25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Jennifer Lawrence Pernah Terpaksa Berbaris Telanjang untuk Audisi Film

Foto: Getty Images
Jennifer Lawrence berbicara di acara Women in Hollywood yang diselenggarakan majalah Elle, di Los Angeles.

SUMUTPOS.CO – Jennifer Lawrence mengungkapkan bahwa dia pernah diminta berbaris dalam keadaan bugil dan disuruh untuk menurunkan berat badan oleh para produser film pada awal karirnya.

Berbicara dalam forum Womenin Hollywood yang diselengarakan majalah Elle, aktris berusia 27 tahun itu mengatakan, saat itu dia merasa tidak berdaya karena belum menjadi aktris terkenal.

Dia mengatakan seiring perkembangan karirnya, dia mendapati bahwa popularitasnya kemudian melindungi dia dari pelecehan.

“Sekarang saya akan membantu kalangan remaja, orang dewasa pria ataupun perempuan yang merasa tidak bisa melindungi diri mereka sendiri, untuk bersuara”, tambahnya.

Aktris yang memenangkan Oscar pada tahun 2013 untuk perannya dalam film Silver Linings Playbook itu berkisah kepada peserta forum, bahwa pada sebuah audisi untuk sebuah film dia prnah diminta untuk berdiri dalam keadaan telanjang oleh seorang produser perempuan.

Dia menggambarkan pengalamannya itu berdiri telanjang berdampingan para gadis lain yang dia katakan lebih kurus, merupakan sesuatu yang ‘merendahkan dan memalukan.’

Foto: Getty Images
Jennifer Lawrence berbicara kepada Laura Dem dalam acara Women. in Hollywood.

“Waktu itu saya masih sangat muda dan baru merintis karir. Saya disuruh untuk menurunkan berat badan sebanyak 6kg dalam dua minggu oleh produser sebuah film.”

“Ada seorang gadis yang dipecat karena tidak bisa menurunkan berat badannya dengan cepat,” tuturnya kepada para peserta forum, diantaranya aktris Kristen Stewart, Margot Robbie dan Ashley Greene.

“Selama audisi berlangsung, seorang produser perempuan menyuruh saya berbaris dalam keadaan bugil bersama sekitar lima perempuan lainnya yang jauh lebih kurus dibanding saya. Kami berbaris dengan hanya secarik plester menutupi bagian pribadi kami.”

Lawrence mengatakan sang produser lantas menyuruhnya untuk “menggunakan foto telanjangnya” sebagai “inspirasi” untuk dietnya.

Dia pun kemudian mengeluh kepada produser lainnya bahwa ia disebut keleihan berat badan.

“Dia mengatakan dia tidak tahu mengapa semua orang menganggap saya sangat gemuk, karena katanya saya cukup menarik untuk tidur dengan produser itu!”

Sang aktris mengatakan bahwa dia merasa “terjebak” dengan pengalaman tersebut dan membiarkan pelecehan itu terjadi karena dia “tidak ingin menjadi seorang whistleblower” dan menyangka itulah yang harus dia lakukan untuk melanjutkan karirnya di Hollywood.

“Di dunia mimpi yang ideal, semua orang diperlakukan dengan tingkat rasa hormat yang sama,” ujar Lawrence di depan forum.

“Tapi, sebelum kita mencapai tujuan itu, saya akan meminjamkan telinga saya. Saya akan memberikan suara saya kepada kaum bocah, remaja, orang dewasa, pria atau perempuan yang merasa tidak bisa melindungi diri mereka sendiri.”

Foto: Getty Images
Jennifer Lawrence bersama Harvey Weinstein di acara GLAAD Media Awards tahun 2013.

JANGAN LAGI DIANGGAP BIASA

Acara ini brlangsung setelah mengemukanya pelecehan seksual dan tuduhan terhadap produser film Harvey Weinstein, yang menyebabkan narasi berkembang mengenai perlakuan buruk terhadap para perempuan di industri perfilman dan Hollywood pada khususnya.

Lawrence pernah bekerjasama dengan Weinstein dalam film Silver Linings Playbook. Pekan lalu dia merilis tanggapannya dalam sebuah pernyataan yang mengatakan: “Pelecehan semacam ini tidak bisa dimaafkan dan membuat kita benar-benar marah.

“Saya pernah bekerja dengan Harvey lima tahun yang lalu dan saya tidak mengalami pelecehan apapun secara pribadi, dan saya juga tidak tahu tentang tuduhan-tuduhan ini.”

