30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Tak Dapat Hak Asuh Anak

 

FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS Marshanda saat hadir dalam Sidang Cerai dengan Ben di Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Selasa (9/9/14). Untuk pertama kalinya Marshanda hadir dalam sidang cerainya ini.
FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS
Marshanda saat hadir dalam Sidang Cerai dengan Ben di Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Selasa (9/9/14). Untuk pertama kalinya Marshanda hadir dalam sidang cerainya ini.

SUMUTPOS.CO – Hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat akhirnya memutuskan rumah tangga Ben Kasyafani dan Marshanda bercerai. Mereka dinilai sudah tidak punya satu tujuan.

“Banyak mudaratnya. Perceraian akhirnya dikabulkan,” ungkap pengacara Chacha, Aldilla Warganda SH, Selasa (25/11).

Namun hak asuh anak mereka, Sienna jatuh ke tangan Ben. “Hakim pendapat berada di penggugat rekovensi atau ayah kadungnya, yakni Ben. Tidak boleh putuskan hubungan silaturhami antara ibu. Walaupun perwalian jatuh ke pihak Ben, ada hak ibu juga,” ungkap Aldilla Warganda.

Mendengar putusan tersebut, pihak Marshanda yang diwakili oleh kuasa hukumnya, Aldilla Warganda mengatakan masih pikir-pikir. Hal tersebut dilakukan Aldilla karena Marshanda tidak hadir pada sidang tersebut.

“Upaya hukum itu (banding) ada. Majelis bilang ini tingkat pertama, hakim bilang ini belum kekuatan hukum tetap. Kami pikir-pikir untuk banding karena prinsipal tidak hadir. Dikasih waktu dua minggu,” kata Aldilla.

Nantinya, Aldilla dan tim kuasa hukum Marshanda akan berunding untuk menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.

“Putusannya belum dapat, nanti kita pelajari dulu,” tandas Aldilla.

Sidang vonis cerai itu sendiri hanya dihadiri Ben. Sedangkan Chacha memilih absen.

“Ada kesibukan,” ungkap Aldilla disinggung keberadaan sang klien.

Selama ini, urusan anak keduanya memang jadi perdebatan. Apalagi Chacha yang terungkap riwayat penyakitnya menambah panjang sidang cerai. Marshanda diduga mengidap bipolar disorder II. Bahkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) hingga turun tangan.

Ben Kasyafani berharap vonis itu akhir permasalahan. “Saya berharap ini akhir dari permasalahan, akhir dari perjalanan untuk hidup baru. Keluarga pengan menata lagi, begitu hebohnya sehingga tertunda,” ungkap Ben.

Ben mengaku cukup berat harus berpisah dari sang istri. Apalagi, ada anak yang harus mereka jaga.

“Pasti berat, tapi aku coba berlapang dada. Insya Allah ini yang terbaik,” harapnya.

Meski mendapat hak asuh anak, Ben mengaku tidak ada perasaan bahagia. “Nggak ada satupun yang bahagia di sini, fokus aku bukan di situ,” ungkapnya usai sidang.

Selama ini, urusan anak memang jadi perdebatan. Apalagi Chacha yang terungkap riwayat penyakitnya menambah panjang sisi lain dalam sidang perceraian mereka.

Kini Ben mendapat hak asuh anak. Ben pun menilai itu adalah perjuangan dirinya untuk kebahagiaan sang putri.

“Sekarang bagaimana aku bisa didik anak, membenarkan anak untuk jadi anak yang baik dan tumbuh sehat. Itu yang jadi fokus aku,” katanya.

Ben Kasyafani juga meminta media untuk tak mengekspos secara berlebihan. Ben mengatasnamakan anak, Sienna sebagai alasannya.

“Begitulah dua putusan hari ini yang dijatuhkan oleh majelis hakim, kita mengharapkan peran pers untuk menghargai kepentingan pertama dan yang utama untuk kepentingan anak agar jangan terlalu diekspos karena anak ini butuh perhatian,” ungkap pengacara Ben lainnya, Denny Kailimang.

Menurut Denny, dalam perjalanan cerainya, Ben dan Chacha juga sudah diupayakan damai. Tapi hal itu tak berhasil.

“Ben juga tidak menginginkan adanya suatu perceraian. Tapi suatu proses panjang dengan fakta dan saksi sehingga usaha yang dilakukan baik dari keluarga Ben dan keluarga dari pihak Marshanda. Gugatan tersebut sudah dimediasi selama satu bulan tapi tidak berhasil,” katanya.

Pereraian Ben dan Marshanda memang berjalan cukup alot. Salah satu alasannya karena gugatan hak asuh anak yang terus mereka perjuangkan.

Mulai dari bipolar yang diderita Chacha, hingga perbedaan agama sempat menjadi isu perceraian mereka. Bahkan, terakhir keduanya mengungkit adanya orang ketiga dalam rumah tangga mereka.

