SUMUTPOS.CO – Dulu, di setiap kemasan tembakau tertulis pesan, PERINGATAN PEMERINTAH: MEROKOK DAPAT MERUGIKAN KESEHATAN. Pesan ini bertahan pada tahun 1996.
Setelah itu dari tahun ke tahun berubah. Tahun 2002-2013 menjadi, MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN.
Kemudian December 2013 hingga kini, berubah lagi menjadi: PERINGATAN:MEROKOK MEMBUNUHMU. Namun untuk kasus rumah tangga Tongat, pesan ini perlu lagi ditambah. PERINGATAN: MEROKOK MEMBUNUHMU DAN MENYEBABKAN PERCERAIAN.
Kenyataan pahit ini dialami oleh Tongat (36). Dia sudah tak tahan dengan kelakuan istrinya, Butet (32) yang kecanduan rokok. Meskipun sudah diingatkan, tetap saja wiraswasta ini membandel. Malah dia memaki-maki pria yang sudah menikahinya selama tiga tahun.
“Saya sudah selalu mengalah. Tapi lama-kelamaan harga diri saya diinjak-injak,” ungkap Tongat saat menunggu giliran masuk ruang sidang Pengadilan Agama.
Tongat menceritakan, sejak awal menikah, Butet sudah berjanji berhenti merokok. Namun dua tahun kemudian kebiasaan buruknya itu kambuh. Dengan alasan mencari inspirasi, perempuan ini ngebul lagi. Sehari bisa habis dua bungkus.
“Awalnya nurut. Tapi lama kelamaan kambuh lagi. Sembunyi-sembunyi,” ujar Tongat. Bukan tanpa alasan, Tongat mengingatkan istrinya. Dia ingin segera mempunyai momongan. “Kalau ibunya ngerokok, bagaimana janinnya nanti?” tuturnya.
Suatu ketika dia curhat ke mertua, tapi Butet bertambah marah dan sempat minggat dari rumah. Namun setelah dibujuk, akhirnya dia mau kembali dengan satu syarat, Tongat nggak boleh melarang dirinya merokok.
Akhirnya Tongat pun mengalah. Dia berencana mendekati istrinya perlahan-lahan termasuk memberikan “service” yang berbeda pada malam hari. Sayang, usaha tersebut gagal.
Perdebatan menjadi pertengkaran hebat karena keduanya tersulut emosi. Butet memaki-maki suaminya. Tongat dianggap hanya punya modal dengkul saat menikah.
“Memang saya tidak punya pekerjaan. Tapi usaha yang kami bangun berkat kerja sama. Lah kok nggak dihargai sama sekali?” aku Tongat. Dia pun tersinggung, dan Butet tak mau kalah. Akhirnya mereka sepakat untuk pisah ranjang.
Mereka berpisah selama tiga bulan dan akhirnya Tongat melayangkan gugatan cerai. Sedangkan Butet memilih pulang ke rumah orangtuanya. “Saya sudah siap karena ini sudah risiko orang berumah tangga,” ungkap Tongat. (jpnn)