SUMUTPOS.CO – Saat melayani tamu pria hidung belang, artis dan model Anggita memasang tarif short time. Untuk sekali kencan, pelanggannya harus membayar Rp 10 juta dan jika tambah satu jam lagi, si pria hidung belang harus membayar lagi Rp 8 juta per jam-nya.
Itu diungkap Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, AKBP Takdir Mattanete, dalam penyelidikannya, artis berusia 23 tahun ini mengaku dibanderol antara Rp 8 hingga 10 juta rupiah oleh mucikarinya BS, yang saat ini menjadi DPO polisi.
“Dia (AS) menggunakan tarif short time. Untuk sekali kencan dia memasang tarif Rp 10 juta. Dari sejumlah uang itu, Rp 1,5 juta ditransfer ke rekening BS, selaku mucikarinya. Bila si pelanggan ingin menambah jam layanan, per jamnya dikenakan tarif tambahan Rp 8 juta,” terang Takdir. A
Sebelumnya, Anggita pernah jadi “bintang” karena “begituan” dengan terpidana matikasus narkoba Freddy Budiman di ruangan pejabat lapas. Kala itu model majalah dewasa itu dibayar Rp 8,5 juta sampai Rp 10 juta untuk sekali main. Pemesan harus mentransfer Rp 1,5 juta terlebih dahulu ke sang mucikari BS. Sisanya dilunasi setelah ”eksekusi”.
Wakasatreskrim Polrestabes Surabaya Kompol Manang Soebeti menuturkan, mucikari itu memiliki jaringan antar kota. Para PSK tidak hanya dibooking di Surabaya, tetapi juga di beberapa kota besar di Indonesia. ”Kalau ada yang booking, baru didatangkan,” ujarnya. Termasuk Anggita yang ikut ditawarkan melalui mucikari.
Para PSK tersebut ditawarkan melalui grup BBM. Pria hidung belang baru bisa memesan setelah bertukar PIN BBM dan diizinkan masuk ke dalam grup tersebut. Karena itulah, polisi meyakini bahwa mucikari dan pemesan sudah pernah kontak mata sebelumnya.
Anggita yang juga pernah terjerat kasus narkoba ini, seperti yang diungkap Takdir sebelumnya, mengaku terpaksa menjalani profesi gandanya sebagai PSK via online ini, karena butuh uang tambahan.
Selama di Surabaya, sejak Senin lalu hingga diamankan petugas, Anggita mengaku sudah melayani tiga pria hidung belang. Dan saat ditangkap, dia dalam keadaan mabuk karena mengonsumsi narkoba.
Belakangan diketahui kalau dia usai pesta sabu-sabu bersama teman-temannya. Tak hanya dalam kondisi on, saat diamankan polisi di salah satu hotel di dalam kondisi masih hot. Sayang, Takdir tidak merinci kalimat hot-nya itu seperti apa. (bbs/deo)