SUMUTPOS.CO – Presenter kocak Ayu Dewi mengaku bangga pasca terpilihnya Rachmat Gobel sebagai Menteri Perdagangan di Kabinet Kerja Jokowi-JK. Pasalnya, Rachmat adalah paman dari sang suami, Regi Datau, yang berarti pamannya juga.
”Bangga? Pasti. Bapak Rachmat Gobel itu om dari suami saya,” ungkapnya saat ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kemarin.
Dirinya berharap, sang paman bisa menjalankan tanggung jawabnya sebagai menteri dengan sebaik-baiknya. Ayu mengaku dia sudah tahu lebih dulu jika Rachmat menjadi menteri.
Berita itu diketahui pertama dari pihak keluarga. Kemudian, sejumlah pemberitaan juga menyebut Rachmat Gobel sebagai calon kuat menteri di pemerintahan Jokowi-JK.
”Kita berdoa semoga dilancarkan. Beliau selalu mengkomunikasikan sama keluarga. Senang lah, bangga,” tandasnya.
Sayangnya, saat syukuran keluarga berlangsung Ayu dan suami tidak bisa ikut bergabung. Pasalnya, dia dan suami menghadiri pernikahan sahabatnya, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina di Bali.
”Kita nggak datang. Waktu itu kita masih di Bali. Kalau nggak salah pengumuman itu hari Minggu kan?” ulasnya.
Meski begitu, tidak mengurangi kebahagiaan keluarga. Menurut Ayu, di dalam keluarga pemilik perusahaan elektronik terbesar di Indonesia itu memang dituakan.
”Jadi kita memang bangga. Kita sudah merasakan suri tauladan dia di dalam keluarga, bagaimana dia sangat mencintai keluarga. Bagaimana dia memberikan pendidikan untuk keluarga,” jelas Ayu.
Ayu berharap, teladan yang diberikan sang paman kepada keluarga bisa ditularkan kepada masyarakat Indonesia saat dirinya menjadi menteri. ”Karena kalau yang saya pelajari, dia punya banyak konsep untuk memajukan negara sejak dulu. Dia ingin berkontribusi yang baik,” puji ibu satu orang anak itu.
Lantas bagaimana melihat komposisi kabinet kerja Jokowi? Ayu mengaku tidak mau memberikan penilain buruk di awal kerja.
Bukan karena ada pamannya, melainkan karena sebagai rakyat dia ingin melihat lebih dulu kerja pemerintah yang baru. ”Kita sebagai masyarakat tugasnya adalah melihat, menyaksikan, mengawasi, dan mengingatkan. Jangan lah cepat-cepat menilai, saya baca tuh baca-baca artikel yang bilang nggak cocok. Yang penting kan mereka pernah kerja di bidang masing-masing. Jadi Insya Allah menteri kan posisi baru, jadi biar buat prestasi baru di kancah pemerintahan,” pungkasnya. (ash)