MALTA, SUMUTPOS,co – Angelina Jolie, 39, sedang menguji kemampuannya dalam film. Pada film By the Sea, pemenang Oscar 2000 itu menjadi sutradara sekaligus pemain. Dia juga harus mengarahkan suaminya, Brad Pitt. Sebab, Pitt juga berperan di film itu.
Kepada majalah DoJour, Jolie mengatakan bahwa proses tersebut lebih sulit daripada yang dibayangkannya. “Menyutradarai diriku sendiri dan Brad itu sangat tricky. Itu sulit. Materinya dramatis dan kami saling menyeimbangkan,” ungkapnya. Pitt bukan satu-satunya anggota keluarga yang terlibat di film tersebut. Maddox, 13, anak sulungnya, juga ikut menjadi asisten produksi. “Ini sangat aneh,” ungkap Jolie. Menjadi aktris sekaligus sutradara juga punya hubungan emosional dengan lawan main dan krunya.
Menyutradarai film adalah obsesi Jolie. Pengalaman pertamanya di belakang layar adalah pembuatan film Land of Blood and Honey pada 2001. Dia seolah menemukan passion-nya dan serius berencana berhenti berakting jika bisa. Dia benar-benar ingin menjadi sutradara sepenuhnya.
“Aku tak pernah benar-benar nyaman menjadi pemain, tidak pernah jatuh cinta berada di depan kamera. Aku tidak berpikir aku bisa menjadi sutradara, tapi aku merasa lebih bahagia,” ucap dia. Film terbaru yang disutradarainya dan akan dirilis pada 16 Januari mendatang adalah Unbroken.
Film itu terinspirasi kisah nyata pemenang Olimpiade sekaligus tahanan perang Louie Zamperini. Jolie mengaku belajar banyak hal untuk menjadi sutradara yang tegas ketika menggarap film tersebut.
“Aku tidak tega melihat pemain berjemur empat jam sehari, membiarkan mereka kelaparan agar tampak seperti tahanan. Tapi, mereka melakukannya dan terus tersenyum. Aku belajar bahwa tantangan itu bagus bagi setiap orang,” pungkas Jolie. (puz/c11/jan)
Angelina Jolie lebih bahagia menjadi sutradara.
MALTA, SUMUTPOS,co – Angelina Jolie, 39, sedang menguji kemampuannya dalam film. Pada film By the Sea, pemenang Oscar 2000 itu menjadi sutradara sekaligus pemain. Dia juga harus mengarahkan suaminya, Brad Pitt. Sebab, Pitt juga berperan di film itu.
Kepada majalah DoJour, Jolie mengatakan bahwa proses tersebut lebih sulit daripada yang dibayangkannya. “Menyutradarai diriku sendiri dan Brad itu sangat tricky. Itu sulit. Materinya dramatis dan kami saling menyeimbangkan,” ungkapnya. Pitt bukan satu-satunya anggota keluarga yang terlibat di film tersebut. Maddox, 13, anak sulungnya, juga ikut menjadi asisten produksi. “Ini sangat aneh,” ungkap Jolie. Menjadi aktris sekaligus sutradara juga punya hubungan emosional dengan lawan main dan krunya.
Menyutradarai film adalah obsesi Jolie. Pengalaman pertamanya di belakang layar adalah pembuatan film Land of Blood and Honey pada 2001. Dia seolah menemukan passion-nya dan serius berencana berhenti berakting jika bisa. Dia benar-benar ingin menjadi sutradara sepenuhnya.
“Aku tak pernah benar-benar nyaman menjadi pemain, tidak pernah jatuh cinta berada di depan kamera. Aku tidak berpikir aku bisa menjadi sutradara, tapi aku merasa lebih bahagia,” ucap dia. Film terbaru yang disutradarainya dan akan dirilis pada 16 Januari mendatang adalah Unbroken.
Film itu terinspirasi kisah nyata pemenang Olimpiade sekaligus tahanan perang Louie Zamperini. Jolie mengaku belajar banyak hal untuk menjadi sutradara yang tegas ketika menggarap film tersebut.
“Aku tidak tega melihat pemain berjemur empat jam sehari, membiarkan mereka kelaparan agar tampak seperti tahanan. Tapi, mereka melakukannya dan terus tersenyum. Aku belajar bahwa tantangan itu bagus bagi setiap orang,” pungkas Jolie. (puz/c11/jan)
