Selain itu, rekaman juga menunjukkan sekitar sepuluh menit sebelum Mirna dan Hani datang, tangan Jessica terlihat seperti memasukkan benda dari tas. Wajahnya juga terlihat celingak-celinguk, kemudian baru menunggu dan menurunkan tas tersebut.
’’Selanjutnya, terjadilah kejadian tersebut. Mirna datang bersama temannya, menyeruput kopi, kemudian wajahnya mengernyit sebelum akhirnya tewas,’’ kata petugas yang ikut menangani kasus tersebut.
Sumber tersebut menuturkan bahwa rekaman CCTV tersebut sempat di-zoom 24 kali untuk memastikan urutan kejadiannya.
Khrisna sendiri mengatakan bahwa CCTV di Kafe Olivier menjadi bukti penting. Menurut dia, bukti tambahan yang diminta jaksa berupa keterangan ahli untuk menguatkan bukti dari olah TKP. Termasuk CCTV. Krishna menegaskan bukti itu berwujud benda mati dan keterangan saksi. Nah, keterangan ahli tersebut digunakan untuk menganalisa.
Misalnya, saat masih menjadi saksi Jessica mengaku lupa pada rentetan persitiwa. Polisi, lalu memperlihatkan CCTV untuk mengingatkannya mengingatkannya. “Itu juga menjadi salah satu bukti,” katanya.
Krishna mengaku sudah mendapat gambaran peristiwa. Termasuk saat Jessica diduga memasukan sianida dan asal barang tersebut didapatkan.
Namun, analisa penyidik tersebut akan dibuka di pengadilan. “Akan dibuka jika dipraperadilankan,” kata Krishna. Saat ditanya motif, Krishna mengaku masih melakukan pemeriksaan.
’’Kami belum mau berspekulasi soal motif. Yang terpenting adalah memastikan unsur pidananya tercukupi lebih dulu,’’ tambahnya. (gun/idr/ano)