29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Sayang Ngetop Karena Gosip Aneh

Nerra ‘Tangga’

AGAR tetap eksis di dunia hiburan bukan perkara mudah. Namun, personel grup Tangga ini merasa jualan sensasi bukan lah jalan aman untuk ngetop khususnya di dunia tarik suara. “Gue nggak banget lah jualan sensasi. Itu kayak jalan pintas. Gue kurang suka sama artis yang gede banget sensasinya dari pada karyanya,” kata Nerra.

Gadis kelahiran Jakarta, 2 Januari 1985 ini yakin jualan sensasi akan mubazir jika karya sang artis tidak diapresiasi. Apalagi bila gosip semula hot perlahan dingin, artis model begitu sulit lagi eksis.

“Sayang dong, lo punya karya bagus, tapi ngetopnya cuma garagara gosipnya yang aneh-aneh. Lo capek-capek berkarya tapi karya lu gak dilihat orang,” katanya.

Baginya tak ada jalan pintas untuk meraih kesuksesan. Semua harus merangkak dari bawah. Apalagi untuk artis yang dunianya begitu “gemerlap”. Filosofi ini dicamkan betul Nerra dan personel lain di Tangga. Mereka selalu update jualan karya.

“Kita terus mengembangkan kemampuan bermusik. Terus berlatih.

Terus berkarya. Orang kan pengen selalu lebih bagus, bisa mendengar dan menikmati musik kita,” terangnya.

Namun semua pilihan berpaling ke pribadi masing-masing. Nerra tak mau menyalahkan si artis yang jualan sensasi lewat foto dan pose syur. Kalau pun sensasi itu membesar, tetap harus diiringi performance yang sepadan dari sang artis. “Aware pada diri sendiri. Kalau kita bidangnya nyanyi, kita harus bisa nyanyi,” ucapnya.

Saat ini banyak bermunculan musisi yang jualan sensasi. Sebut saja boyband dan girlband. Mereka nyatanya cukup digemari. Apa merasa tersaingi? “Kalau memang kita punya bakat dan punya karya lebih bagus, bukan masalah kan,” tuturnya bijak. (bcg/jpnn)

Nerra ‘Tangga’

AGAR tetap eksis di dunia hiburan bukan perkara mudah. Namun, personel grup Tangga ini merasa jualan sensasi bukan lah jalan aman untuk ngetop khususnya di dunia tarik suara. “Gue nggak banget lah jualan sensasi. Itu kayak jalan pintas. Gue kurang suka sama artis yang gede banget sensasinya dari pada karyanya,” kata Nerra.

Gadis kelahiran Jakarta, 2 Januari 1985 ini yakin jualan sensasi akan mubazir jika karya sang artis tidak diapresiasi. Apalagi bila gosip semula hot perlahan dingin, artis model begitu sulit lagi eksis.

“Sayang dong, lo punya karya bagus, tapi ngetopnya cuma garagara gosipnya yang aneh-aneh. Lo capek-capek berkarya tapi karya lu gak dilihat orang,” katanya.

Baginya tak ada jalan pintas untuk meraih kesuksesan. Semua harus merangkak dari bawah. Apalagi untuk artis yang dunianya begitu “gemerlap”. Filosofi ini dicamkan betul Nerra dan personel lain di Tangga. Mereka selalu update jualan karya.

“Kita terus mengembangkan kemampuan bermusik. Terus berlatih.

Terus berkarya. Orang kan pengen selalu lebih bagus, bisa mendengar dan menikmati musik kita,” terangnya.

Namun semua pilihan berpaling ke pribadi masing-masing. Nerra tak mau menyalahkan si artis yang jualan sensasi lewat foto dan pose syur. Kalau pun sensasi itu membesar, tetap harus diiringi performance yang sepadan dari sang artis. “Aware pada diri sendiri. Kalau kita bidangnya nyanyi, kita harus bisa nyanyi,” ucapnya.

Saat ini banyak bermunculan musisi yang jualan sensasi. Sebut saja boyband dan girlband. Mereka nyatanya cukup digemari. Apa merasa tersaingi? “Kalau memang kita punya bakat dan punya karya lebih bagus, bukan masalah kan,” tuturnya bijak. (bcg/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/