28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Sudah Biasa Patah Tulang

Prisia Nasution
Prisia Nasution

SUMUTPOS.CO – Tipikal Prisia Nasution (Phia) adalah perempuan yang smart, pekerja keras dan total. Tidak hanya di sejumlah film yang dibintangi, juga dalam hobi yang dilakoni oleh janda pengusaha bioskop, Ananda Siregar ini. Ia mengaku sudah mengalami berbagai kisah cidera akibat menekuni beberapa olahraga ekstrem.

“Semua udah pernah cidera. Ankle kanan kiri udah patah, shoulder udah ada slock, gampang copot lagi. Sikut juga udah pernah, tulang leher juga pernah,” kisah Phia.

Bolak-balik cidera toh tak membuat bintang film Sang Penari, Sokola Rima dan Unlimited Love ini kapok.

“Semua olahraga aku jalani. Muaythai, boxing, silat, basket, sepeda, lari, rock climbing, tenis. Aku bayanginnya, semakin dikuatin (tulang) mereka pasti akan membatu, “ jelasnya.

Sembari berolahraga, Phia pun menyambi dengan berkunjung ke spot destinasi wisata. Karena dasarnya memang ia gila travelling.

“Kalau rock climbing aku suka di Kraby, Thailand, Citatah sama di Jombang,” katanya.

Bukan hal yang sulit pula bagi Phia untuk urusan menaikkan atau menurunkan berat badan. Pasalnya peraih Artis Terbaik FFI 2011 tersebut memiliki cara sendiri untuk mendapatkan bobot yang diinginkan.

“Mudah kok dua-duanya karena aku kan hobi makan. Jadi naik aja udah langsung nambah, kalau nurunin ya cukup olahraga aja,” terangnya.

Maklum saja demi tuntutan karakter, Phia terbiasa beradaptasi. Semuanya demi melakoni totalitas peran yang dijalani.

“Itu tergantung karakter di film, kalau harus gendut ya naikin. Kalau harus kurus ya turunin.”

Lalu, berapa rekor tergemuk dan terkurus yang pernah didapatkan Phia? “Itu 59-60 kg, kalau kurus 53 kg. Range-nya itu aja sih,” kenang wanita yang juga menekuni bela diri pencak silat itu.

Kini Phia sedang sibuk jadi aktivis kanker. Dia teringat ayahanda tercinta yang wafat karena penyakit kanker.

“Jadi sekarang apapun yang berhubungan dengan kanker, aku selalu mendukung. Aku tak segan untuk meluangkan waktu untuk sesuatu yang baik,” katanya.

Phia mengingatkan kepada para wanita agar selalu mewaspadai gejala penyakit kanker payudara.

“Jika bicara kanker payudara sepertinya masih tabu, padahal itu harus kita dekati. Justru bukan kita jauhi supaya kita sadar juga akan bahayanya. Minimal kita melakukan tindakan preventif,” tuturnya. MER

Prisia Nasution
Prisia Nasution

SUMUTPOS.CO – Tipikal Prisia Nasution (Phia) adalah perempuan yang smart, pekerja keras dan total. Tidak hanya di sejumlah film yang dibintangi, juga dalam hobi yang dilakoni oleh janda pengusaha bioskop, Ananda Siregar ini. Ia mengaku sudah mengalami berbagai kisah cidera akibat menekuni beberapa olahraga ekstrem.

“Semua udah pernah cidera. Ankle kanan kiri udah patah, shoulder udah ada slock, gampang copot lagi. Sikut juga udah pernah, tulang leher juga pernah,” kisah Phia.

Bolak-balik cidera toh tak membuat bintang film Sang Penari, Sokola Rima dan Unlimited Love ini kapok.

“Semua olahraga aku jalani. Muaythai, boxing, silat, basket, sepeda, lari, rock climbing, tenis. Aku bayanginnya, semakin dikuatin (tulang) mereka pasti akan membatu, “ jelasnya.

Sembari berolahraga, Phia pun menyambi dengan berkunjung ke spot destinasi wisata. Karena dasarnya memang ia gila travelling.

“Kalau rock climbing aku suka di Kraby, Thailand, Citatah sama di Jombang,” katanya.

Bukan hal yang sulit pula bagi Phia untuk urusan menaikkan atau menurunkan berat badan. Pasalnya peraih Artis Terbaik FFI 2011 tersebut memiliki cara sendiri untuk mendapatkan bobot yang diinginkan.

“Mudah kok dua-duanya karena aku kan hobi makan. Jadi naik aja udah langsung nambah, kalau nurunin ya cukup olahraga aja,” terangnya.

Maklum saja demi tuntutan karakter, Phia terbiasa beradaptasi. Semuanya demi melakoni totalitas peran yang dijalani.

“Itu tergantung karakter di film, kalau harus gendut ya naikin. Kalau harus kurus ya turunin.”

Lalu, berapa rekor tergemuk dan terkurus yang pernah didapatkan Phia? “Itu 59-60 kg, kalau kurus 53 kg. Range-nya itu aja sih,” kenang wanita yang juga menekuni bela diri pencak silat itu.

Kini Phia sedang sibuk jadi aktivis kanker. Dia teringat ayahanda tercinta yang wafat karena penyakit kanker.

“Jadi sekarang apapun yang berhubungan dengan kanker, aku selalu mendukung. Aku tak segan untuk meluangkan waktu untuk sesuatu yang baik,” katanya.

Phia mengingatkan kepada para wanita agar selalu mewaspadai gejala penyakit kanker payudara.

“Jika bicara kanker payudara sepertinya masih tabu, padahal itu harus kita dekati. Justru bukan kita jauhi supaya kita sadar juga akan bahayanya. Minimal kita melakukan tindakan preventif,” tuturnya. MER

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/