26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Aktor Laskar Pelangi Meninggal di Kosan

Verrys Yamarno, pemain Mahar di film Laskar Pelangi.
Verrys Yamarno, pemain Mahar di film Laskar Pelangi.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Verrys Yamarno (19), aktor film Laskar Pelangi mahasiswa semester III, Fakultas Film dan Televisi, di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ditemukan tewas terlentang di tempat tidur di kosannya, di Jalan Kramat V, RT 05/09 no 13, Kelurahan Kenari, Senen, Jakarta Pusat, Senin (12/1), sekisar 14.30 WIB.

Kematian mantan aktor cilik ini didapat dari pesan pendek yang beredar. Pemuda kelahiran Gantung, Belitung Timur, ini dikabarkan sempat mengalami muntah-muntah beberapa hari lalu. Pada pukul 14.30 hari ini Verrys ditemukan meninggal.

Hal itu diungkapkan rumah kos tempat Verrys tinggal, Suan (59). Menurut Suan, korban sempat berbincang dengannya tadi pagi. Verrys memang masih mengeluh sakit.

“Iya tadi sempat ngobrol, bahkan korban sempat muntah. Pas ditanya dia mengeluh pusing,” kata Suan di lokasi kejadian, Senin (12/1).

Beberapa tahun lalu Verrys pernah mendapat musibah. Dia mengalami kecelakaan sepeda motor di kampungnya. Selama 14 hari ia tak sadarkan diri akibat terluka parah. Mira Lesmana, produser Laskar Pelangi, sempat menjenguk Verrys. Musibah itu meninggalkan bekas. Kabarnya, satu ruas jari telunjuk kanannya putus.

“Dia pernah ngeluh. Kepalanya sakit terus. Udah lama sih ngeluhnya. Dia pernah ngeluh sama saya beberapa waktu lalu, kepalanya sering sakit karena bekas kecelakaan. Cuman saya gak tahu apa,” kata Suan, pemilik kost bernama Suan.

Menurut Suan, Verrys nge-kost bersama teman sekampusnya, sekaligus para pemain laskar pelangi. “Mereka bertiga ngekost ditempat saya. Mereka juga sama-sama pemain Laskar Pelangi. Yogi sebagai Ucay, Zulfani Fasa sebagai Ikal, dan Verrys sendiri sebagai Mahar,” tuturnya.

Kapolsek Senen, Kompol Kasmono menuturkan, diketahuinya Verrys telah tiada, saat teman sekamarnya, Zulfani (19), masuk ke kamar kostan. “Si Zulfani ini menerangkan, sudah dua hari ini si Verrys ngeluh sakit kepala. Malahan sudah diajak sama teman sekostannya ini untuk dirujuk ke rumah sakit,” kata Kasmono.

Kasmono pun lalu menjelaskan, sekitar pukul 08.00 WIB, Verrys mengalami muntah-muntah di kostannya. “Diduga teman kostnya ini ngerokin badan si Verrys pakai minyak angin. Soalnya di TKP, ada minyak angin. Setelah dikerokin, si saksi ini pergi meninggalkan Verrys kuliah,” jelasnya.

Sepulang kuliah, saksi melihat posisi tubuh korban telentang. Bahkan sempat mengobrol dengan korban.

“Kata si saksi ‘Broh..broh’. Jadi si saksi ini ngebangunin korban. Pas dicek, nafasnya udah enggak ada. Nah dari situ disimpulkan memang korban meninggal dunia karena sakit. Untuk diketahui lebih dalam, jenasah akan dilakukan visum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM),” papar Kasmono.

Jenazah mahasiswa semester III Institut Kesenian Jakarta itu kini berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo, Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan.

Verrys Yamarno ditemukan meninggal di kostnya.
Verrys Yamarno ditemukan meninggal di kostnya.