Dalam pidatonya Lawrence mengatakan sudah saatnya orang-orang di Hollywood “tidak lagi menganggap situasi mengerikan ini sebagai hal biasa.” (bbc)

Foto: Getty Images
Jennifer Lawrence berbicara di acara Women in Hollywood yang diselenggarakan majalah Elle, di Los Angeles.

SUMUTPOS.CO – Jennifer Lawrence mengungkapkan bahwa dia pernah diminta berbaris dalam keadaan bugil dan disuruh untuk menurunkan berat badan oleh para produser film pada awal karirnya.

Berbicara dalam forum Womenin Hollywood yang diselengarakan majalah Elle, aktris berusia 27 tahun itu mengatakan, saat itu dia merasa tidak berdaya karena belum menjadi aktris terkenal.

Dia mengatakan seiring perkembangan karirnya, dia mendapati bahwa popularitasnya kemudian melindungi dia dari pelecehan.

“Sekarang saya akan membantu kalangan remaja, orang dewasa pria ataupun perempuan yang merasa tidak bisa melindungi diri mereka sendiri, untuk bersuara”, tambahnya.

Aktris yang memenangkan Oscar pada tahun 2013 untuk perannya dalam film Silver Linings Playbook itu berkisah kepada peserta forum, bahwa pada sebuah audisi untuk sebuah film dia prnah diminta untuk berdiri dalam keadaan telanjang oleh seorang produser perempuan.

Dia menggambarkan pengalamannya itu berdiri telanjang berdampingan para gadis lain yang dia katakan lebih kurus, merupakan sesuatu yang ‘merendahkan dan memalukan.’

Foto: Getty Images
Jennifer Lawrence berbicara kepada Laura Dem dalam acara Women. in Hollywood.

“Waktu itu saya masih sangat muda dan baru merintis karir. Saya disuruh untuk menurunkan berat badan sebanyak 6kg dalam dua minggu oleh produser sebuah film.”

“Ada seorang gadis yang dipecat karena tidak bisa menurunkan berat badannya dengan cepat,” tuturnya kepada para peserta forum, diantaranya aktris Kristen Stewart, Margot Robbie dan Ashley Greene.

“Selama audisi berlangsung, seorang produser perempuan menyuruh saya berbaris dalam keadaan bugil bersama sekitar lima perempuan lainnya yang jauh lebih kurus dibanding saya. Kami berbaris dengan hanya secarik plester menutupi bagian pribadi kami.”

Lawrence mengatakan sang produser lantas menyuruhnya untuk “menggunakan foto telanjangnya” sebagai “inspirasi” untuk dietnya.

Dia pun kemudian mengeluh kepada produser lainnya bahwa ia disebut keleihan berat badan.

“Dia mengatakan dia tidak tahu mengapa semua orang menganggap saya sangat gemuk, karena katanya saya cukup menarik untuk tidur dengan produser itu!”

Sang aktris mengatakan bahwa dia merasa “terjebak” dengan pengalaman tersebut dan membiarkan pelecehan itu terjadi karena dia “tidak ingin menjadi seorang whistleblower” dan menyangka itulah yang harus dia lakukan untuk melanjutkan karirnya di Hollywood.

“Di dunia mimpi yang ideal, semua orang diperlakukan dengan tingkat rasa hormat yang sama,” ujar Lawrence di depan forum.

“Tapi, sebelum kita mencapai tujuan itu, saya akan meminjamkan telinga saya. Saya akan memberikan suara saya kepada kaum bocah, remaja, orang dewasa, pria atau perempuan yang merasa tidak bisa melindungi diri mereka sendiri.”

Foto: Getty Images
Jennifer Lawrence bersama Harvey Weinstein di acara GLAAD Media Awards tahun 2013.

JANGAN LAGI DIANGGAP BIASA

Acara ini brlangsung setelah mengemukanya pelecehan seksual dan tuduhan terhadap produser film Harvey Weinstein, yang menyebabkan narasi berkembang mengenai perlakuan buruk terhadap para perempuan di industri perfilman dan Hollywood pada khususnya.

Lawrence pernah bekerjasama dengan Weinstein dalam film Silver Linings Playbook. Pekan lalu dia merilis tanggapannya dalam sebuah pernyataan yang mengatakan: “Pelecehan semacam ini tidak bisa dimaafkan dan membuat kita benar-benar marah.

“Saya pernah bekerja dengan Harvey lima tahun yang lalu dan saya tidak mengalami pelecehan apapun secara pribadi, dan saya juga tidak tahu tentang tuduhan-tuduhan ini.”

Dalam pidatonya Lawrence mengatakan sudah saatnya orang-orang di Hollywood “tidak lagi menganggap situasi mengerikan ini sebagai hal biasa.” (bbc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/