28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pernah Menjadi Kaum Minoritas

Marissa Nasution
Marissa Nasution

SUMUTPOS.CO – Siapa sangka, wanita yang bertubuh molek dan berwajah cantik ini pernah merasakan menjadi kaum minoritas saat tinggal di negara sang bunda. Pengalaman tersebut membuat dirinya kembali bercermin terutama saat syuting 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA.

“Saya pernah merasakan gimana rasanya jadi minoritas di negara lain, jadi kaum ini akan membuat kita bisa lebih toleran dan lebih damai dalam menghadapi sesuatu baik dalam segala hal,” ujarnya saat premier 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA, di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

Ia yang merupakan keturunan Jerman-Batak pun pernah dianggap sebagai kaum imigran saat tinggal di Eropa. Karenanya, wanita kelahiran Jakarta 8 Februari 1986 ini menuturkan dirinya mengerti kesulitan yang dialami oleh setiap imigran di Eropa. “Saya keturunan Jerman juga nggak dianggap orang Jerman, tahu jadi minoritas,” lanjutnya.

Salah satunya adalah tentang toleransi dan perasaan menjadi minoritas di negeri orang. Ia mengakui bahwa terkadang kaum imigran di Eropa dianggap sebelah mata oleh kaum asli.

“Aku melihat dua sisi yang berbeda, gimana rasanya aku yang sudah lama tinggal di Eropa, tahu kehidupannya di sana, tahu gimana rasanya seorang imigran di Eropa,” tukasnya.

Menjadi salah satu pemeran di film 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA, Marissa Nasution harus melakoni syuting di Wina, Austria. Ia pun mengungkap banyak mendapatkan pelajaran selama berada di Benua Biru tersebut.

“Film ini menceritakan perjalanan spiritual pasangan, bisa jadi inspirasi buat semua orang. Banyak belajar kita bisa lebih melihat dan toleran terhadap agama lain,” ungkap mantan kekasih VJ Daniel ini. (net)

Marissa Nasution
Marissa Nasution

SUMUTPOS.CO – Siapa sangka, wanita yang bertubuh molek dan berwajah cantik ini pernah merasakan menjadi kaum minoritas saat tinggal di negara sang bunda. Pengalaman tersebut membuat dirinya kembali bercermin terutama saat syuting 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA.

“Saya pernah merasakan gimana rasanya jadi minoritas di negara lain, jadi kaum ini akan membuat kita bisa lebih toleran dan lebih damai dalam menghadapi sesuatu baik dalam segala hal,” ujarnya saat premier 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA, di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

Ia yang merupakan keturunan Jerman-Batak pun pernah dianggap sebagai kaum imigran saat tinggal di Eropa. Karenanya, wanita kelahiran Jakarta 8 Februari 1986 ini menuturkan dirinya mengerti kesulitan yang dialami oleh setiap imigran di Eropa. “Saya keturunan Jerman juga nggak dianggap orang Jerman, tahu jadi minoritas,” lanjutnya.

Salah satunya adalah tentang toleransi dan perasaan menjadi minoritas di negeri orang. Ia mengakui bahwa terkadang kaum imigran di Eropa dianggap sebelah mata oleh kaum asli.

“Aku melihat dua sisi yang berbeda, gimana rasanya aku yang sudah lama tinggal di Eropa, tahu kehidupannya di sana, tahu gimana rasanya seorang imigran di Eropa,” tukasnya.

Menjadi salah satu pemeran di film 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA, Marissa Nasution harus melakoni syuting di Wina, Austria. Ia pun mengungkap banyak mendapatkan pelajaran selama berada di Benua Biru tersebut.

“Film ini menceritakan perjalanan spiritual pasangan, bisa jadi inspirasi buat semua orang. Banyak belajar kita bisa lebih melihat dan toleran terhadap agama lain,” ungkap mantan kekasih VJ Daniel ini. (net)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/