Badai Nock-ten Hantam Asia Timur
TOKYO- Setelah dihantam gempa dan tsunami, kini Jepang dilanda badai dan banjir bandang. Akibatnya 417 ribu jiwa mengungsi. Sebelumnya, bencana badai dan banjir bandang serupa juga terjadi di Korea Selatan (Korsel) dan Filipina.
Banjir bandang itu muncul setelah badai memicu hujan deras selama dua hari berturut-turut hingga menyebabkan tanah longsor. Bencana serupa juga melanda Korea Utara (Korut) dan Vietnam.
Di Jepang, sedikitnya 417 ribu orang diperintahkan mengungsi setelah Badan Meteorologi setempat mengeluarkan peringatan maksimum. Menurut badan tersebut, hujan deras telah berlangsung 72 jam dengan curah mencapai 623 milimeter di Kota Kamo, Niigata; dan 700 mm di Kota Tadami, Fukushima.
Tingginya curah hujan memicu banjir dan tanah longsor. Banjir yang disertai lumpur bahkan merendam 12 kota di timur laut Negeri Matahari Terbit itu, termasuk Prefektur Fukushima, dilanda gempa dan tsunami 11 Maret lalu. Selain menelan satu korban jiwa dan menyebabkan lima lainnya hilang, banjir merusak bendungan dan menenggelamkan rumah penduduk.
Kantor berita NHK, yang memantau dari udara, memperlihatkan jembatan yang melewati Sungai Shinano di Niigata sebagian tenggelam dalam air lumpur, bersatu dengan pohon dan tiang telepon yang roboh. Lusinan kendaraan juga tampak terdampar di jalan sepanjang Shinano.
Di Korut, hujan lebat disertai banjir melanda Provinsi Hwanghae Utara dan Selatan, Kangwon, serta Hamgyoung Selatan. Associated Press Television News memperlihatkan banjir merusak sawah, dan warga di Kaesong, kota yang berbatasan dengan Korsel, berusaha menyelamatkan diri dengan mengarungi air.
Di negara komunis itu, banjir membuat jalanan rusak, jembatan ambruk, bus terdampar di atas genting, rumah dan bangunan publik hancur, serta tanaman disiram tanah dan kerikil. Kantor berita Korut, KCNA melaporkan lebih dari 650 hektare sawah terendam banjir di Provinsi Hwanghae Utara. Bencana juga menyebabkan sejumlah ranjau darat mengalir ke Korsel yang juga dilanda banjir, Jumat lalu.
Badai tropis Nock-ten mulai mendekati daratan Vietnam, juga memicu hujan deras. Badan ramalan cuaca setempat mengatakan badai menghantam utara Vietnam, Sabtu malam, disertai angin dengan kecepatan 102 kilometer per jam.
Guna mencegah jatuhnya banyak korban jiwa, pemerintah Vietnam mengevakuasi sedikitnya 300 ribu orang dari daerah pesisir utara negara itu. Sebelumnya, badai Nock-ten mendarat di Filipina dan merenggut 41 nyawa serta menyebabkan 26 lainnya hilang. (bbs/jpnn)