Investasi Hingga 7 Miliar
Dalam membangun bisnis karaokenya, Depe ternyata dibutuhkan biaya hingga Rp7 miliar lebih. Untungnya, ada investor yang mau bekerja sama dan mau menanamkan modal. “Awalnya bisnis ini uang saya sendiri. Tapi, di tengah jalan ada orang yang mau bekerja sama. Saya juga tidak menyangka dan sangat bersyukur sekali ,” tambahnya.
Sementara, Erick Scada menyebutkan, pihaknya berencana membuka cabang karaoke di beberapa kota lainnya di Indonesia. “Insya Allah setelah Medan, kita akan membuka di Kota Jambi, Bali, Palu dan beberapa daerah di Sulawesi,” ujar Erick.
Dikatakannya, bisnis karaoke yang dikembangkan Dewi Perssik berbeda dengan karaoke lainnya. Salah satunya dengan desain lebih modern, sound system yang berkualitas baik yang membuat pengunjung sangat nyaman.
“Saya sudah dipesankan sama Dewi, kalau dia tidak mau tempat karaokenya sama dengan yang lain. Harus memiliki keistimewaan,” bebernya.
Selain itu, bisnis karaoke milik Dewi Perssik ini memiliki lagu-lagu yang lebih lengkap. Mulai dari yang sedang tren, dangdut, mandarin, barat hingga lagu daerah. “Lagu-lagunya setiap bulan di-update. Namun, paling penting semua lagu-lagu yang ada orisinil atau bukan bajakan,” cetusnya.
Keistimewaan lainnya, pengunjung de Queen bisa menonton film-film bioskop ketika bosan bernyanyi. “Kami benar-benar mengutamakan pelayanan dan kenyamanan bagi pengunjung,” imbuhnya. (ris)