Beberapa nama di antaranya adalah Bimo D. Samyayogi (Undying Music, Jakarta), Samack (Solid Rock, Malang), Gebeg (Taring, Bandung), ArdySiji (Chmbrs, Makassar), Stephanus Adjie (Down For Life, Solo), dan lainnya.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengacungkan jempol untuk event Hammersonic Festival 2017 di Jakarta ini. Menurut Menpar, Indonesia memiliki dua keuntungan menjadi tuan rumah perhelatan ini.
Pertama, dampak langsung (direct impact), menarik wisatawan baik nusantara maupun mancanegara hadir di Jakarta. Kedua, dampak tidak langsung, yaitu memberikan nilai berita lebih bagi media memberitakan musisi-musisi metal dunia tampil di Indonesia.
“Event internasional akan mendorong pariwisata makin berkembang. Karena itu perbanyak event dunia dan promosikan dengan baik, sesuai originasi dan timeline. Pakai rumus DOT, destinasi originasi time,” jelasnya.
Selain itu, agenda musik ini menurut Menpar membuat para wisatawan bisa berulang-ulang mengunjungi Indonesia. “Media value lebih besar. Selain itu, repeat visitors bisa 60 persen datang lagi, bagi mereka yang sudah tiba di Indonesia. Dalam waktu kurang dari setahun, mereka datang lagi,” kata Arief Yahya. (rel)
Beberapa nama di antaranya adalah Bimo D. Samyayogi (Undying Music, Jakarta), Samack (Solid Rock, Malang), Gebeg (Taring, Bandung), ArdySiji (Chmbrs, Makassar), Stephanus Adjie (Down For Life, Solo), dan lainnya.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengacungkan jempol untuk event Hammersonic Festival 2017 di Jakarta ini. Menurut Menpar, Indonesia memiliki dua keuntungan menjadi tuan rumah perhelatan ini.
Pertama, dampak langsung (direct impact), menarik wisatawan baik nusantara maupun mancanegara hadir di Jakarta. Kedua, dampak tidak langsung, yaitu memberikan nilai berita lebih bagi media memberitakan musisi-musisi metal dunia tampil di Indonesia.
“Event internasional akan mendorong pariwisata makin berkembang. Karena itu perbanyak event dunia dan promosikan dengan baik, sesuai originasi dan timeline. Pakai rumus DOT, destinasi originasi time,” jelasnya.
Selain itu, agenda musik ini menurut Menpar membuat para wisatawan bisa berulang-ulang mengunjungi Indonesia. “Media value lebih besar. Selain itu, repeat visitors bisa 60 persen datang lagi, bagi mereka yang sudah tiba di Indonesia. Dalam waktu kurang dari setahun, mereka datang lagi,” kata Arief Yahya. (rel)