Site icon SumutPos

Usai Tahlilan 100 Hari, Janda Kembang Rayu Suami Tetangga

Selingkuh-ilustrasi

SUMUTPOS.CO – Genap tiga bulan menjanda, Butet (43) sudah mampu memikat pria lain yang merupakan tetangganya satu tembok rumah yakni Tongat (49). Sampai akhirnya, istri Tongat, Memey (44), memergoki keduanya bercinta di rumah Butet usai acara tahlilan.

Terpergoknya aksi seranjang Tongat dan Butet sempat nyaris memancing amuk massa. Namun karena warga masih kasihan dengan kondisi Butet yang baru saja ditinggal mati suaminya, akhirnya mereka memilih menyerahkan penyelesaian kasus selingkuh tetangga satu tembok itu secara kekeluargaan.

“Tanah makam suaminya masih basah, kok sempat dia minta ‘dibasahi’ suami orang lain. Mungkin suaminya Butet juga meninggal gara-gara sedih memikirkan sikap istrinya, Red),” ungkap Memey di sela-sela gugatan cerainya kepada Tongat.

Dengan wajah kesal, Memey mengaku tidak akan memaafkan ulah suaminya dan Butet. Apalagi, keduanya sampai berselingkuh dan kepergok keluarga tidur seranjang di kamar Butet usai tahlilan 100 hari meninggalnya suami sang janda kembang itu.

Kecurigaannya bermula saat beberapa kali Tongat pamit menghadiri tahlilan, justru tak pulang-pulang setelah acara tahlilan selesai. Tongat selalu berdalih kumpul-kumpul dengan warga sehingga memilih tidak langsung pulang.

Ternyata, itu hanya kedok karena selama ini Tongat jarang sekali bergaul dengan tetangga. Apalagi hadir dalam acara tahlilan.

Sampai suatu ketika, kedok sang suami terbongkar oleh matanya sendiri.

Kebetulan waktu itu ada telepon dari ibunya bang Tongat, makanya saya cari dia. Feelingku juga enggak enak kok dia pamit tahlilan malah nggak pulang-pulang,” jelas Memey.

Meski hampir tak pernah bersilaturahmi ke rumah Butet, malam itu, Memey nekat berkunjung ke rumah tetangganya tersebut.

Tujuannya cuma satu, mencari keberadaan sang suami. Namun saat hendak mengetuk pintu rumah Butet, dirinya curiga karena mendengar beberapa kali suara jeritan tertahan dari jendela kamar utama sang tuan rumah yang hanya berjarak semeter dari pintu depan.

Penasaran, Memey pun memberanikan diri masuk ke dalam rumah. Di situlah kedok suaminya terbongkar. Dia melihat sendiri Tongat dan Butet sedang bergumul. Keduanya kelabakan ketika melihat Memey sudah berdiri di depan pintu kamar.

“Gila pokoknya. Saya sampai menjerit hingga tetangga berdatangan. Apalagi, waktu itu di dapur rumah dia (Butet, Red) sebenarnya masih ada orang, karena mereka beres-beres habis tahlilan. Tapi kok ya, nekat banget,” jelasnya.

Memey pun marah besar. Tak menunggu sampai lebaran, keesokannya, dia langsung mengurus proses gugatan cerai di instansinya.

“Kami kan sama-sama PNS, jadi lumayan sulit juga sebenarnya untuk mengurus surat cerai. Tapi bagaimana lagi, kalau mereka selingkuh,” ucap ibu dua anak itu, kesal.

Menurut Memey, karena tinggal berbatas tembok rumah, dia dulu juga sering mendengar jika Butet yang bekerja di salon sering bertengkar dengan suaminya.

Itu karena suami Butet hanya bekerja serabutan. Karena alasan itulah, Memey mengaku jarang berkominukasi dengan tetangganya yang baru pindah lima tahun lalu.

Sementara itu, Tongat mengaku dirinya khilaf. Ia ingin Memey memaafkan kesalahannya karena dia sebenarnya masih ingin mempertahankan mahligai rumah tangganya.

“Saya begitu karena dirayu. Kalau bisa, kami gak usah cerai karena saya masih sayang sama istriku,” katanya.

“Pehh!” jawab Memey, ketus. (jpg/ras)

Exit mobile version