SEMPAT MINTA KE DOSENNYA UJIAN DI KOSAN

Sebelum ajal, Verrys diketahui sempat meminta izin ke salah satu dosennya untuk melaksanakan ujian tengah semester (UTS) di kostan. “Dia pernah bilang ke saya. Verrys ini maunya melaksanakan ujian di kostannya sendiri,” ucap Dosen Fakultas Film dan Televisi (FFTV) Intitut Kesenian Jakarta (IKJ), German.

Menurut German, Verrys diketahui kerap menderita sakit kepala. “Ngakunya ke saya juga sakit. Makanya dia minta ke saya untuk laksanain ujian di kostannya,” katanya.

Di balik semua itu, German mengaku tak tahu menahu penyakit yang dideritanya. “Saya kurang tahu sakit apa dia (Verrys),” singkatnya.

Sosok Verrys, ternyata menjadi idola di kalangan teman-teman sekampusnya. “Kalau saya sih bilang dia itu periang, rame, dan gak aneh-aneh sih orangnya. Gak ada musuh juga. Asik deh anaknya. Makanya saya kaget kok, orang sebaik dia (Verrys) pergi gitu aja.. (Menangis),” ucap Nadil (19), teman sekelas Verrys sejak Semenster II.

Nadil juga menambahkan, Verrys tak pernah bicara mengenai penyakit yang dideritanya. Pasalnya, apabila Verrys punya masalah tak pernah terbuka ke teman-teman sekampusnya.

“Saya gak tahu sama sekali ya dia itu sering pusing kenapa. Aku sih tahu dari temen sering pusing si Verrys. Tapi ya gak tahu kenapa apa sebabnya,” terangnya.

Subur (19), yang juga teman sekampusnya mengatakan tak tahu menahu soal penyakit yang diderita Verrys hingga dipanggil sang maha kuasa. “Dia sih asik orangnya, rame, ya mungkin kalau dia itu sering pusing karena kecelakaan yang menimpa dia, ya saya gak tahu. Sama kita gak cerita apa-apa,” katanya. (net/bbs)

Verrys Yamarno, pemain Mahar di film Laskar Pelangi.
Verrys Yamarno, pemain Mahar di film Laskar Pelangi.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Verrys Yamarno (19), aktor film Laskar Pelangi mahasiswa semester III, Fakultas Film dan Televisi, di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ditemukan tewas terlentang di tempat tidur di kosannya, di Jalan Kramat V, RT 05/09 no 13, Kelurahan Kenari, Senen, Jakarta Pusat, Senin (12/1), sekisar 14.30 WIB.

Kematian mantan aktor cilik ini didapat dari pesan pendek yang beredar. Pemuda kelahiran Gantung, Belitung Timur, ini dikabarkan sempat mengalami muntah-muntah beberapa hari lalu. Pada pukul 14.30 hari ini Verrys ditemukan meninggal.

Hal itu diungkapkan rumah kos tempat Verrys tinggal, Suan (59). Menurut Suan, korban sempat berbincang dengannya tadi pagi. Verrys memang masih mengeluh sakit.

“Iya tadi sempat ngobrol, bahkan korban sempat muntah. Pas ditanya dia mengeluh pusing,” kata Suan di lokasi kejadian, Senin (12/1).

Beberapa tahun lalu Verrys pernah mendapat musibah. Dia mengalami kecelakaan sepeda motor di kampungnya. Selama 14 hari ia tak sadarkan diri akibat terluka parah. Mira Lesmana, produser Laskar Pelangi, sempat menjenguk Verrys. Musibah itu meninggalkan bekas. Kabarnya, satu ruas jari telunjuk kanannya putus.

“Dia pernah ngeluh. Kepalanya sakit terus. Udah lama sih ngeluhnya. Dia pernah ngeluh sama saya beberapa waktu lalu, kepalanya sering sakit karena bekas kecelakaan. Cuman saya gak tahu apa,” kata Suan, pemilik kost bernama Suan.

