PNOM PHEN- Perseteruan wilayah perbatasan masih berlanjut hingga kini, pasukan militer Thailand masih melancarkan tembakan mortir ke wilayah Kamboja, lokasi candi abad ke-13 Ta Krabei di Provinsi Oddar Meanchey, sepanjang Sabtu (30/4) dan malam sampai Minggu (1/5) pagi.
“Setiap malam, pasukan Thailand melepas tembakan kepada pasukan kami di kuil Ta Krabei,” kata Wakil Komandan Unit Artileri, Suos Sothea, kepada Xinhua melalui telepon dari medan pertempuran.
Disebutkannya, Sabtu malam pukul 22:00 waktu setempat, mereka telah menggunakan senjata M97 untuk menggempur candi. Berlanjut, kadang-kadang, mereka terus menembakkan mortir-mortir kepada kami pada sekitar pukul 02:00 sampai 06:00 Ahad pagi.
“Pasukan Kamboja balas menembak untuk membela wilayah dari invasi,” tambahnya. Tapi, sebutnya kami baru saja menggunakan senjata kecil untuk membalas. Tidak ada korban dilaporkan dalam pertempuran sporadis terbaru.
Kedua pasukan negara bertetangga itu saling baku tembak atas dua candi di wilayah perbatasan yang disengketakan sejak 22 April. Kedua pihak menyalahkan yang lain untuk pertempuran selama hari terakhir itu.
Pertempuran telah menewaskan sedikitnya delapan tentara Kamboja, tujuh tentara Thailand dan seorang warga sipil Thailand, dan hampir 100.000 warga sipil di kedua pihak meninggalkan rumah untuk mencari tempat hunian yang aman.
Perbatasan antara Thailand dan Kamboja belum pernah benar-benar dibatasi hingga sekarang. Preah Vihear adalah candi Kamboja yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia pada 7 Juli 2008 oleh UNESCO.
Tapi Thailand mengklaim kepemilikan tanah seluas 4,6 kilometer persegi (1,8 mil persegi) dari semak-semak di samping kuil.
Hanya sepekan setelah pendaftaran itu, Kamboja dan Thailand kembali terlibat konflik perbatasan. Puluhan tentara di kedua belah pihak pun berjatuhan. (bbs/jpnn)