26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Juri Kontes Dangdut di Amerika

Liza Natalia dan Kristina akan terbang ke Los Angeles, Amerika Serikat, besok. Keduanya didapuk sebagai juri ajang pencarian bakat menyanyi dangdut di sana.
Liza Natalia dan Kristina akan terbang ke Los Angeles, Amerika Serikat, besok. Keduanya didapuk sebagai juri ajang pencarian bakat menyanyi dangdut di sana.

SUMUTPOS.CO – Liza Natalia dan Kristina didapuk menjadi juri ajang pencarian bakat menyanyi dangdut di Amerika Serikat. Keduanya akan berangkat ke Negeri Paman Sam, besok. ”Dua hari lagi kita berangkat ke LA (Los Angeles). Di sana kita jadi dewan juri kontes dangdut,” ujar Liza di La Codefine, Jakarta Selatan, kemarin.

”Aku lebih (menilai) penampilan, bagaimana membawakan lagu agar bisa dinikmati, dan apakah kostumnya mewakili lagu yang dinyanyikan. Kalau (penilaian) teknis lebih ke Kristina,” sambung perempuan kelahiran Jakarta, 18 Februari 1976 itu.

Digelar pada 15 Desember 2013, Liza mengajak pemenang Dangdut Asean Ananta Kusuma sebagai pembuka acara. ”Kalau sekadar nonton sudah biasa, tetapi kalau ada kontes ini kan mereka akan nyanyi,” tuturnya.

Selain  Liza dan Kristina, ada dua juri lain yang berasal dari Amerika Serikat. Salah satunya adalah seorang guru besar musik yang tergila-gila dengan dangdut sejak 1984, dan merilis buku berjudul Dangdut Stories. ”Saya nggak menyangka karena ada salah satu profesor yang sejak 1984 membuat buku tentang dangdut,” ungkapnya.

Liza menambahkan, ajang pencarian bakat itu dimulai tiga bulan lalu dan pemenangnya akan ditentukan 15 Desember mendatang. Tak kalah dari Indonesia, antusiasme peserta ajang pencarian bakat menyanyi dangdut di Amerika cukup besar. Ada ratusan orang yang mendaftar, tetapi hanya beberapa saja yang lolos ke babak berikutnya.

”Lagu-lagu yang mereka nyanyikan, lagu-lagu Indonesia. Dan orang Amerika tidak neko-neko, kalau mereka sudah suka, langsung menikmatinya. Misalnya, lagu Kopi Dangdut yang dikemas secara rap oleh masyarakat sana. Kolaborasinya itu yang membuat saya kagum,” terangnya.

Rencananya, Liza akan memanfaatkan waktunya di Amerika untuk memperkenalkan joget fitness yang selama ini dikembangkannya di Indonesia. Pemain film Romantini itu berharap, joget fitness-nya bisa sepopuler zumba. ”Joget fitness yang saya kembangkan kan kaya akan tradisi dan budaya Indonesia. Ini akan saya populerkan seperti halnya zumba yang lahir di Amerika,” ucap Liza.

Jika Liza tampak begitu antusias, Kristina terlihat sedikit was-was. Rupanya, dia sudah membayangkan dinginnya Los Angeles yang kini memasuki musim dingin. ”Di Jakarta saja aku rewel dengan AC. Kalau lagi hujan di Jakarta, sudah terasa dinginnya, kayak di Puncak dan Batu (Malang). Apalagi di Amerika yang dinginnya pakai salju,” katanya.

Pelantun Jatuh Bangun itu mengaku belum pernah ke Amerika. Makanya, dia cukup ribet menyiapkan diri. ”Ini tawaran Liza yang keempat. Ke London pernah ada tawaran dari manajemen, tetapi aku nggak mau karena sendirian. Ini karena ada teman, jadi mau,” pungkasnya. (ash/jpnn)

Liza Natalia dan Kristina akan terbang ke Los Angeles, Amerika Serikat, besok. Keduanya didapuk sebagai juri ajang pencarian bakat menyanyi dangdut di sana.
Liza Natalia dan Kristina akan terbang ke Los Angeles, Amerika Serikat, besok. Keduanya didapuk sebagai juri ajang pencarian bakat menyanyi dangdut di sana.

SUMUTPOS.CO – Liza Natalia dan Kristina didapuk menjadi juri ajang pencarian bakat menyanyi dangdut di Amerika Serikat. Keduanya akan berangkat ke Negeri Paman Sam, besok. ”Dua hari lagi kita berangkat ke LA (Los Angeles). Di sana kita jadi dewan juri kontes dangdut,” ujar Liza di La Codefine, Jakarta Selatan, kemarin.

”Aku lebih (menilai) penampilan, bagaimana membawakan lagu agar bisa dinikmati, dan apakah kostumnya mewakili lagu yang dinyanyikan. Kalau (penilaian) teknis lebih ke Kristina,” sambung perempuan kelahiran Jakarta, 18 Februari 1976 itu.

Digelar pada 15 Desember 2013, Liza mengajak pemenang Dangdut Asean Ananta Kusuma sebagai pembuka acara. ”Kalau sekadar nonton sudah biasa, tetapi kalau ada kontes ini kan mereka akan nyanyi,” tuturnya.

Selain  Liza dan Kristina, ada dua juri lain yang berasal dari Amerika Serikat. Salah satunya adalah seorang guru besar musik yang tergila-gila dengan dangdut sejak 1984, dan merilis buku berjudul Dangdut Stories. ”Saya nggak menyangka karena ada salah satu profesor yang sejak 1984 membuat buku tentang dangdut,” ungkapnya.

Liza menambahkan, ajang pencarian bakat itu dimulai tiga bulan lalu dan pemenangnya akan ditentukan 15 Desember mendatang. Tak kalah dari Indonesia, antusiasme peserta ajang pencarian bakat menyanyi dangdut di Amerika cukup besar. Ada ratusan orang yang mendaftar, tetapi hanya beberapa saja yang lolos ke babak berikutnya.

”Lagu-lagu yang mereka nyanyikan, lagu-lagu Indonesia. Dan orang Amerika tidak neko-neko, kalau mereka sudah suka, langsung menikmatinya. Misalnya, lagu Kopi Dangdut yang dikemas secara rap oleh masyarakat sana. Kolaborasinya itu yang membuat saya kagum,” terangnya.

Rencananya, Liza akan memanfaatkan waktunya di Amerika untuk memperkenalkan joget fitness yang selama ini dikembangkannya di Indonesia. Pemain film Romantini itu berharap, joget fitness-nya bisa sepopuler zumba. ”Joget fitness yang saya kembangkan kan kaya akan tradisi dan budaya Indonesia. Ini akan saya populerkan seperti halnya zumba yang lahir di Amerika,” ucap Liza.

Jika Liza tampak begitu antusias, Kristina terlihat sedikit was-was. Rupanya, dia sudah membayangkan dinginnya Los Angeles yang kini memasuki musim dingin. ”Di Jakarta saja aku rewel dengan AC. Kalau lagi hujan di Jakarta, sudah terasa dinginnya, kayak di Puncak dan Batu (Malang). Apalagi di Amerika yang dinginnya pakai salju,” katanya.

Pelantun Jatuh Bangun itu mengaku belum pernah ke Amerika. Makanya, dia cukup ribet menyiapkan diri. ”Ini tawaran Liza yang keempat. Ke London pernah ada tawaran dari manajemen, tetapi aku nggak mau karena sendirian. Ini karena ada teman, jadi mau,” pungkasnya. (ash/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/