30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Raja Norwegia Diminta Turun Takhta

OSLO – Tersangka pelaku teror bom dan penembakan masal di Norwegia, Anders Behring Breivik kembali bikin ulah. Stasiun televisi pemerintah Norwegia NRK, Minggu (31/7) memberitakan pria berusia 32 tahun itu menuntut agar pemerintah negeri Skandinavia itu mundur. Tuntutan diajukan Breivik sebelum dia membeberi lebih banyak pengakuannya soal latar belakang serangan gandanya yang telah menewaskan 77 orang itu.

Tuntutan itu tak masuk akal. Breivik tidak hanya menuntut pemerintahan Perdana Menteri (PM) Jens Stoltenberg mengundurkan diri. Bahkan, dia menuntut agar penguasa monarki Norwegia, Raja Harald V, lengser dari takhta atau singgasananya.

Tuntutan itu disampaikan ketika Breivik diperiksa pada Jumat lalu (29/7). Selain itu, aktivis ekstrem sayap kanan itu minta komandan militer Norwegia mundur. Sebagai gantinya, Breivik meminta supaya dirinya diangkat sebagai kepala militer yang baru.

Pemeriksaan atau interogasi atas Breivik merupakan kali kedua sejak serangan bom. Meski tuntutannya langsung ditolak, pria yang mengaku mengebom kantor PM Jens Stoltenberg itu akhirnya bersikap kooperatif dalam pemeriksaan selama 10 jam. Sebelumnya, pengacara Breivik, Geir Lippestad, pekan lalu menyatakan bahwa kliennya menunjukkan indikasi kuat sebagai orang gila. Karena itu, dia berupaya supaya Breivik tidak diadili.(afp/dt/cak/dwi/jpnn)

OSLO – Tersangka pelaku teror bom dan penembakan masal di Norwegia, Anders Behring Breivik kembali bikin ulah. Stasiun televisi pemerintah Norwegia NRK, Minggu (31/7) memberitakan pria berusia 32 tahun itu menuntut agar pemerintah negeri Skandinavia itu mundur. Tuntutan diajukan Breivik sebelum dia membeberi lebih banyak pengakuannya soal latar belakang serangan gandanya yang telah menewaskan 77 orang itu.

Tuntutan itu tak masuk akal. Breivik tidak hanya menuntut pemerintahan Perdana Menteri (PM) Jens Stoltenberg mengundurkan diri. Bahkan, dia menuntut agar penguasa monarki Norwegia, Raja Harald V, lengser dari takhta atau singgasananya.

Tuntutan itu disampaikan ketika Breivik diperiksa pada Jumat lalu (29/7). Selain itu, aktivis ekstrem sayap kanan itu minta komandan militer Norwegia mundur. Sebagai gantinya, Breivik meminta supaya dirinya diangkat sebagai kepala militer yang baru.

Pemeriksaan atau interogasi atas Breivik merupakan kali kedua sejak serangan bom. Meski tuntutannya langsung ditolak, pria yang mengaku mengebom kantor PM Jens Stoltenberg itu akhirnya bersikap kooperatif dalam pemeriksaan selama 10 jam. Sebelumnya, pengacara Breivik, Geir Lippestad, pekan lalu menyatakan bahwa kliennya menunjukkan indikasi kuat sebagai orang gila. Karena itu, dia berupaya supaya Breivik tidak diadili.(afp/dt/cak/dwi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/