26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Hakim Tangkapan KPK Langsung Dijebloskan ke Rutan

Foto: Imam Husein/Jawa Pos Ketua Pengadilan Negeri Kepahiang, Bengkulu berinisial Jonner Purba tiba di gedung KPK setelah dipindahkan dari Bengkulu, Jakarta, Selasa (24/5/2016). Jonner Purba yang juga menjabat sebagai hakim pengadilan tipikor Bengkulu ditangkap tangan di rumah dinasnya diduga berkaitan dengan kasus hukum yang sedang ia tangani yaitu kasus korupsi di Rumah Sakit M Yunus, Bengkulu.
Foto: Imam Husein/Jawa Pos
Ketua Pengadilan Negeri Kepahiang, Bengkulu berinisial Jonner Purba tiba di gedung KPK setelah dipindahkan dari Bengkulu, Jakarta, Selasa (24/5/2016). Jonner Purba yang juga menjabat sebagai hakim pengadilan tipikor Bengkulu ditangkap tangan di rumah dinasnya diduga berkaitan dengan kasus hukum yang sedang ia tangani yaitu kasus korupsi di Rumah Sakit M Yunus, Bengkulu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung menjebloskan lima tersangka suap hasil operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu ke tahanan. Penahanan dilakukan setelah para tersangka menjalani pemeriksaan.

Satu per satu tersangka digiring keluar dari KPK pada Rabu (25/5) dini hari. Tersangka pertama yang diboyong ke tahanan adalah Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Bengkulu, Badaruddin Amsori Bachsin alias Billy. Sekitar pukul 01.20, dia dibatta ke Rumah Tahanan Cipinang di Jakarta Timur.

Lima menit kemudian mantan Kepala Bagian Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu, Syafri Syafii menyusul. Ia ditahan di Rutan Salemba, Jakarta Pusat.

Sekitar pukul 1.40 ada tersangka atas nama Edi Santroni. Mantan wakil direktur keuangan RSUD M Yunus Bengkulu itu dititipkan ke Rutan Polres Jakarta Selatan.

Sekitar lima menit kemudian giliran hakim ad hoc Pengadilan Tipikor Bengkulu, Toton muncul. Dia ditahan di Rutan Polres Jakpus.

Tersangka terakhir yang keluar adalah Ketua Pengadilan Negeri Kepahiang, Bengkulu, Janner Purba. Sekitar pukul 03.10, tersangka penerima suap itu diboyong ke Rutan LP Cipinang.

Sebelum memasuki mobil tahanan, Janner sempat memberikan sedikit keterangan ke wartawan. Ia hanya bisa pasrah. “Ya sudah, mau apa lagi kalau udah salah,” katanya.

Juru Bicara KPK Yuyuk Andriati mengatakan, penahanan itu adalah tahap pertama. “Mereka ditahan selama 20 hari pertama demi kepentingan penyidikan,” katanya.(boy/jpnn)

Foto: Imam Husein/Jawa Pos Ketua Pengadilan Negeri Kepahiang, Bengkulu berinisial Jonner Purba tiba di gedung KPK setelah dipindahkan dari Bengkulu, Jakarta, Selasa (24/5/2016). Jonner Purba yang juga menjabat sebagai hakim pengadilan tipikor Bengkulu ditangkap tangan di rumah dinasnya diduga berkaitan dengan kasus hukum yang sedang ia tangani yaitu kasus korupsi di Rumah Sakit M Yunus, Bengkulu.
Foto: Imam Husein/Jawa Pos
Ketua Pengadilan Negeri Kepahiang, Bengkulu berinisial Jonner Purba tiba di gedung KPK setelah dipindahkan dari Bengkulu, Jakarta, Selasa (24/5/2016). Jonner Purba yang juga menjabat sebagai hakim pengadilan tipikor Bengkulu ditangkap tangan di rumah dinasnya diduga berkaitan dengan kasus hukum yang sedang ia tangani yaitu kasus korupsi di Rumah Sakit M Yunus, Bengkulu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung menjebloskan lima tersangka suap hasil operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu ke tahanan. Penahanan dilakukan setelah para tersangka menjalani pemeriksaan.

Satu per satu tersangka digiring keluar dari KPK pada Rabu (25/5) dini hari. Tersangka pertama yang diboyong ke tahanan adalah Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Bengkulu, Badaruddin Amsori Bachsin alias Billy. Sekitar pukul 01.20, dia dibatta ke Rumah Tahanan Cipinang di Jakarta Timur.

Lima menit kemudian mantan Kepala Bagian Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu, Syafri Syafii menyusul. Ia ditahan di Rutan Salemba, Jakarta Pusat.

Sekitar pukul 1.40 ada tersangka atas nama Edi Santroni. Mantan wakil direktur keuangan RSUD M Yunus Bengkulu itu dititipkan ke Rutan Polres Jakarta Selatan.

Sekitar lima menit kemudian giliran hakim ad hoc Pengadilan Tipikor Bengkulu, Toton muncul. Dia ditahan di Rutan Polres Jakpus.

Tersangka terakhir yang keluar adalah Ketua Pengadilan Negeri Kepahiang, Bengkulu, Janner Purba. Sekitar pukul 03.10, tersangka penerima suap itu diboyong ke Rutan LP Cipinang.

Sebelum memasuki mobil tahanan, Janner sempat memberikan sedikit keterangan ke wartawan. Ia hanya bisa pasrah. “Ya sudah, mau apa lagi kalau udah salah,” katanya.

Juru Bicara KPK Yuyuk Andriati mengatakan, penahanan itu adalah tahap pertama. “Mereka ditahan selama 20 hari pertama demi kepentingan penyidikan,” katanya.(boy/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/