Site icon SumutPos

Pensiunan TNI Bunuh Diri di Pohon Rambutan

EVAKUASI: Tim Inafis Polres Tebingtinggi bersama Polsek Padang Hilir ketika melakukan pemeriksaan dan evakuasi kepada korban tewas gantung diri.SOPIAN/SUMUT POS.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Tak kuat menahankan penyakit lambungnya yang akut, pensiunan TNI berpangkat Peltu, Waktu Barus (58) warga Jalan Kasatria Kelurahan Satria, Asrama Kodim 0204 DS Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon Rambutan belakang rumahnya, Rabu (26/1).

Kali pertama yang menemukan korban tewas gantung diri adalah istrinya, Marainta Uli (54). Berawal saat Marainta Uli mencari tahu keberadaan istrinya yang pagi-pagi tidak keliatan.

Bagaikan disambar petir di siang bolong, Marainta melihat suaminya dengan leher dibelit kabel listrik tergantung di pohon rambutan. Spontan Marainta histeris minta tolong kepada warga sekitar.

Sedangkan tetangga korban, Juliana Boru Tarigan (46) menuturkan bahwa korban meninggal diduga strees karena penyakit yang diderita puluhan tahun tidak kunjung sembuh, dan bertambah parah walaupun sudah melakukan perobatan ke rumah sakit.

“Mungkin karena penyakitnya itu korban gantung diri, karena istri korban sering cerita kepada kami kalau suaminya menderita penyakit lambung dan tak kunjung sembuh,” cetus Juliana.

Diakui Juliana, istrinya pagi tadi terdengar memanggil manggil suaminya dan sempat bertanya kepada saya apa melihat suaminya pergi kemana, tetapi karena tidak melihat, saya berkabar, bahwa tidak melihat suaminya pergi kemana.

“Istrinya sempat mencari keberadaan suaminya, tetapi selang beberapa menit, kami mendengar istri korban menjerit dibelakang rumahnya, setelah kami periksa, rupanya suaminya sudah tergantung diri dibelakang rumah tepatnya dipohon rambutan,” bilang Juliana.

Mendapat ada warga gantung diri dan laporan dari masyarakat, Tim Inafis Polres Tebingtinggi bersama jajaran Polsek Padang Hilir langsung turun kelokasi penemuan mayat gantung diri, untuk memudahkan penyelidikan dan evakuasi korban, pihak kepolisian melakukan pemasangan police line untuk menghindarkan warga melihat dari dekat.

Kapolsek Padang Hilir AKP S Sigalingging membenarkan adanya penemuan orang tewas gantung diri diwiliyah hukumnya, terkait hasil laporan sementara dari petugas kepolisian disana dari tubuh korban tidak ditemukan bekas bekas penganiayaan dan korban meninggal akibat gantung diri.

“Motif tewasnya korban sementara karena gantung diri, dari beberapa keterangan saksi dan istrinya, korban mengalami depresi karena mengalami penyakit lambung yang cukup lama dan tak kunjung sembuh,” pqparnya sembari menjelaskan bahwa janazah korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkari Kota Tebingtinggi untuk divisum. (ian/han)

Exit mobile version