkap dan pelakunya harus ditangkap.
“Saya menduga korban dianiaya dan dibunuh. Tubuhnya sengaja dibuang kelaut,” harap Rudi kepada media.
“Kami pihak keluarga mendesak agar pihak kepolisian dapat secepatnya mengungkap kasus pembunuhan sadis ini dan menangkap pelakunya agar warga tak resah,” pungkasnya.
Sementara, Kasi Gakkum Ditpolair Poldasu, AKBP Nagari Siahaan mengatakan, penemuan mayat itu pertama kali diketahui oleh nelayan. Kemudian, pihaknya menerima informasi langsung turun ke lokasi untuk meng evakuasi jenazah tersebut.
“Untuk sementara, kita sedang mengumpulkan keterangan dari para saksi dan pihak keluarga untuk mengetahui motifnya. Untuk penyebab pasti kematian korban kita tunggu hasil visum di rumah sakit,” jelasnya.(fac/ala)