26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Keluarga Yeyen Lidya Biasa Rayakan Natal dan Lebaran

Keluarga Yeyen Lidya Biasa rayakan Natal dan Lebaran
Keluarga Yeyen Lidya Biasa rayakan Natal dan Lebaran

Hari Natal menjadi kesempatan bagi Yeyen Lidya untuk berkumpul bersama keluarga. Meski sebagian besar keluarganya Islam, namun toleransi beragama sudah tertanam, sehingga tidak pernah terjadi persoalan.

“Natal kumpul sama keluarga saja sih. Nggak ada acara khusus yang dimana gitu. Palingan ada pohon Natal ya, standar. Jadi kalau ada acara, seperti natalan ini, keluarga pada ngumpul, baik yang Kristen maupun yang muslim,” kata Yeyen kepada wartawan, Rabu (25/12).

“Tapi yang pasti, beberapa momen, seperti ultah, Natal, Lebaran dan tahun baru itu menjadi alasan untuk kumpul keluarga. Jadi kalau diundang ya mereka harus datang pokoknya,” lanjutnya.

Keluarga Yeyen selalu merayakan 2 hari besar agamaa yaitu Natal dan Lebaran. Karena kedua orang tuanya memiliki agama yang berlainan. “Iya kan mama Lebaran, papa Natal. Tapi karena papa sudah nggak ada, jadinya kami saja, anak-anaknya yang Natalan,” imbuhnya.

Kebiasaan untuk saling memberikan kado pun terus dijaga. “Kado selalu. Gantian. Sesama keluarga. Bahkan dari mama yang muslim, nanti giliran kalau Lebaran, kami yang ngasih kado ke mama,” tutur Yeyen.

Namun, disinggung kado dari suami pada Natal tahun ini, Yeyen mengaku belum mendapatkannya.

“Pernah dikasih suami, kotak musik yang ada sinterklas di dalam tabung. Kayak anak kecil ya. Itu tahun kemarin. Tahun ini bingung katanya dia, mau ngasih apa, jadinya belum ngasih. Harapannya sih dikasih yang banyak,” tandasnya.

(kpl/ato/dar)

Keluarga Yeyen Lidya Biasa rayakan Natal dan Lebaran
Keluarga Yeyen Lidya Biasa rayakan Natal dan Lebaran

Hari Natal menjadi kesempatan bagi Yeyen Lidya untuk berkumpul bersama keluarga. Meski sebagian besar keluarganya Islam, namun toleransi beragama sudah tertanam, sehingga tidak pernah terjadi persoalan.

“Natal kumpul sama keluarga saja sih. Nggak ada acara khusus yang dimana gitu. Palingan ada pohon Natal ya, standar. Jadi kalau ada acara, seperti natalan ini, keluarga pada ngumpul, baik yang Kristen maupun yang muslim,” kata Yeyen kepada wartawan, Rabu (25/12).

“Tapi yang pasti, beberapa momen, seperti ultah, Natal, Lebaran dan tahun baru itu menjadi alasan untuk kumpul keluarga. Jadi kalau diundang ya mereka harus datang pokoknya,” lanjutnya.

Keluarga Yeyen selalu merayakan 2 hari besar agamaa yaitu Natal dan Lebaran. Karena kedua orang tuanya memiliki agama yang berlainan. “Iya kan mama Lebaran, papa Natal. Tapi karena papa sudah nggak ada, jadinya kami saja, anak-anaknya yang Natalan,” imbuhnya.

Kebiasaan untuk saling memberikan kado pun terus dijaga. “Kado selalu. Gantian. Sesama keluarga. Bahkan dari mama yang muslim, nanti giliran kalau Lebaran, kami yang ngasih kado ke mama,” tutur Yeyen.

Namun, disinggung kado dari suami pada Natal tahun ini, Yeyen mengaku belum mendapatkannya.

“Pernah dikasih suami, kotak musik yang ada sinterklas di dalam tabung. Kayak anak kecil ya. Itu tahun kemarin. Tahun ini bingung katanya dia, mau ngasih apa, jadinya belum ngasih. Harapannya sih dikasih yang banyak,” tandasnya.

(kpl/ato/dar)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/