31.7 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Rumah Ketua AMPI Diserang Anggota PP

Foto: Akbar/PM Korban pembacokan saat dirawat di rumah sakit.
Foto: Akbar/PM
Indra Wahyudi, korban pembacokan saat dirawat di RS Sembiring di Jalan Delitua, Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rumah Ketua Sub Rayon II AMPI Desa Sigara-Gara Kecamatan Patumbak, Munir Barus (41), Minggu (27/4) malam, diserang puluhan anggota Pemuda Pancasila (PP). Munir dan anggotanya, Indra Wahyudi (34) menderita luka bacok.

Mendadak Jalan Pertahanan Gang Seroja, Desa Sigara-gara, Patumbak, mencekam. Puluhan pria bersenjata tajam meramaikan kediaman Munir Barus. Sementara pemilik rumah dan tiga rekannya, lari kucar-kacir.

Keterangan dihimpun di Polsek Patumbak, penyerangan tersebut bermula dari pengecatan tiang listrik dengan loreng biru hitam, di depan rumah Ketua Ketua Sub Rayon II AMPI.

Namun, pendirian plang sejak 4 bulan lalu tersebut mendapat protes dari Ketua Ranting PP Desa Sigara-gara Kec. Patumbak, Ilul, yang mendatangi Munir. “Kan wajar saya cat tiang itu. Lantaran tiang listrik itu kan di depan rumah saya. Walaupun begitu saya sempat minta maaf sama dia (Ilul). Tapi dia tidak mengindahkan,” ucap Munir.

Kedatangan Ilul malam itu, dijelaskan Munir, untuk menghilangkan loreng biru hitam di tiang listrik tersebut. “Dia bilang ke saya, kalau besok pagi dia sudah tidak melihat cat tersebut ada di tiang listrik. Kalau memang masih berdiri cat mu di tiang itu, kita perang,” ancam Ilul kepadanya.

Tidak mau ada keributan, Munir pun menyarankan kepada Ilul untuk mengecat simbolis OKP-nya di tiang listrik tersebut. “Habis itu, mereka mengecatnya. Kita ada buktinya,” ucapnya.

Namun sial bagi Munir, Minggu (27/4) sekira pukul 20.00 wib, Ilul dan anggotanya yang mengendarai 12 sepedamotor dilengkapi senjata tajam dan balok menyerang dirinya dan 3 anggota AMPI yang sedang makan di teras depan kediaman Munir. “Saat itu, saya, wakil Sub AMPI Desa Sigara-gara, Zulkifli Sembiring, Indra, dan Ponidi Sembiring sedang makan di depan rumah. Begitu datang, mereka langsung menghajar kami. Makanya kamipun berusaha melarikan diri,” ucapnya.

Saat melarikan diri dari amukan massa PP tersebut, Munir mengaku bagian wajahnya terkena pukulan broti. “Kepala saya pun ada yang kena. Mungkin broti itu. Dan kepala saya juga ada yang kena bacok, tapi tidak parah,” kenangnya sembari mengatakan ia dan anggotanya terkena bacokan.

Disinggung apakah dirinya sempat memanggil anggota AMPI untuk melakukan serangan balasan. “Kita selamatkanlah diri kita. Tidak ada kita memanggil teman-teman,” ujarnya.

Atas penyerangan yang dialaminya tersebut, Munir meminta pihak kepolisian supaya pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. “Kita berharap mereka diproses sesuai hukum yang berlaku,” harapnya.

Lantas, apakah Munir punya masalah dengan Ilul? Munir mengatakan tidak ada. “Tidak ada,” ucapnya.

Kemudian, Munir mengatakan, saat ini anggotanya Indra sedang mengalami perawatan intensif di RS Sembiring yang berada di Delitu. Pasalnya, Indra mengalami luka bacok.

“Tadi dia mau dioperasi. Tapi lantaran gula dia naik, makanya tidak jadi operasi,” ucapnya saat membuat laporan di Polsek Patumbak.

 

KORBAN: SAKIT… SAKIT…

Indra Wahyudi, saat ditemui di RS Sembiring di Jalan Delitua tampak ditemani adiknya, Evi (30). Dijelaskan Evi, malam itu terjadi saat abangnya makan bersama dua temannya di kediaman Munir Barus. Tanpa diduga, tiba-tiba puluhan anggota PP mendatanggi kediaman Wahyudi dengan mengendarai sepeda motor dan langsung menyerang.

“Tak berhasil mereka membacok kepala abang saya, salah satu dari puluhan pelaku memilih untuk membacok jari tangan abang saya lagi. Makanya, dua jari abang saya itu nyaris putus begitu juga dengan pergelangan tanganya,” ujar Evi.

Abangnya sendiri bisa selamat dari mau lantaran warga sekitar kediaman Munir ramai berkeluaran rumah dan berupaya membantu. Hal itu membuat puluhan penyerang pun kabur.

“Kabur mereka sambil menyeret-nyeret parang itu ke aspal. Sampai berapi, mereka habis mabuk kayaknya. Karena nampak dari gaya mereka,” katanya.

“Laporan pun sudah dibuat di Polsek Patumbak. Semoga cepat lah ketangkap bang,” sambungnya.

