30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Mahasiswi Diduga Dianiaya Pacarnya di Parkiran Mall Centre Point Medan

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Seorang pria berinisial AMBS diduga menyekap dan menganiaya pacarnya sendiri berinisial JL, di parkiran Mall Centre Point Medan, Minggu (22/10/2023) malam. Dugaan penganiayaan yang dilakukan anak seorang pengusaha ini, sudah dilaporkan ke Polsek Medan Timur, berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/B/538/X/2023/SPKT/Polsek Medan Timur/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara pada Senin (23/10/2023) siang.

Akibat dugaan penganiayaan ini, korban mengalami luka lembam di sekujur tubuhnya. Di antaranya luka bengkak dan memar di bagian bibir, luka memar di bagian pipi sebelah kanan, luka memar di bagian leher, luka memar di bagian lengan sebelah kiri, serta luka memar di bagian punggung sebelah kanan.

“Saya mulanya tiba di parkiran Centre Point bersama dia (terlapor) dan saya yang nyetir. Kami datang ke Centre Point untuk menjemput mamanya si laki-laki yang sedang di dalam mall,” ujar korban di Binjai, Selasa (24/10/2023).

Saat itu, terlapor tengah tertidur di kursi penumpang bagian depan. Tiba-tiba, masuk pemberitahuan di HP terlapor yang ketepatan sedang dipegang oleh korban.

Pesan tersebut diduga berasal dari seorang perempuan yang berbuntut korban terbakar api cemburu. Karenanya, korban membangunkan terlapor untuk menyoal pesan WhatsApp dari perempuan yang tak dikenalnya.

“Saya bangunkan dia (terlapor) untuk minta penjelasan tentang perempuan yang nge-chat ini. Isi chatnya meminta kepastian soal hubungan mereka,” kata korban.

Karena isi chatnya demikian, korban yang berstatus mahasiswi kampus swasta ini pun meminta penjelasan. Mendengar permintaan korban, terlapor malah tidak memberikan penjelasan.

Namun sebaliknya, terlapor diduga berkilah dengan menyatakan, tidak mengenal perempuan yang chat tersebut. Singkat cerita, keduanya pun terlibat cekcok mulut di dalam mobil tersebut.

Bahkan HP yang dipegang korban saling direbutin oleh keduanya. Saat inilah, dugaan penganiayaan terjadi di dalam mobil, sekitar pukul 19.30 WIB.

Tak lama berselang, orang tua terlapor mengabarkan untuk minta dijemput. Sehingga terlapor dan korban berganti sopir.

Artinya, kali ini terlapor yang menyetir dan menuju ke lobi depan mall untuk menjemput orang tua AMBS, tanpa turun dari mobil. Menurut korban yang saat itu sudah mengalami luka lembam di sekujur tubuhnya, orang tua terlapor belum melihat kondisinya.

“Mama dia duduk di belakang jadi tidak melihat saya. Setibanya di rumah dia (terlapor) kami cekcok mulut lagi dan akhirnya mamanya keluar rumah,” kata korban.

Melihat korban sudah mengalami luka lebam akibat penganiayaan ini, langsung bergegas membawanya ke rumah sakit. Setelahnya, korban diantarkan pulang ke rumahnya.

Sesampainya di rumah, korban awalnya menyembunyikan peristiwa dugaan penganiayaan tersebut. Namun begitu, orang tua korban terus bertanya dan akhirnya menceritakan peristiwa tersebut hingga dilakukan visum serta membuat laporan ke Polsek Medan Timur.

Korban diduga dianiaya dengan cara wajahnya dipukul dengan tangan, punggungnya dipukul dengan siku tangan, mencengkram tangannya hingga mencekik lehernya. Bahkan, korban saat ini menjalani perawatan medis secara intensif di rumah sakit.

