30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Nasib 29 Nelayan Sibolga Dilapor Keluarga ke Jokowi

Kapal nelayan sedang merapat di dermaga.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Nasib 29 nelayan ABK KM Mega Top III asal kota Sibolga, yang hilang kontak sejak 3 Januari lalu hingga kini masih belum jelas.

Belum diketahui sejauh mana upaya yang dilakukan dalam melakukan pencarian terhadap para nelayan bernasib malang itu. Kendati begitu para keluarga dan kerabat korban tak berhenti berjuang mendapatkan jawaban atas misteri ini, diantaranya dengan melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo.

“Ya surat itu atas nama seluruh keluarga besar nelayan KM Mega Top III, ditujukan kepada bapak Presiden agar bisa turun tangan atas persoalan ini,” ungkap Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori kepada wartawan, Selasa (30/1/2018).

Dia menyebutkan, selain surat resmi kepada Presiden sejumlah surat lainnya juga telah dilayangkan, diantaranya kepada Kedutaan Malaysia, Kedutaan Srilangka, Madagaskar dan India.

“Ini upaya terakhir, juga ke negara-negara yang diprediksi mungkin para nelayan itu terdampar,” kata Jamil.

Diketahui, KM Mega Top III milik UD Sinarmas berangkat melaut sejak 27 Desember 2017 dan dinyatakan hilang kontak sejak 3 Januari 2018. Selain 28 ABK dalam kapal itu, seorang tekong kapal Pongpong juga ikut hilang setelah sebelumnya menaiki kapal dengan alasan ingin membantu perbaikan radio. (*/pjs/ras)

Kapal nelayan sedang merapat di dermaga.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Nasib 29 nelayan ABK KM Mega Top III asal kota Sibolga, yang hilang kontak sejak 3 Januari lalu hingga kini masih belum jelas.

Belum diketahui sejauh mana upaya yang dilakukan dalam melakukan pencarian terhadap para nelayan bernasib malang itu. Kendati begitu para keluarga dan kerabat korban tak berhenti berjuang mendapatkan jawaban atas misteri ini, diantaranya dengan melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo.

“Ya surat itu atas nama seluruh keluarga besar nelayan KM Mega Top III, ditujukan kepada bapak Presiden agar bisa turun tangan atas persoalan ini,” ungkap Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori kepada wartawan, Selasa (30/1/2018).

Dia menyebutkan, selain surat resmi kepada Presiden sejumlah surat lainnya juga telah dilayangkan, diantaranya kepada Kedutaan Malaysia, Kedutaan Srilangka, Madagaskar dan India.

“Ini upaya terakhir, juga ke negara-negara yang diprediksi mungkin para nelayan itu terdampar,” kata Jamil.

Diketahui, KM Mega Top III milik UD Sinarmas berangkat melaut sejak 27 Desember 2017 dan dinyatakan hilang kontak sejak 3 Januari 2018. Selain 28 ABK dalam kapal itu, seorang tekong kapal Pongpong juga ikut hilang setelah sebelumnya menaiki kapal dengan alasan ingin membantu perbaikan radio. (*/pjs/ras)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/