MEDAN, SUMUTPOS.CO – Maraknya kembali aksi begal yang dilakukan komplotan geng motor di kawasan Medan Utara, membuat masyarakat kian resah. Mirisnya, para pelaku tidak lagi memandang bulu untuk memilih siapa yang jadi korbannya.
Pasalnya kali ini, seorang anak usia 13 tahun pun menjadi korban kebengisan para geng motor. Tak tanggung-tanggung, korban dibacok dengan senjata tajam hingga lengan kirinya hampir putus.
Menanggapi peristiwa ini, Ketua Komisi I DPRD Kota Medan, Robi Barus mengaku sangat miris dan menyayangkan terjadinya peristiwa yang dialami pelajar tingkat SMP tersebut. Sebab peristiwa itu bukan hanya membuktikan bahwa geng motor masih berulah, tetapi juga semakin beringas tanpa lagi memandang siapa yang menjadi korbannya.
“Saya fikir ini sudah keterlaluan ya, anak usia 13 tahun pun dibacok sampai lengannya hampir putus, dimana hati nurani mereka. Sungguh sangat miris dan kita sayangkan peristiwa seperti ini masih terjadi di Kota Medan,” ucap Robi Barus kepada Sumut Pos, Senin (28/11).
Untuk itu, selaku Ketua Komisi I, Robi Barus meminta counterpart nya, yakni jajaran kepolisian Pores Pelabuhan Belawan untuk tidak tinggal diam. Robi meminta Polres Pelabuhan Belawan agar bertindak cepat, tegas dan terukur kepada para pelaku.
“Segera bertindak cepat, tegas dan terukur. Tidak ada toleransi bagi para pelaku yang sangat meresahkan masyarakat seperti ini. Tangkap para pelaku, proses secara hukum,” tegasnya.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Medan itu juga meminta pihak kepolisan agar lebih sering dalam melakukan patroli di Medan Utara. Mengingat belakangan ini, aksi geng motor dan pembegalan kembali marak di Kota Medan pada umumnya, dan Medan Utara pada khususnya.
“Masyarakat saat ini sudah sangat resah, masyarakat mengeluhkan tingkat keamanan yang semakin tidak kondusif beberapa waktu belakangan ini. Masyarakat berhak untuk kembali mendapatkan rasa aman, untuk bisa kembali beraktifitas baik siang ataupun malam hari. Kita minta ini hari menjadi perhatian yang serius,” pungkasnya.
Seperti diketahui, seorang remaja bernama Wahyuda alias Kambes Wahyu, 13 tahun, menderita luka bacok pada tangan kirinya. Pelajar kelas 7 SMPN 5 ini dibacok sekelompok geng motor di Jalan KL Yos Sudarso, depan SPBU Aloha, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Minggu (27/11) malam.
Menurut M. Syarif, ayah korban, peristiwa yang menimpa anaknya tersebut membuat Wahyuda menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta di kawasan Pulo Brayan, Medan.
Syarif pun menceritakan, ketika itu anaknya dalam perjalanan pulang ke rumah setelah bermain di taman Maharani, Aloha. Korban dengan dua orang temannya berbincang sembari menyeberang jalan dengan berjalan kaki di sekitar SPBU Aloha.
“Sambil mengendarai sepeda motor pelaku datang dari arah Belawan menuju Medan dan kemudian mengayunkan parang ke arah kepala korban. Spontan anakku menangkis parang itu dengan tangan kiri. Kalau tidak kepalanya yang kena bacok,” ujar M Syarif setelah menerima penjelasan dari anaknya.
Dalam kondisi terluka, lanjut M Syarif, anaknya beteriak dan teriakan itu mengundang perhatian para pengunjung taman Maharani. Ketika para pengunjung taman mulai berdatangan, para pelaku pun memilih kabur.
“Satu dari dua tulang tangan kiri anakku putus dan rencananya besok akan dioperasi untuk menyambungnya lagi,” jelasnya.
Tidak terima dengan perlakuan terhadap anaknya, malam itu juga M. Syarif membuat laporan polisi ke Polsek Medan Labuhan, namun yang menjadi kendala atas laporan tersebut adalah belum adanya pihak yang bersedia menjadi saksi.
“Dua teman anakku tidak mau jadi saksi. Akibatnya laporan kami belum diterima petugas,” pungkasnya. (map)