Menurut Suan, Verrys nge-kost bersama teman sekampusnya, sekaligus para pemain laskar pelangi. “Mereka bertiga ngekost ditempat saya. Mereka juga sama-sama pemain Laskar Pelangi. Yogi sebagai Ucay, Zulfani Fasa sebagai Ikal, dan Verrys sendiri sebagai Mahar,” tuturnya.

Kapolsek Senen, Kompol Kasmono menuturkan, diketahuinya Verrys telah tiada, saat teman sekamarnya, Zulfani (19), masuk ke kamar kostan. “Si Zulfani ini menerangkan, sudah dua hari ini si Verrys ngeluh sakit kepala. Malahan sudah diajak sama teman sekostannya ini untuk dirujuk ke rumah sakit,” kata Kasmono.

Kasmono pun lalu menjelaskan, sekitar pukul 08.00 WIB, Verrys mengalami muntah-muntah di kostannya. “Diduga teman kostnya ini ngerokin badan si Verrys pakai minyak angin. Soalnya di TKP, ada minyak angin. Setelah dikerokin, si saksi ini pergi meninggalkan Verrys kuliah,” jelasnya.

Sepulang kuliah, saksi melihat posisi tubuh korban telentang. Bahkan sempat mengobrol dengan korban.

“Kata si saksi ‘Broh..broh’. Jadi si saksi ini ngebangunin korban. Pas dicek, nafasnya udah enggak ada. Nah dari situ disimpulkan memang korban meninggal dunia karena sakit. Untuk diketahui lebih dalam, jenasah akan dilakukan visum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM),” papar Kasmono.

Jenazah mahasiswa semester III Institut Kesenian Jakarta itu kini berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo, Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan.

Verrys Yamarno ditemukan meninggal di kostnya.
Verrys Yamarno ditemukan meninggal di kostnya.

SEMPAT MINTA KE DOSENNYA UJIAN DI KOSAN

Sebelum ajal, Verrys diketahui sempat meminta izin ke salah satu dosennya untuk melaksanakan ujian tengah semester (UTS) di kostan. “Dia pernah bilang ke saya. Verrys ini maunya melaksanakan ujian di kostannya sendiri,” ucap Dosen Fakultas Film dan Televisi (FFTV) Intitut Kesenian Jakarta (IKJ), German.

Menurut German, Verrys diketahui kerap menderita sakit kepala. “Ngakunya ke saya juga sakit. Makanya dia minta ke saya untuk laksanain ujian di kostannya,” katanya.

Di balik semua itu, German mengaku tak tahu menahu penyakit yang dideritanya. “Saya kurang tahu sakit apa dia (Verrys),” singkatnya.

Sosok Verrys, ternyata menjadi idola di kalangan teman-teman sekampusnya. “Kalau saya sih bilang dia itu periang, rame, dan gak aneh-aneh sih orangnya. Gak ada musuh juga. Asik deh anaknya. Makanya saya kaget kok, orang sebaik dia (Verrys) pergi gitu aja.. (Menangis),” ucap Nadil (19), teman sekelas Verrys sejak Semenster II.

Nadil juga menambahkan, Verrys tak pernah bicara mengenai penyakit yang dideritanya. Pasalnya, apabila Verrys punya masalah tak pernah terbuka ke teman-teman sekampusnya.

“Saya gak tahu sama sekali ya dia itu sering pusing kenapa. Aku sih tahu dari temen sering pusing si Verrys. Tapi ya gak tahu kenapa apa sebabnya,” terangnya.

Subur (19), yang juga teman sekampusnya mengatakan tak tahu menahu soal penyakit yang diderita Verrys hingga dipanggil sang maha kuasa. “Dia sih asik orangnya, rame, ya mungkin kalau dia itu sering pusing karena kecelakaan yang menimpa dia, ya saya gak tahu. Sama kita gak cerita apa-apa,” katanya. (net/bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/