JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Arzetti Bilbina membantah pertemuannya dengan Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya di Hotel Arjuna, Lawang, Malang, Minggu (25/10) karena punya “hubungan spesial” dengan Dandim Sidoarjo, Jawa TImur.
Mantan peragawati yang kini menjadi anggota DPR dari Fraksi PKB itu juga membantah dirinya digerebek petugas Denpom TNI AD.
Ia mengaku bertemu dengan perwira TNI itu dalam rangka kedinasan sebagai wakil rakyat. Sehingga kata penggerebekan menurutnya tidak pas digunakan dalam kasus yang dialaminya itu.
“Subhanallah, penggerebekan, rasanya merinding mendengarnya. Saya hargai kata-kata itu. Penggerebekan itu, apa yang mau digerebek, saya duduk, mas Didiet (suaminya) datang jemput. Kalau saya melakukan hal lain, minum, gunakan serbuk (narkoba, red), bolehlah pakai kata-kata itu,” ujarnya saat konpres di kawasan Senayan Jakarta, Rabu (28/10).
Saat bertemu Pak Dandim, Arzetti mengatakan dirinya tidak melakukan hal-hal terlarang. Yang dia lakukan adalah membahas soal proposal tentang program-program di daerah pemilihannya Sidoarjo.
“”Di sana saya bicara proposal, ada 18 kecamatan yang harus saya sentuh, penyerapan harus baik, tidak ada kamuflase. Jadi sensitif sekali. Beliau (Damdim) yang perkenalkan saya dengan keluarga saya yang ada di FKPPI (Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra-putri TNI/Polri). Untuk memastikan ke daerah mana CSR diberikan supaya penyerapan benar-benar baik,” jelasnya.
Pantauan JPNN, wartawan yang hadir dalam konpres Arzetti ini membeludak. Bukan saja wartawan dari desk politik, tapi juga jurnalis infotainment yang jumlahnya lebih banyak. (fat/jpnn)