SUMUTPOS.CO – Dua tahun sudah Nova Eliza tidur sendiri. Janda Mirwan Suwarso ini juga sibuk menjadi single parent. Meski begitu, belum ada keinginan untuk menikah lagi. Bukan karena tidak ada lelaki yang mendekati. Namun lebih karena Nova tidak ingin gagal lagi membina rumahtangga.
“Ya yang ngedeketin ada aja. Cuma itu kan proses alam. Karena terus terang, karena pernah gagal, kedepannya seleksinya lebih ketat. Makanya proses alam, proses waktu, nanti dengan sendirinya kan kesaring tuh,” seloroh Nova seraya becanda.
Ia mengisyaratan banyak lelaki yang sudah antre. Namun pintu belum dibuka karena Naima Malinka. Ya, sang anak dijadikan Nova sebagai penentu siapa calon suami barunya kelak. Siapapun lelaki yang mendekati harus bisa membuat Naima happy.
“Jadi, suaranya Naima itu sangat berpengaruh sekali. Karena kalau sampai misalnya jadian (pacaran), dia harus berurusan dengan Naima. Suara dia 90 persen. Naima itu leader dalam urusan beginian,” jelas bintang film Rindu Kami Padamu, Jakarta Undercover dan Susahnya Jadi Perawan ini.
Lantas siapa lelaki yang paling sreg buat Naima saat ini?
“Nggak tahu deh, malu. Nanti saja deh. Sekarang lagi sendiri sih,” jawab Nova.
“Pada saatnya kalau sudah hukum alam, yang terbaik, yang sendirinya akan keluar.”
Untuk mengusir kesepian tanpa lelaki, Nova memperbanyak kegiatan di dunia seni peran. “Selain anak, aku fokus ke film aja,” cetusnya.
Saat ini Nova sudah berusia 30 tahun. Tentu ada perubahan dari segi fisik. Sadar akan hal ini, ia berusaha menjaga kecantikan. Beberapa perawatan ekstra dilakoni untuk menghambat efek penuaan.
“Salon dan luluran itu wajib. Ke salon tuh dua jam, ya waktu habis banyak untuk luluran,” ungkap wanita asal Aceh ini.
Perawatan tubuh berlanjut di rumah. Biasanya ia memanggil tukang pijat. “Paling senang dipijat di rumah. Biar kembali segar dan bugar,” tukasnya.
Bagian tubuh mana yang paling sering dipijat nih?
“Karena sudah punya anak, aku pengen lebih fokus di perut, biar lebih kencang. Ya, mananya juga ibu-ibu,” tandasnya.
Bicara lain. Pertama kali berakting dalam film yang ber-genre komedi membuat Nova mendapat tantangan baru. Ia mengaku mendapat apresiasi penuh dari banyak orang.
“Main film komedi baru sekali ini saja di film Bajaj Bajuri . Yang lain lebih ke drama,” kata Nova. “Aku sebagai pemain, serius. Tapi, orang nonton malah ketawa-ketawa.”
Dikatakan Nova, menjadi komedian memang tidak mudah. Ia baru merasakan sulitnya berakting komedi setelah bermain di film yang diangkat dari sinetron berjudul sama itu. “Soalnya komedi lebih sulit, kalau nggak lucu jadi garing. Sok-sok ngelucu malah diketawain orang dengan konotasi yang berbeda,” tuturnya.
Di film ini Nova berusaha tidak melawak, karena karakter yang diperaninya antagonis, yaitu seorang bos mafia yang punya anak buah agak bloon. Setelah berkonsultasi dengan sutradara, ternyata ia memang tidak harus melucu.
Meski bermain di film komedi, Nova mengaku tak mau menjadi komedian. Sebab, ia bukan termasuk orang yang bisa membuat orang lain tertawa secara spontan.
“Kayaknya nggak pantas deh (kalau menjadi komedian). Soalnya kalau pelawak itu harus spontan dan saat nggak ngelawak pun kocak. Bidang aku bukan di situ. Kalau aku disuruh jadi pelawak pasti aku nggak mau,” imbuhnya. MER