ACHMAD SUKARNO HAMID, Jakarta
Di hari bahagianya, dia hanya mendapat kado sebuah kue dan kehadiran buah hatinya, Azka. ”Tadi di dalam wajah Nikita kelihatan berseri-seri. Apalagi pas lihat si Azka, langsung disamperin, dicium terus digendong,” ucap Fadli, sahabat Nikita usai menjenguknya.
Fadli mengatakan, kebahagiaan tersebut terlihat dari wajah Niki. Sejumlah kawan pun ikut hadir dalam ulang tahun yang dikemas secara sederhana tersebut. Salah satunya Ustad Maulana.
Ia hadir sekitar pukul 13.30. ”Dia makin senang setelah ustad datang. Banyak siraman rohani yang didapatinya. Ia dan para napi pada ketawa,” jelas Fadli lagi.
Saat kue ulang tahun dibuka dan pada saat berdoa, ia pun tidak kuasa menahan air matanya. Ia langsung meneteskan air mata. ”Tadi nangis saat berdoa bersama Ustad Maulana, terharu bisa tetap merayakan ulang tahunnya,” terang Fadli.
Sebelum melakukan ceramahnya, para penghuni Rutan memainkan rebana sambil menyanyikan lagu Jilbab Putih. Ustad Maulana sempat kaget, karena Niki ternyata hafal lagu tersebut.
”Di sela-sela ceramahnya, ustad memuji Niki karena hafal lagu Jilbab Putih. Dari situ juga akhirnya dia tahu kalau Niki pernah menjadi santri di Pesantren Gontor,” kata Fadli.
Di akhir ceramahnya, sang ustad berhasil membuat Nikita banjir air mata. Usai menjalankan salat ashar berjamaah, uztad Maulana pun pamit dan langsung meninggalkan rutan. Seperti diketahui, Nikita diputus Pengadilan Negeri Jakarta Selatan 4 bulan kurungan penjara, dikurangi masa tahanan atas kasus penganiayaan yang ia lakukan tahun 2012 silam.
Karena merasa tidak bersalah, ia lantas mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta namun kalah. Malah, hukuman yang harus diterima Nikita justru ditambah menjadi 5 bulan penjara. Setelah itu, bersama kuasa hukumnya, Nikita mengajukan banding ke Mahkamah Agung, namun sayangnya lagi-lagi ia ditolak. (*)
