32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Castro Ejek Obama Bodoh

HAVANA – Lama tak terdengar kabarnya, Fidel Castro kembali menghiasi halaman depan surat kabar dalam dan luar negeri. Kamis (29/9) lalu, dia mengkritik kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama tentang Kuba. Bahkan, pemimpin 85 tahun itu menyebut presiden ke-44 Negeri Paman Sam tersebut bodoh.

Mantan presiden Kuba itu memang tak menyebut Obama bodoh secara langsung. Umpatan itu dia lontarkan melalui essay semiregular yang dipublikasikan media cetak pemerintah pada Kamis lalu.  Tulisan tokoh garis keras itu merupakan reaksi atas komentar Obama terkait kebijakan AS terhadap Kuba. Di satu kesempatan, Obama mengaku siap mengubah kebijakan AS asal Kuba berubah lebih dulu.

Saat itu, Obama merujuk pada perubahan sosial dan politik di Kuba. “Betapa baiknya. Betapa pintarnya dia. Tapi, kebaikan masih belum membuat dia memahami  blokade selama 50 tahun dan kejahatan yang dilakukan pemerintahannya terhadap negara ini tak pernah mampu membuat rakyat Kuba bertekuk lutut terhadap AS,” papar Castro dalam tulisannya.

Embargo ekonomi yang diterapkan AS atas Kuba sudah berjalan selama sekitar lima dekade. Sampai sekarang, blokade tersebut masih berlaku. Kendati demikian, pemerintahan Presiden Raul Castro tetap memimpin Kuba dengan gaya yang sama dengan sang kakak. “Ada banyak hal yang akan berubah di Kuba. Tapi, perubahan itu akan terjadi karena kami sendiri, bukan karena AS,” tandas Castro.

Dalam tulisannya, Komandante Kuba itu mengungkapkan kekecewaannya terhadap Obama. Saat terpilih sebagai presiden 2008 lalu, Castro sempat menaruh harapan yang tinggi terhadap pemimpin 50 tahun tersebut. Dia berharap, hubungan AS dan Kuba menjadi lebih hangat setelah presiden kulit hitam itu menguasai Gedung Putih. Tapi, kini harapan itu sirna. (ap/cnn/cbs/hep/ami/jpnn)

HAVANA – Lama tak terdengar kabarnya, Fidel Castro kembali menghiasi halaman depan surat kabar dalam dan luar negeri. Kamis (29/9) lalu, dia mengkritik kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama tentang Kuba. Bahkan, pemimpin 85 tahun itu menyebut presiden ke-44 Negeri Paman Sam tersebut bodoh.

Mantan presiden Kuba itu memang tak menyebut Obama bodoh secara langsung. Umpatan itu dia lontarkan melalui essay semiregular yang dipublikasikan media cetak pemerintah pada Kamis lalu.  Tulisan tokoh garis keras itu merupakan reaksi atas komentar Obama terkait kebijakan AS terhadap Kuba. Di satu kesempatan, Obama mengaku siap mengubah kebijakan AS asal Kuba berubah lebih dulu.

Saat itu, Obama merujuk pada perubahan sosial dan politik di Kuba. “Betapa baiknya. Betapa pintarnya dia. Tapi, kebaikan masih belum membuat dia memahami  blokade selama 50 tahun dan kejahatan yang dilakukan pemerintahannya terhadap negara ini tak pernah mampu membuat rakyat Kuba bertekuk lutut terhadap AS,” papar Castro dalam tulisannya.

Embargo ekonomi yang diterapkan AS atas Kuba sudah berjalan selama sekitar lima dekade. Sampai sekarang, blokade tersebut masih berlaku. Kendati demikian, pemerintahan Presiden Raul Castro tetap memimpin Kuba dengan gaya yang sama dengan sang kakak. “Ada banyak hal yang akan berubah di Kuba. Tapi, perubahan itu akan terjadi karena kami sendiri, bukan karena AS,” tandas Castro.

Dalam tulisannya, Komandante Kuba itu mengungkapkan kekecewaannya terhadap Obama. Saat terpilih sebagai presiden 2008 lalu, Castro sempat menaruh harapan yang tinggi terhadap pemimpin 50 tahun tersebut. Dia berharap, hubungan AS dan Kuba menjadi lebih hangat setelah presiden kulit hitam itu menguasai Gedung Putih. Tapi, kini harapan itu sirna. (ap/cnn/cbs/hep/ami/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/