Marshanda dinikahi Ben pada 2 April 2011 dan telah dikaruniai satu anak. Chacha menggugat cerai suaminya itu pada pada 1 Mei lalu. (net/bbs)

 

FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS Marshanda saat hadir dalam Sidang Cerai dengan Ben di Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Selasa (9/9/14). Untuk pertama kalinya Marshanda hadir dalam sidang cerainya ini.
FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS
Marshanda saat hadir dalam Sidang Cerai dengan Ben di Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Selasa (9/9/14). Untuk pertama kalinya Marshanda hadir dalam sidang cerainya ini.

SUMUTPOS.CO – Hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat akhirnya memutuskan rumah tangga Ben Kasyafani dan Marshanda bercerai. Mereka dinilai sudah tidak punya satu tujuan.

“Banyak mudaratnya. Perceraian akhirnya dikabulkan,” ungkap pengacara Chacha, Aldilla Warganda SH, Selasa (25/11).

Namun hak asuh anak mereka, Sienna jatuh ke tangan Ben. “Hakim pendapat berada di penggugat rekovensi atau ayah kadungnya, yakni Ben. Tidak boleh putuskan hubungan silaturhami antara ibu. Walaupun perwalian jatuh ke pihak Ben, ada hak ibu juga,” ungkap Aldilla Warganda.

Mendengar putusan tersebut, pihak Marshanda yang diwakili oleh kuasa hukumnya, Aldilla Warganda mengatakan masih pikir-pikir. Hal tersebut dilakukan Aldilla karena Marshanda tidak hadir pada sidang tersebut.

“Upaya hukum itu (banding) ada. Majelis bilang ini tingkat pertama, hakim bilang ini belum kekuatan hukum tetap. Kami pikir-pikir untuk banding karena prinsipal tidak hadir. Dikasih waktu dua minggu,” kata Aldilla.

Nantinya, Aldilla dan tim kuasa hukum Marshanda akan berunding untuk menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.

“Putusannya belum dapat, nanti kita pelajari dulu,” tandas Aldilla.

Sidang vonis cerai itu sendiri hanya dihadiri Ben. Sedangkan Chacha memilih absen.

“Ada kesibukan,” ungkap Aldilla disinggung keberadaan sang klien.

Selama ini, urusan anak keduanya memang jadi perdebatan. Apalagi Chacha yang terungkap riwayat penyakitnya menambah panjang sidang cerai. Marshanda diduga mengidap bipolar disorder II. Bahkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) hingga turun tangan.

Ben Kasyafani berharap vonis itu akhir permasalahan. “Saya berharap ini akhir dari permasalahan, akhir dari perjalanan untuk hidup baru. Keluarga pengan menata lagi, begitu hebohnya sehingga tertunda,” ungkap Ben.

Ben mengaku cukup berat harus berpisah dari sang istri. Apalagi, ada anak yang harus mereka jaga.

“Pasti berat, tapi aku coba berlapang dada. Insya Allah ini yang terbaik,” harapnya.

Meski mendapat hak asuh anak, Ben mengaku tidak ada perasaan bahagia. “Nggak ada satupun yang bahagia di sini, fokus aku bukan di situ,” ungkapnya usai sidang.

Selama ini, urusan anak memang jadi perdebatan. Apalagi Chacha yang terungkap riwayat penyakitnya menambah panjang sisi lain dalam sidang perceraian mereka.

Kini Ben mendapat hak asuh anak. Ben pun menilai itu adalah perjuangan dirinya untuk kebahagiaan sang putri.

“Sekarang bagaimana aku bisa didik anak, membenarkan anak untuk jadi anak yang baik dan tumbuh sehat. Itu yang jadi fokus aku,” katanya.

Ben Kasyafani juga meminta media untuk tak mengekspos secara berlebihan. Ben mengatasnamakan anak, Sienna sebagai alasannya.

“Begitulah dua putusan hari ini yang dijatuhkan oleh majelis hakim, kita mengharapkan peran pers untuk menghargai kepentingan pertama dan yang utama untuk kepentingan anak agar jangan terlalu diekspos karena anak ini butuh perhatian,” ungkap pengacara Ben lainnya, Denny Kailimang.

Menurut Denny, dalam perjalanan cerainya, Ben dan Chacha juga sudah diupayakan damai. Tapi hal itu tak berhasil.

“Ben juga tidak menginginkan adanya suatu perceraian. Tapi suatu proses panjang dengan fakta dan saksi sehingga usaha yang dilakukan baik dari keluarga Ben dan keluarga dari pihak Marshanda. Gugatan tersebut sudah dimediasi selama satu bulan tapi tidak berhasil,” katanya.

Pereraian Ben dan Marshanda memang berjalan cukup alot. Salah satu alasannya karena gugatan hak asuh anak yang terus mereka perjuangkan.

Mulai dari bipolar yang diderita Chacha, hingga perbedaan agama sempat menjadi isu perceraian mereka. Bahkan, terakhir keduanya mengungkit adanya orang ketiga dalam rumah tangga mereka.

Marshanda dinikahi Ben pada 2 April 2011 dan telah dikaruniai satu anak. Chacha menggugat cerai suaminya itu pada pada 1 Mei lalu. (net/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/