Happy Salma
Setelah memiliki suami, Happy Salma semakin bergairah dalam berkarya seni. Selain pasangan hidup, dia mendapatkan penonton serta kritikus terbaiknya. Dari pendapat suaminya, Tjokorda Bagus, dia semakin bisa mengembangkan kemampuan.
Happy berusaha memainkan setiap peran dengan maksimal meski hanya menjadi cameon Dia menunjukkan hal tersebut saat memerankan Surti di Sang Penari. Meski dia hanya tampil dalam hitungan menit dan berdialog sedikit, ekspresi dan gerak tubuhnya menjelaskan lebih. Di panggung teater dia juga mumpuni. Dia sering memainkan monolog.
Peraih Piala Citra untuk kategori Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik 2010 tersebut akan mementaskan dua monolog dalam waktu dekat. Yang pertama, dia menjadi bagian dalam pementasan Opera Diponegoro karya Sardono W. Kusumo pada 11-13 November nanti. Dalam opera tersebut dia bermonolog dan memerankan Diva Mabuk.
Lalu, Desember mendatang Happy mementaskan monolog Inggit Garnasih. “Sudah berapa kali ya pentas monolog? Aduh, berapa kali ya?” katanya dengan bingung saat ditemui kemarin (3/11) di Hotel Grand Kemang, Kemang, Jakarta Selatan.
Kalau sedang berlatih monolog, biasanya, Happy suka bicara sendiri di rumah. Suaminya sampai takut sendiri. Dia pernah harus menghafalkan lagu Jawa ketika memainkan monolog Ronggeng Dukuh Paruk yang berhasil dipentaskan di Belanda, Swiss, dan Jakarta.
“Alunan lagu Jawa kan terdengar magis. Saya nyanyi malam-malam. Suami saya jadi merasa takut. “Ih, kok kayak setan,” katanya. Dia itu benar-benar kritikus terbaikku,” ungkap Happy. (jan/c12/ayi/jpnn)