22.8 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Al Babak Belur untuk Dapatkan Pujaan Hati

Ahmad Al Ghazali babak belur di Runaway,
Ahmad Al Ghazali babak belur di Runaway,

SUMUTPOS.CO – Anak musisi Ahmad Dhani-Maia Estianty, Ahmad Al Ghazali harus rela babak belur di film perdananya, Runaway. Kalau di kehidupan nyata Al bisa dengan mudah mendapatkan tambatan hati, beda halnya dalam peran produksi Maxima Picture.

Di film yang syutingnya banyak mengambil lokasi di Hong Kong, Al harus berkorban luar biasa untuk mendapatkan pujaan hati. Di film besutan sutradara Guntur Soehardajanto, Al berlakon sebagai Musa.

Dia adalah putra pengusaha kaya yang diperankan oleh Ray Sahetapy. Sedangkan, gadis yang dicintainya adalah Tala yang diperankan Tatjana Saphira.

’’Runaway ini bercerita tengan seorang cowok yang memperjuangkan cintanya,” ujar Al saat press screening film Runaway di XXI Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (21/7). Film bergenre drama remaja yang dikemas dengan aksi laga tersebut bemula saat Tala tinggal bersama ibunya (Dewi Irawan) dan pamannya Toni (Edward Akbar) di Hong Kong.

Mereka terjebak, tidak bisa pulang karena paspor mereka bermasalah. Tala akhirnya mengikuti jejak pamannya menjadi pencopet di jalanan lantaran ibunya sakit-sakitan.

Disitulah awal cinta itu tumbuh. Saat itu, Tala mencopet dompet dan paspor milik Musa, putra seorang pengusaha yang berniat melebarkan sayap bisnis keuangannya di HongKong. ’’Kejadian itu menjadi awal dari pertemuan Tala dan Musa,” jelasnya.

Bagi Musa, Tala adalah jawaban dari semua kebosanan dan kemarahannya pada sang ayah. Sebaliknya, Tala melihat Musa adalah jalan keluar dari semua kesulitan hidupnya di negeri asing ini.

Sayangnya, niatan itu berubah saat ada rasa cinta muncul di sanubari mereka berdua. Mereka seakan terhanyut akan rasa cinta yang tulus dan terus tumbuh di hati mereka.

Walaupun satu demi satu kerikil tajam menghalangi mereka, cinta itu tetap subur. ’’Karena perbedaan latar belakang mereka tidak melihat ada masa depan,’’ urainya lagi.

Disinilah kemampuan akting Al diuji. Tidak hanya menyuguhkan sisi drama layaknya sebuah sinetron romantis, di film tersebut, pria kelahiran Jakarta, 1 September 1997 harus berakting dan menyuguhkan kemampuan bela dirinya.

’’Banyak luka, luka luar. Pinggang kaki, sikut, tangan. Ada stuntman tapi sedikit. Banyak adegan fight sendiri,” jelasnya.

Untuk mendalami peran-peran action, Al pun berlatih koreografi dengan Willy Dozan yang juga pemain di film tersebut. (ash)

Ahmad Al Ghazali babak belur di Runaway,
Ahmad Al Ghazali babak belur di Runaway,

SUMUTPOS.CO – Anak musisi Ahmad Dhani-Maia Estianty, Ahmad Al Ghazali harus rela babak belur di film perdananya, Runaway. Kalau di kehidupan nyata Al bisa dengan mudah mendapatkan tambatan hati, beda halnya dalam peran produksi Maxima Picture.

Di film yang syutingnya banyak mengambil lokasi di Hong Kong, Al harus berkorban luar biasa untuk mendapatkan pujaan hati. Di film besutan sutradara Guntur Soehardajanto, Al berlakon sebagai Musa.

Dia adalah putra pengusaha kaya yang diperankan oleh Ray Sahetapy. Sedangkan, gadis yang dicintainya adalah Tala yang diperankan Tatjana Saphira.

’’Runaway ini bercerita tengan seorang cowok yang memperjuangkan cintanya,” ujar Al saat press screening film Runaway di XXI Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (21/7). Film bergenre drama remaja yang dikemas dengan aksi laga tersebut bemula saat Tala tinggal bersama ibunya (Dewi Irawan) dan pamannya Toni (Edward Akbar) di Hong Kong.

Mereka terjebak, tidak bisa pulang karena paspor mereka bermasalah. Tala akhirnya mengikuti jejak pamannya menjadi pencopet di jalanan lantaran ibunya sakit-sakitan.

Disitulah awal cinta itu tumbuh. Saat itu, Tala mencopet dompet dan paspor milik Musa, putra seorang pengusaha yang berniat melebarkan sayap bisnis keuangannya di HongKong. ’’Kejadian itu menjadi awal dari pertemuan Tala dan Musa,” jelasnya.

Bagi Musa, Tala adalah jawaban dari semua kebosanan dan kemarahannya pada sang ayah. Sebaliknya, Tala melihat Musa adalah jalan keluar dari semua kesulitan hidupnya di negeri asing ini.

Sayangnya, niatan itu berubah saat ada rasa cinta muncul di sanubari mereka berdua. Mereka seakan terhanyut akan rasa cinta yang tulus dan terus tumbuh di hati mereka.

Walaupun satu demi satu kerikil tajam menghalangi mereka, cinta itu tetap subur. ’’Karena perbedaan latar belakang mereka tidak melihat ada masa depan,’’ urainya lagi.

Disinilah kemampuan akting Al diuji. Tidak hanya menyuguhkan sisi drama layaknya sebuah sinetron romantis, di film tersebut, pria kelahiran Jakarta, 1 September 1997 harus berakting dan menyuguhkan kemampuan bela dirinya.

’’Banyak luka, luka luar. Pinggang kaki, sikut, tangan. Ada stuntman tapi sedikit. Banyak adegan fight sendiri,” jelasnya.

Untuk mendalami peran-peran action, Al pun berlatih koreografi dengan Willy Dozan yang juga pemain di film tersebut. (ash)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/