30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Curhat ke Miyake

Titi Rajo Bintang
Titi Rajo Bintang

SUMUTPOS.CO – Titi Rajo Bintang sangat dekat dengan Miyake Shakuntala, putri dari pernikahannya dengan Wong Aksan yang berakhir 7 Maret 2013. Dia menempatkan diri sebagai ibu yang bisa diajak berbagi cerita mengenai apa saja.

“Saya nggak mau Miyake merasa sungkan untuk bercerita sama saya. Menurut saya, komunikasi antara orangtua dan anak sangat penting, harus dibangun agar orangtua mengetahui perkembangan anaknya dengan baik,” ungkapnya.

“Saya membangun komunikasi yang terbuka. Saya tidak ragu menceritakan pekerjaan dan perasaan saya ke Miyake. Kalau saya lagi sedih, saya bisa curhat sama dia. Tujuannya, agar dia juga bisa bersikap terbuka sama saya,” sambung perempuan kelahiran Jakarta, 10 Februari 1981 itu.

Selain itu, sejak kecil Miyake yang kini berusia 8 tahun dididik menjadi anak yang mandiri. Bukan sekadar memerintah, Titi berusaha memberi contoh lewat aksi nyata. Misalnya, dia tidak segan-segan membersihkan kamar mandi saat senggang.

Berhasil, Miyake tidak pernah menggantungkan diri kepada orang lain, termasuk ibunya. Misalnya, setiap kali usai bermain, dia langsung merapikannya tanpa disuruh. Saat akan berangkat sekolah pun, segala persiapan dilakukannya sendiri.

“Dia bahkan bisa bersikap sangat dewasa. Misalnya, kalau orangtuanya sibuk bekerja, dia tidak akan rewel minta ditemani bermain. Dia sudah biasa asyik bermain sendiri,” tutur Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam Festival Film Indonesia lewat Mereka Bilang, Saya Monyet! itu.

Kemandirian Miyake, lanjut Titi, membuat sang buah hati tumbuh menjadi anak yang penolong. Misalnya, ketika Titi tengah melakukan pekerjaan rumah, gadis berambut panjang itu pasti menawarkan bantuan. “Ibu, apa yang bisa Miyake bantu,” kata Titi menirukan ucapan anaknya.

Untuk urusan cita-cita, juri Indonesia Mencari Bakat itu belajar dari pengalamannya. Dulu, Titi tidak diizinkan orangtuanya mendalami musik. “Padahal, menurut saya setiap anak berhak memiliki kebebasan memilih cita-cita,” terangnya.

“Karena saya dan Aksan musisi, kami merasa wajib memperkenalkan pengetahuan dasar musik pada Miyake. Tapi, saya juga memperhatikan minatnya. Kalau dia nggak tertarik, ya jangan dipaksa. Sejauh ini sih dia senang musik dan sudah jago nyanyi,” ucapnya. (ash)

Titi Rajo Bintang
Titi Rajo Bintang

SUMUTPOS.CO – Titi Rajo Bintang sangat dekat dengan Miyake Shakuntala, putri dari pernikahannya dengan Wong Aksan yang berakhir 7 Maret 2013. Dia menempatkan diri sebagai ibu yang bisa diajak berbagi cerita mengenai apa saja.

“Saya nggak mau Miyake merasa sungkan untuk bercerita sama saya. Menurut saya, komunikasi antara orangtua dan anak sangat penting, harus dibangun agar orangtua mengetahui perkembangan anaknya dengan baik,” ungkapnya.

“Saya membangun komunikasi yang terbuka. Saya tidak ragu menceritakan pekerjaan dan perasaan saya ke Miyake. Kalau saya lagi sedih, saya bisa curhat sama dia. Tujuannya, agar dia juga bisa bersikap terbuka sama saya,” sambung perempuan kelahiran Jakarta, 10 Februari 1981 itu.

Selain itu, sejak kecil Miyake yang kini berusia 8 tahun dididik menjadi anak yang mandiri. Bukan sekadar memerintah, Titi berusaha memberi contoh lewat aksi nyata. Misalnya, dia tidak segan-segan membersihkan kamar mandi saat senggang.

Berhasil, Miyake tidak pernah menggantungkan diri kepada orang lain, termasuk ibunya. Misalnya, setiap kali usai bermain, dia langsung merapikannya tanpa disuruh. Saat akan berangkat sekolah pun, segala persiapan dilakukannya sendiri.

“Dia bahkan bisa bersikap sangat dewasa. Misalnya, kalau orangtuanya sibuk bekerja, dia tidak akan rewel minta ditemani bermain. Dia sudah biasa asyik bermain sendiri,” tutur Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam Festival Film Indonesia lewat Mereka Bilang, Saya Monyet! itu.

Kemandirian Miyake, lanjut Titi, membuat sang buah hati tumbuh menjadi anak yang penolong. Misalnya, ketika Titi tengah melakukan pekerjaan rumah, gadis berambut panjang itu pasti menawarkan bantuan. “Ibu, apa yang bisa Miyake bantu,” kata Titi menirukan ucapan anaknya.

Untuk urusan cita-cita, juri Indonesia Mencari Bakat itu belajar dari pengalamannya. Dulu, Titi tidak diizinkan orangtuanya mendalami musik. “Padahal, menurut saya setiap anak berhak memiliki kebebasan memilih cita-cita,” terangnya.

“Karena saya dan Aksan musisi, kami merasa wajib memperkenalkan pengetahuan dasar musik pada Miyake. Tapi, saya juga memperhatikan minatnya. Kalau dia nggak tertarik, ya jangan dipaksa. Sejauh ini sih dia senang musik dan sudah jago nyanyi,” ucapnya. (ash)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/