JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penyanyi Rossa, 35, bicara tentang kenangannya saat kuliah. Dulu, ketika masih tercatat sebagai mahasiswi di Universitas Indonesia, pelantun Hijrah Cinta itu sempat magang menjadi wartawan di stasiun televisi TVRI.
“Sekitar 1998, saya magang tiga bulan di TVRI. Nulis berita, liputan juga ke lapangan,” tutur alumnus FISIP UI tersebut Minggu malam (31/8) setelah mengisi acara HUT ke-52 TVRI di kawasan Senayan. Rossa pernah melakukan liputan banjir. “Bukan buat skripsi sih. Tapi buat praktik jurnalistik,” sambungnya.
Karena itu, saat diminta mengisi acara ulang tahun TVRI, Rossa seperti nostalgia. Apalagi, sudah lebih dari lima tahun ini, dirinya tidak tampil di stasiun televisi pelat merah tersebut. Zaman dia merintis karir, stasiun televisi belum sebanyak sekarang.
Sebagai remaja generasi 90-an, waktu itu Rossa besar dengan menonton acara-acara TVRI. Terutama yang berhubungan dengan karir musik. “Dulu kan semua artis pengin masuk TVRI. Nonton Asia Bagus juga,” ucap ibu satu anak tersebut.
Namun, dalam perjalanan, Rossa memilih karir sebagai penyanyi. “Waktu itu berpikir tidak mau kerja kantoran. Milihnya nyanyi. Untungnya, ilmunya kepakai juga. Sebagai penyanyi, saya tahu bagaimana mengemas diri sebagai produk,” jelas sarjana komunikasi tersebut.
Saat ini Rossa juga dikenal sebagai pengusaha karaoke. Bisnis miliknya itu kini sudah tersebar di lebih dari 40 gerai. Menurut dia, memiliki usaha seperti itu gampang-gampang susah. “Kadang ada juga rasa khawatir. Karena, di sisi lain, saya musisi. Di sisi lainnya, pengusaha. Ada dua kepala,” ungkapnya yang menginginkan dua-duanya bisa berjalan seimbang.
Sebagai musisi, tantangan saat ini adalah sulitnya menjual album fisik. Sebagai pengusaha karaoke, Rossa harus memastikan setiap gerai berjalan baik.
Beberapa waktu lalu, gerai karaoke milik Syahrini di Mal City Tangerang, Karawaci, digerebek satpol PP dan ratusan botol minuman keras disita.
Hal seperti itu menjadi perhatian bersama para artis yang memiliki bisnis serupa. Menurut Rossa, sebetulnya ada izin untuk penjualan alkohol. Di beberapa daerah, ada izinnya. Rossa menyebutkan bahwa beberapa daerah tidak memperbolehkan penjualan alkohol.
Bagi Rossa, sedapat-dapatnya dirinya terus memantau gerai-gerainya. Setiap tiga bulan, dia berkunjung ke gerainya. “Mudah-mudahan saya nggak sampai kecolongan,” kata dia. (jan/c14/ayi)