Wahyudi sendiri ketika dimintai keterangannya, hanya bisa mengerang kesakitan. “Sakit.. sakit.. sakit…” ucap Wahyudi

Sementara itu, Kapolsek Patumbak Kompol Andiko Wicaksono melalui Kanit Reskrim AKP Davit Bakara membenarkan kalau korban sedang membuat laporan pengaduan, dan saat ini polisi sudah menurunkan anggota polisi untuk mengecek TKP. (ind/bar/bd)

Foto: Akbar/PM Korban pembacokan saat dirawat di rumah sakit.
Foto: Akbar/PM
Indra Wahyudi, korban pembacokan saat dirawat di RS Sembiring di Jalan Delitua, Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rumah Ketua Sub Rayon II AMPI Desa Sigara-Gara Kecamatan Patumbak, Munir Barus (41), Minggu (27/4) malam, diserang puluhan anggota Pemuda Pancasila (PP). Munir dan anggotanya, Indra Wahyudi (34) menderita luka bacok.

Mendadak Jalan Pertahanan Gang Seroja, Desa Sigara-gara, Patumbak, mencekam. Puluhan pria bersenjata tajam meramaikan kediaman Munir Barus. Sementara pemilik rumah dan tiga rekannya, lari kucar-kacir.

Keterangan dihimpun di Polsek Patumbak, penyerangan tersebut bermula dari pengecatan tiang listrik dengan loreng biru hitam, di depan rumah Ketua Ketua Sub Rayon II AMPI.

Namun, pendirian plang sejak 4 bulan lalu tersebut mendapat protes dari Ketua Ranting PP Desa Sigara-gara Kec. Patumbak, Ilul, yang mendatangi Munir. “Kan wajar saya cat tiang itu. Lantaran tiang listrik itu kan di depan rumah saya. Walaupun begitu saya sempat minta maaf sama dia (Ilul). Tapi dia tidak mengindahkan,” ucap Munir.

Kedatangan Ilul malam itu, dijelaskan Munir, untuk menghilangkan loreng biru hitam di tiang listrik tersebut. “Dia bilang ke saya, kalau besok pagi dia sudah tidak melihat cat tersebut ada di tiang listrik. Kalau memang masih berdiri cat mu di tiang itu, kita perang,” ancam Ilul kepadanya.

Tidak mau ada keributan, Munir pun menyarankan kepada Ilul untuk mengecat simbolis OKP-nya di tiang listrik tersebut. “Habis itu, mereka mengecatnya. Kita ada buktinya,” ucapnya.

Namun sial bagi Munir, Minggu (27/4) sekira pukul 20.00 wib, Ilul dan anggotanya yang mengendarai 12 sepedamotor dilengkapi senjata tajam dan balok menyerang dirinya dan 3 anggota AMPI yang sedang makan di teras depan kediaman Munir. “Saat itu, saya, wakil Sub AMPI Desa Sigara-gara, Zulkifli Sembiring, Indra, dan Ponidi Sembiring sedang makan di depan rumah. Begitu datang, mereka langsung menghajar kami. Makanya kamipun berusaha melarikan diri,” ucapnya.

Saat melarikan diri dari amukan massa PP tersebut, Munir mengaku bagian wajahnya terkena pukulan broti. “Kepala saya pun ada yang kena. Mungkin broti itu. Dan kepala saya juga ada yang kena bacok, tapi tidak parah,” kenangnya sembari mengatakan ia dan anggotanya terkena bacokan.

Disinggung apakah dirinya sempat memanggil anggota AMPI untuk melakukan serangan balasan. “Kita selamatkanlah diri kita. Tidak ada kita memanggil teman-teman,” ujarnya.

Atas penyerangan yang dialaminya tersebut, Munir meminta pihak kepolisian supaya pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. “Kita berharap mereka diproses sesuai hukum yang berlaku,” harapnya.

Lantas, apakah Munir punya masalah dengan Ilul? Munir mengatakan tidak ada. “Tidak ada,” ucapnya.

Kemudian, Munir mengatakan, saat ini anggotanya Indra sedang mengalami perawatan intensif di RS Sembiring yang berada di Delitu. Pasalnya, Indra mengalami luka bacok.

“Tadi dia mau dioperasi. Tapi lantaran gula dia naik, makanya tidak jadi operasi,” ucapnya saat membuat laporan di Polsek Patumbak.

 

KORBAN: SAKIT… SAKIT…

Indra Wahyudi, saat ditemui di RS Sembiring di Jalan Delitua tampak ditemani adiknya, Evi (30). Dijelaskan Evi, malam itu terjadi saat abangnya makan bersama dua temannya di kediaman Munir Barus. Tanpa diduga, tiba-tiba puluhan anggota PP mendatanggi kediaman Wahyudi dengan mengendarai sepeda motor dan langsung menyerang.

“Tak berhasil mereka membacok kepala abang saya, salah satu dari puluhan pelaku memilih untuk membacok jari tangan abang saya lagi. Makanya, dua jari abang saya itu nyaris putus begitu juga dengan pergelangan tanganya,” ujar Evi.

Abangnya sendiri bisa selamat dari mau lantaran warga sekitar kediaman Munir ramai berkeluaran rumah dan berupaya membantu. Hal itu membuat puluhan penyerang pun kabur.

“Kabur mereka sambil menyeret-nyeret parang itu ke aspal. Sampai berapi, mereka habis mabuk kayaknya. Karena nampak dari gaya mereka,” katanya.

“Laporan pun sudah dibuat di Polsek Patumbak. Semoga cepat lah ketangkap bang,” sambungnya.

Wahyudi sendiri ketika dimintai keterangannya, hanya bisa mengerang kesakitan. “Sakit.. sakit.. sakit…” ucap Wahyudi

Sementara itu, Kapolsek Patumbak Kompol Andiko Wicaksono melalui Kanit Reskrim AKP Davit Bakara membenarkan kalau korban sedang membuat laporan pengaduan, dan saat ini polisi sudah menurunkan anggota polisi untuk mengecek TKP. (ind/bar/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/