ACHMAD SUKARNO HAMID, Jakarta
Bagi pencinta olah raga ekstrim, pastinya mengenal istilah parkour (baca : Paar-kuur). Olah raga ini sering disingkat PD atau l’art du déplacement (seni gerak).
Maka itu, parkour tidak bisa sepenuhnya disebut olah raga. Bagi Joe, melakukan aktivitas parkour bisa membuatnya lincah saat melakukan aksi laga.
”Aktor genre action, wajib mengetahui parkour. Karena otot-otot yang dipakai biasanya bagian tungkai dan stamina harus baik,” ungkapnya di Senayan City, Jakarta, Kamis (29/1).
Joe mengenal kegiatan tersebut sejak bermain di film Fast & Furious 6. Dalam film tersebut, dirinya wajib bergerak lincah.
”Esensi parkour itu bertujuan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, dengan efisien dan secepat-cepatnya. Menggunakan prinsip kemampuan badan manusia tersebut menjadi salah satu latihannya,” jelas Joe.
Ternyata, belajar parkour sangat membantunya saat audisi dan bermain dalam Fast & Furios 6. Sebab, banyak menggunakan adegan lari dan loncat.
Sejak itu, Joe tak pernah absen melakukan parkour secara rutin. Rutinitasnya itu membuat pria kelahiran Palembang, 23 Juni 1981 itu mampu melompati mobil yang sedang melaju.
”Hal tergila loncatin mobil lagi jalan. Tapi keamanan jadi faktor penting buat saya,” tegasnya.
Hanya saja kegiatan tersebut dilakukan sesuai kebutuhan akan aktivitasnya di dunia seni peran. “Parkour ini hanya sesuai dengan kebutuhan aja, nggak buat kompetisi atau komunitas itu. Jadi aktor harus bisa semuanya,” terangnya.
Terlebih lagi, lanjut dia, akan ada dua film layar lebar yang akan dimainkannya ke depan. Filmnya nanti juga menuntut Joe untuk tangkas dan banyak adegan laganya.
”Saya punya keinginan main di film Hollywood lagi. Tapi saya juga harus membangun karir di Indonesia. Saya harus main bagus di film Indonesia juga,” pungkasnya. (*)