SAROLANGUN,SUMUTPOS.CO – Sepasang remaja digerebek warga saat sedang melakukan adegan mesum layaknya pasangan suami istri di gedung yang terletak di pasar bawah Sarolangun, tepatnya di samping rumah Dinas Bupati Sarolangun kemarin sekitar pukul 15.00 WIB.
Kedua remaja tersebut adalah HK dan BL, keduanya dipergoki saat melakukan adegan mesum oleh salah seorang tukang jahit.
Dalam penggerebekan tersebut, pelaku cowok HK berhasil melarikan diri dari penggerebekan tersebut. Namun yang tinggal hanya berupa pakaian pelaku seperti baju, jeans, celana dalam dan juga sepeda motornya.
Sedangkan pelaku perempuan BL akhirnya dibawa ke kantor Lurah Sarolangun untuk dimintai keterangan, serta membuat surat pernyataan.
Lurah Sarolangun Imron saat dikonfirmasi via ponsel mengatakan bahwa, pelaku tersebut akan diserahkan kepada pihak keluarganya dan sanksi cuci kampung tetap akan diadakan.
“Kita sanksi pelaku dengan adat cuci kampung, dan pelaku tersebut kita serahkan kepada pihak keluarganya dan Ninik Mamak, dan cuci kampung dilaksanakan paling lambat tujuh hari dari sekarang,” ungkapnya.
Imron juga menambahkan, penyelesaian dari pihak keluarga pelaku segera dinikahkan.
“Untuk penyelesaian kedua belah pihak kami menyarankan untuk pelaku tersebut segera dinikahkan, dan pelaku yang cowok menurut keterang ceweknya masih kuliah di Unja Sarolangun,” ujar Imron. (feb)
Malu Digerebek Selingkuh, Sulastri Minta Dicerai
SAROLANGUN,SUMUTPOS.CO – Sepasang remaja digerebek warga saat sedang melakukan adegan mesum layaknya pasangan suami istri di gedung yang terletak di pasar bawah Sarolangun, tepatnya di samping rumah Dinas Bupati Sarolangun kemarin sekitar pukul 15.00 WIB.
Kedua remaja tersebut adalah HK dan BL, keduanya dipergoki saat melakukan adegan mesum oleh salah seorang tukang jahit.
Dalam penggerebekan tersebut, pelaku cowok HK berhasil melarikan diri dari penggerebekan tersebut. Namun yang tinggal hanya berupa pakaian pelaku seperti baju, jeans, celana dalam dan juga sepeda motornya.
Sedangkan pelaku perempuan BL akhirnya dibawa ke kantor Lurah Sarolangun untuk dimintai keterangan, serta membuat surat pernyataan.
Lurah Sarolangun Imron saat dikonfirmasi via ponsel mengatakan bahwa, pelaku tersebut akan diserahkan kepada pihak keluarganya dan sanksi cuci kampung tetap akan diadakan.
“Kita sanksi pelaku dengan adat cuci kampung, dan pelaku tersebut kita serahkan kepada pihak keluarganya dan Ninik Mamak, dan cuci kampung dilaksanakan paling lambat tujuh hari dari sekarang,” ungkapnya.
Imron juga menambahkan, penyelesaian dari pihak keluarga pelaku segera dinikahkan.
“Untuk penyelesaian kedua belah pihak kami menyarankan untuk pelaku tersebut segera dinikahkan, dan pelaku yang cowok menurut keterang ceweknya masih kuliah di Unja Sarolangun,” ujar Imron. (feb)
