JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Beberapa pekan terakhir media ramai memberitakan kasus kematian salah seorang transgender. Jauh sebelum isu itu merebak, Virnie Syafitri Ismail, 35, telah menganalisisnya. Dia baru saja diwisuda dan berhak menyandang gelar sarjana psikologi.
Dia mengangkat peran pola asuh otoriter ayah terhadap pembentukan anak waria sebagai tema skripsi. Perempuan yang sedang hamil anak kedua itu menyebutkan, para dosen pengampu dan pengujinya tertarik dengan tema skripsi tersebut.
“Saya disuka oleh dosen karena temanya menarik. Jarang orang tertarik dengan tema itu. Dan apa ya, bisa kumpul sama mama, ada kakak saya, ada suami saya juga. Itu yang tak ternilai dengan nominal apa pun,” ucap Virnie dengan semringah saat ditemui Jawa Pos seusai acara wisuda di Universitas Paramadina, Jakarta, Sabtu (11/10).
Atas capaian itu, Virnie mengaku lega dan puas. Terlebih, gelar sarjana psikologi tersebut tidak diraihnya dengan mudah. Selain memiliki anak balita, dia juga tengah hamil lima bulan saat menyelesaikan skripsi.
Komedian tersebut menuturkan, penyelesaian skripsinya menguras banyak keringat dan air mata. Sebab, terkadang dia harus membagi fokusnya antara tugas skripsi dan keluarga.
“Ada anak pertama usia tiga tahun. Saya full handle sendiri tanpa nanny. Ini juga sambil ngerjain paper, bolak-balik kampus sambil revisi dengan semangat “45,” kata perempuan yang enggan menyebutkan lama masa kuliahnya itu.
Artis kelahiran Bandung, 24 Agustus 1979, itu menuntaskan pendidikannya dengan hasil memuaskan. “Tiga koma lah, lumayan,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, wisuda tersebut merupakan kado terindah bagi dirinya dan anak yang dikandungnya. “Jadi, ini kado terindah, sebelum sembilan bulan bisa menyelesaikan paper,” tuturnya.
Menyandang gelar sarjana, Virnie menyatakan tidak akan meninggalkan karirnya di dunia hiburan. “Nggak dong. Entertainment sudah jadi my soul,” tegasnya. (dod/c11/nda)