32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Padukan Wewangian Timur dan Barat

Grace, parfum perdana anggun1
Grace, parfum perdana anggun.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Belakangan ini semakin banyak pekerjaan yang membuat Anggun, 40, terikat dengan negara kelahirannya. Setelah menjadi juri X Factor, disusul Indonesia”s Got Talent, kini ibu satu anak itu memilih Indonesia sebagai tempatnya merilis parfum perdana yang nama Grace.

Setelah Indonesia, perempuan yang kini menjadi warga negara Prancis itu akan mengedarkan wewangian tubuh tersebut ke negara lain seperti Prancis, Thailand, dan Tiongkok.

Bertempat di Lamoda Cafe, Plaza Indonesia, kemarin (26/6) Anggun menceritakan proses di balik pembuatan parfum tersebut. Mengenakan gaun putih bak dewi Yunani, Anggun bilang bahwa proses untuk menemukan aroma yang sesuai hingga parfum dirilis butuh waktu sekitar 18 bulan. Parfum yang dijual dengan harga Rp 550 ribu itu, terang dia, sengaja dibuat dengan memadukan aroma khas Timur dan Barat.

Bagi dia, membuat parfum sangat personal. Karena itulah, baru tahun ini dia mau mengeluarkan parfum, setelah berkarir di industri musik hampir 30 tahun. “Susah bikinnya. Makanya lama. Nggak kayak bikin kue klepon, bisa cepet,” katanya, lalu tertawa.

Bagi Anggun, membuat parfum sendiri bukan main-main. Itu adalah keberhasilan seorang perempuan. Dulu, terang dia, dirinya sempat ditawari jadi brand ambassador merek parfum di Prancis. “Saya nggak mau. Karena sekali lagi, itu personal. Kalau kita nggak suka baunya, masak harus pura-pura,” lanjut dia.

Jadi, untuk Grace, dia datang langsung ke Grasse, sebuah kota di Prancis yang jadi jujukan perfumer alias ahli pembuat parfum di dunia. “Kalau mau buat parfum yang bagus, ya datangnya ke Grasse,” terang dia. Di sana Anggun meramu aroma-aroma yang pas dengan dibantu tenaga profesional. Akhirnya, dia memilih jahe, jeruk nipis, dan melati untuk mewakili aroma Timur. Lalu, velvety musk, bergamot, dan syringa mewakili wewangian Barat. “Saya ini kan produk Timur, tapi tinggalnya di Barat. Jadi, parfum ini benar-benar mewakili saya,” jelas dia.

Diakuinya, meramu aroma adalah proses yang sangat sulit. Ibarat memasak, bumbunya sudah tersedia, namun menentukan dosis yang pas perlu proses. “Rumit, tapi menarik,” ucapnya.

Mengenai pilihan nama Grace, Anggun menyatakan bahwa itu merujuk pada namanya. Dalam bahasa Indonesia, grace bisa diartikan sebagai keanggunan. (jan/c11/ayi)

Grace, parfum perdana anggun1
Grace, parfum perdana anggun.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Belakangan ini semakin banyak pekerjaan yang membuat Anggun, 40, terikat dengan negara kelahirannya. Setelah menjadi juri X Factor, disusul Indonesia”s Got Talent, kini ibu satu anak itu memilih Indonesia sebagai tempatnya merilis parfum perdana yang nama Grace.

Setelah Indonesia, perempuan yang kini menjadi warga negara Prancis itu akan mengedarkan wewangian tubuh tersebut ke negara lain seperti Prancis, Thailand, dan Tiongkok.

Bertempat di Lamoda Cafe, Plaza Indonesia, kemarin (26/6) Anggun menceritakan proses di balik pembuatan parfum tersebut. Mengenakan gaun putih bak dewi Yunani, Anggun bilang bahwa proses untuk menemukan aroma yang sesuai hingga parfum dirilis butuh waktu sekitar 18 bulan. Parfum yang dijual dengan harga Rp 550 ribu itu, terang dia, sengaja dibuat dengan memadukan aroma khas Timur dan Barat.

Bagi dia, membuat parfum sangat personal. Karena itulah, baru tahun ini dia mau mengeluarkan parfum, setelah berkarir di industri musik hampir 30 tahun. “Susah bikinnya. Makanya lama. Nggak kayak bikin kue klepon, bisa cepet,” katanya, lalu tertawa.

Bagi Anggun, membuat parfum sendiri bukan main-main. Itu adalah keberhasilan seorang perempuan. Dulu, terang dia, dirinya sempat ditawari jadi brand ambassador merek parfum di Prancis. “Saya nggak mau. Karena sekali lagi, itu personal. Kalau kita nggak suka baunya, masak harus pura-pura,” lanjut dia.

Jadi, untuk Grace, dia datang langsung ke Grasse, sebuah kota di Prancis yang jadi jujukan perfumer alias ahli pembuat parfum di dunia. “Kalau mau buat parfum yang bagus, ya datangnya ke Grasse,” terang dia. Di sana Anggun meramu aroma-aroma yang pas dengan dibantu tenaga profesional. Akhirnya, dia memilih jahe, jeruk nipis, dan melati untuk mewakili aroma Timur. Lalu, velvety musk, bergamot, dan syringa mewakili wewangian Barat. “Saya ini kan produk Timur, tapi tinggalnya di Barat. Jadi, parfum ini benar-benar mewakili saya,” jelas dia.

Diakuinya, meramu aroma adalah proses yang sangat sulit. Ibarat memasak, bumbunya sudah tersedia, namun menentukan dosis yang pas perlu proses. “Rumit, tapi menarik,” ucapnya.

Mengenai pilihan nama Grace, Anggun menyatakan bahwa itu merujuk pada namanya. Dalam bahasa Indonesia, grace bisa diartikan sebagai keanggunan. (jan/c11/ayi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/