32 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Pembunuh Bos Katering Ditembak di Aksara

Foto: Johan/PM Jenazah Monang ditemukan berlumuran darah di emperan toko warga, Senin (18/7/2016).
Foto: Johan/PM
Jenazah Monang ditemukan berlumuran darah di emperan toko warga, Senin (18/7/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masih ingat kasus pembunuhan Monang alias Asung (48)? Satu dari empat pelaku pembunuh bos katering itu berhasil dibekuk saat sedang mencari mangsa di Jalan Aksara Medan, tepat di depan Karaoke NAV.

Begal berisial AM (32) itu terpaksa ditembak karena mencoba melarikan diri. Bahkan, aksi kejar-kejaran antara AM dengan petugas sempat menjadi tontonan warga.

Dalam perburuan kemarin (27/7), awalnya yang petugas berpakaian preman sempat melepaskan tembakan peringatan. Akhirnya AM tersungkur setelah peluru menembus betis kanannya.

Sumber di Polresta Medan menyebutkan, penangkapan berawal dari sepeda motor (sepmor) Asung yang didapat dari seorang penadah berinisial PT (35). Setelah dikembangkan, PT ‘menggigit’ AM.

Tak mau buang waktu, petugas Unit Pidum Polresta Medan dipimpin langsung Panitnya Ipda Didot kemudian memburu AM dan terendus sedang berada di di Jalan Aksara.

“Waktu itu dia (AM) lagi mau main (merampok) lagi. Lagi cari-cari kereta untuk main. Langsung kita tangkap. Langsung saja komfirmasi ke Kapolres bro,” cetus seorang petugas sembari meminta untuk tak mencantum namanya.

“AM ini berperan sebagai joki. Eksekutornya si Tongat (DPO), belum berhasil ditangkap,” kata petugas berpostur atletis itu.

Dari penagkuan AM kepada polisi, dia sudah beraksi di beberapa TKP berbeda. “Sama kami AM mengaku delapan, tapi sama dia Tongat ngaku sudah main lebih dari 30 TKP di Medan,” beber si petugas.

Selain itu, sebelumnya AM pernah terlibat kasus yang sama. Namun, AM kabur ke Batam sehingga tak berhasil ditangkap. Sementara, komplotannya yang lain berhasil diciduk.

“Dia ini sudah buron. Tapi sempat lari ke Batam. Lebaran kemarin (tahun ini) dia pulang, terus main lagi. Nah, itu lah korban nya si Monang (Asung),” imbuh pria berambut ikal tersebut.

Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto membenarkan adanya penangkapan yang dilakukan anggotanya. “Ya, nanti kita press reales kan,” katanya di seberang gagang telepon, Rabu (27/7) sore.

Mardiaz menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap tiga pelaku begal sadis itu.

Pantauan di Mapolresta Medan, AM cepat dibawa naik ke lantai dua gedung Reskrim untuk diperiksa lebih lanjut. AM terlihat pincang dan menahan sakit.

“Oiiiii apa ini? Nanti saja,” teriak salah seorang petugas kepada wartawan yang meliput.

Mungkin pembaca lupa! Asung dimangsa komplotan begal di persimpangan Jalan MT Haryono – Surabaya Medan. Dia tergeletak berlumuran darah di emperan salah satu toko. Pagi itu sekira pukul 04.30 wib, korban berangkat dari rumah dengan mengendarai Honda Beat warna putih, berencana belanja keperluan katering di Pusat Pasar Sambu. (ala/han/yaa)

Foto: Johan/PM Jenazah Monang ditemukan berlumuran darah di emperan toko warga, Senin (18/7/2016).
Foto: Johan/PM
Jenazah Monang ditemukan berlumuran darah di emperan toko warga, Senin (18/7/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masih ingat kasus pembunuhan Monang alias Asung (48)? Satu dari empat pelaku pembunuh bos katering itu berhasil dibekuk saat sedang mencari mangsa di Jalan Aksara Medan, tepat di depan Karaoke NAV.

Begal berisial AM (32) itu terpaksa ditembak karena mencoba melarikan diri. Bahkan, aksi kejar-kejaran antara AM dengan petugas sempat menjadi tontonan warga.

Dalam perburuan kemarin (27/7), awalnya yang petugas berpakaian preman sempat melepaskan tembakan peringatan. Akhirnya AM tersungkur setelah peluru menembus betis kanannya.

Sumber di Polresta Medan menyebutkan, penangkapan berawal dari sepeda motor (sepmor) Asung yang didapat dari seorang penadah berinisial PT (35). Setelah dikembangkan, PT ‘menggigit’ AM.

Tak mau buang waktu, petugas Unit Pidum Polresta Medan dipimpin langsung Panitnya Ipda Didot kemudian memburu AM dan terendus sedang berada di di Jalan Aksara.

“Waktu itu dia (AM) lagi mau main (merampok) lagi. Lagi cari-cari kereta untuk main. Langsung kita tangkap. Langsung saja komfirmasi ke Kapolres bro,” cetus seorang petugas sembari meminta untuk tak mencantum namanya.

“AM ini berperan sebagai joki. Eksekutornya si Tongat (DPO), belum berhasil ditangkap,” kata petugas berpostur atletis itu.

Dari penagkuan AM kepada polisi, dia sudah beraksi di beberapa TKP berbeda. “Sama kami AM mengaku delapan, tapi sama dia Tongat ngaku sudah main lebih dari 30 TKP di Medan,” beber si petugas.

Selain itu, sebelumnya AM pernah terlibat kasus yang sama. Namun, AM kabur ke Batam sehingga tak berhasil ditangkap. Sementara, komplotannya yang lain berhasil diciduk.

“Dia ini sudah buron. Tapi sempat lari ke Batam. Lebaran kemarin (tahun ini) dia pulang, terus main lagi. Nah, itu lah korban nya si Monang (Asung),” imbuh pria berambut ikal tersebut.

Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto membenarkan adanya penangkapan yang dilakukan anggotanya. “Ya, nanti kita press reales kan,” katanya di seberang gagang telepon, Rabu (27/7) sore.

Mardiaz menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap tiga pelaku begal sadis itu.

Pantauan di Mapolresta Medan, AM cepat dibawa naik ke lantai dua gedung Reskrim untuk diperiksa lebih lanjut. AM terlihat pincang dan menahan sakit.

“Oiiiii apa ini? Nanti saja,” teriak salah seorang petugas kepada wartawan yang meliput.

Mungkin pembaca lupa! Asung dimangsa komplotan begal di persimpangan Jalan MT Haryono – Surabaya Medan. Dia tergeletak berlumuran darah di emperan salah satu toko. Pagi itu sekira pukul 04.30 wib, korban berangkat dari rumah dengan mengendarai Honda Beat warna putih, berencana belanja keperluan katering di Pusat Pasar Sambu. (ala/han/yaa)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/