Hal tersebut diduga akibat dari penganiayaan yang dialaminya. Terpisah, Kapolsek Medan Timur, Kompol Rona Tambunan tidak menanggapi konfirmasi yang dilakukan Sumut Pos, Rabu (25/10/2023). (ted/ram)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Seorang pria berinisial AMBS diduga menyekap dan menganiaya pacarnya sendiri berinisial JL, di parkiran Mall Centre Point Medan, Minggu (22/10/2023) malam. Dugaan penganiayaan yang dilakukan anak seorang pengusaha ini, sudah dilaporkan ke Polsek Medan Timur, berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/B/538/X/2023/SPKT/Polsek Medan Timur/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara pada Senin (23/10/2023) siang.

Akibat dugaan penganiayaan ini, korban mengalami luka lembam di sekujur tubuhnya. Di antaranya luka bengkak dan memar di bagian bibir, luka memar di bagian pipi sebelah kanan, luka memar di bagian leher, luka memar di bagian lengan sebelah kiri, serta luka memar di bagian punggung sebelah kanan.

“Saya mulanya tiba di parkiran Centre Point bersama dia (terlapor) dan saya yang nyetir. Kami datang ke Centre Point untuk menjemput mamanya si laki-laki yang sedang di dalam mall,” ujar korban di Binjai, Selasa (24/10/2023).

Saat itu, terlapor tengah tertidur di kursi penumpang bagian depan. Tiba-tiba, masuk pemberitahuan di HP terlapor yang ketepatan sedang dipegang oleh korban.

Pesan tersebut diduga berasal dari seorang perempuan yang berbuntut korban terbakar api cemburu. Karenanya, korban membangunkan terlapor untuk menyoal pesan WhatsApp dari perempuan yang tak dikenalnya.

“Saya bangunkan dia (terlapor) untuk minta penjelasan tentang perempuan yang nge-chat ini. Isi chatnya meminta kepastian soal hubungan mereka,” kata korban.

Karena isi chatnya demikian, korban yang berstatus mahasiswi kampus swasta ini pun meminta penjelasan. Mendengar permintaan korban, terlapor malah tidak memberikan penjelasan.

Namun sebaliknya, terlapor diduga berkilah dengan menyatakan, tidak mengenal perempuan yang chat tersebut. Singkat cerita, keduanya pun terlibat cekcok mulut di dalam mobil tersebut.

Bahkan HP yang dipegang korban saling direbutin oleh keduanya. Saat inilah, dugaan penganiayaan terjadi di dalam mobil, sekitar pukul 19.30 WIB.

Tak lama berselang, orang tua terlapor mengabarkan untuk minta dijemput. Sehingga terlapor dan korban berganti sopir.

Artinya, kali ini terlapor yang menyetir dan menuju ke lobi depan mall untuk menjemput orang tua AMBS, tanpa turun dari mobil. Menurut korban yang saat itu sudah mengalami luka lembam di sekujur tubuhnya, orang tua terlapor belum melihat kondisinya.

“Mama dia duduk di belakang jadi tidak melihat saya. Setibanya di rumah dia (terlapor) kami cekcok mulut lagi dan akhirnya mamanya keluar rumah,” kata korban.

Melihat korban sudah mengalami luka lebam akibat penganiayaan ini, langsung bergegas membawanya ke rumah sakit. Setelahnya, korban diantarkan pulang ke rumahnya.

Sesampainya di rumah, korban awalnya menyembunyikan peristiwa dugaan penganiayaan tersebut. Namun begitu, orang tua korban terus bertanya dan akhirnya menceritakan peristiwa tersebut hingga dilakukan visum serta membuat laporan ke Polsek Medan Timur.

Korban diduga dianiaya dengan cara wajahnya dipukul dengan tangan, punggungnya dipukul dengan siku tangan, mencengkram tangannya hingga mencekik lehernya. Bahkan, korban saat ini menjalani perawatan medis secara intensif di rumah sakit.

Hal tersebut diduga akibat dari penganiayaan yang dialaminya. Terpisah, Kapolsek Medan Timur, Kompol Rona Tambunan tidak menanggapi konfirmasi yang dilakukan Sumut Pos, Rabu (25/10/2023). (ted/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/