28 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Tabrak Komidi Putar, Nyaris Celakai Dua Bocah

SYDNEY- Kecelakaan pesawat juga terjadi di Australia kemarin (1/10). Sebuah pesawat ultraringan jenis Cheetah S200 menabrak komidi putar di dekat Kota Taree, 250 kilometer timur laut dari Sydney.

Untunglah, pesawat yang dinaiki dua pria tersebut tak sampai menghantam kabin komidi putar yang ditempati dua bocah, masing-masing seorang gadis berusia 13 tahun dan seorang anak lelaki berusia 9 tahun. Kalau tidak, akibatnya bisa sangat fatal. Tak menutup kemungkinan jatuh korban tewas.

Cheetah S200 yang take-off dari lapangan rumput tak jauh dari lokasi The Old Bar Beach Festival pasar malam tempat komidi putar itu nyungsep tepat di bawah kabin yang dihuni dua bocah tersebut. Selain dua bocah tersebut, tak ada penumpang lain di komidi putar itu.

Otoritas berwenang masih menyelidiki penyebab pesawat itu bisa sampai kehilangan kendali dan menabrak komidi putar. Yang jelas, sebagaimana diberitakan kantor berita Australia, AAP, dibutuhkan sekitar 90 menit untuk bisa mengevakuasi dua bocah tersebut.

Sementara itu, dua pria di pesawat tersebut, yakni seorang pilot dan seorang penumpang, harus menunggu sekitar 90 menit lagi sebelum bisa diturunkan dari pesawat di ketinggian sekitar 10 meter dari tanah. Identitas empat orang itu hingga berita ini selesai ditulis belum dirilis.
“Untunglah, semua orang bisa dibawa turun dengan selamat,” kata Juru Bicara Dinas Pemadam Kebakaran Wilayah Pinggiran New South Wales Ben Shepherd sebagaimana dikutip BBC.
Yang membuat suasana menegangkan, tangki bahan bakar pesawat yang nyungsep itu bocor. Petugas pun harus menyemprotkan busa untuk memperkecil kemungkinan pesawat tersebut terbakar atau meledak.

Evakuasi pun tak gampang. Tim penyelamat harus mendatangkan crane dari sebuah pabrik di sekitar lokasi kejadian. Sejumlah petugas kemudian menaiki keranjang baja yang dicantolkan ke pengait crane untuk diangkat menuju kabin.

“Jangan khawatir soal kami. Selamatkan anak-anak itu dulu,” ujar salah seorang pria di pesawat sebagaimana ditirukan Shepherd. Petugas pun menyelamatkan dua bocah, baru dua pria tersebut.

Gary Jones, salah seorang warga yang berada di lokasi saat tabrakan terjadi, mengaku shock. Sebab, beberapa saat sebelum insiden, dua anaknya baru turun dari komidi putar itu.
“Sebelum menabrak, saya lihat pesawat itu terbang rendah dan semakin rendah. Berikutnya, braaak” Pesawat itu menabrak komidi putar,” ungkapnya kepada kanal televisi ABC.
The Old Bar Beach Festival merupakan acara tahunan masyarakat setempat. Tahun ini memasuki penyelenggaraan yang keenam.

Sementara di Filipina, sebuah helikopter militer jatuh di wilayah konflik Filipina selatan. Tiga orang tewas dalam peristiwa itu. Hanya kopilot yang selamat.

Heli Bell UH-1H yang beroperasi di wilayah tersebut jatuh menghempas Gunung Sinumaan di Pulau Jolo ketika para kru mencoba mendarat di pos militer wilayah itu. Demikian disampaikan juru bicara Angkatan Udara Filipina Letkol Miguel Ernesto Okol. “UH-1H mencoba pendaratan darurat dikarenakan masalah mesin,” ujar Okol. Dia tidak menjelaskan lebih rinci mengenai masalah mesin yang dialami heli. “Ada tiga korban jiwa yang dilaporkan namun kopilot selamat,” imbuhnya. Angkatan Udara Filipina telah mengerahkan tim untuk mengevakuasi korban.(c5/ttg/jpnn)

SYDNEY- Kecelakaan pesawat juga terjadi di Australia kemarin (1/10). Sebuah pesawat ultraringan jenis Cheetah S200 menabrak komidi putar di dekat Kota Taree, 250 kilometer timur laut dari Sydney.

Untunglah, pesawat yang dinaiki dua pria tersebut tak sampai menghantam kabin komidi putar yang ditempati dua bocah, masing-masing seorang gadis berusia 13 tahun dan seorang anak lelaki berusia 9 tahun. Kalau tidak, akibatnya bisa sangat fatal. Tak menutup kemungkinan jatuh korban tewas.

Cheetah S200 yang take-off dari lapangan rumput tak jauh dari lokasi The Old Bar Beach Festival pasar malam tempat komidi putar itu nyungsep tepat di bawah kabin yang dihuni dua bocah tersebut. Selain dua bocah tersebut, tak ada penumpang lain di komidi putar itu.

Otoritas berwenang masih menyelidiki penyebab pesawat itu bisa sampai kehilangan kendali dan menabrak komidi putar. Yang jelas, sebagaimana diberitakan kantor berita Australia, AAP, dibutuhkan sekitar 90 menit untuk bisa mengevakuasi dua bocah tersebut.

Sementara itu, dua pria di pesawat tersebut, yakni seorang pilot dan seorang penumpang, harus menunggu sekitar 90 menit lagi sebelum bisa diturunkan dari pesawat di ketinggian sekitar 10 meter dari tanah. Identitas empat orang itu hingga berita ini selesai ditulis belum dirilis.
“Untunglah, semua orang bisa dibawa turun dengan selamat,” kata Juru Bicara Dinas Pemadam Kebakaran Wilayah Pinggiran New South Wales Ben Shepherd sebagaimana dikutip BBC.
Yang membuat suasana menegangkan, tangki bahan bakar pesawat yang nyungsep itu bocor. Petugas pun harus menyemprotkan busa untuk memperkecil kemungkinan pesawat tersebut terbakar atau meledak.

Evakuasi pun tak gampang. Tim penyelamat harus mendatangkan crane dari sebuah pabrik di sekitar lokasi kejadian. Sejumlah petugas kemudian menaiki keranjang baja yang dicantolkan ke pengait crane untuk diangkat menuju kabin.

“Jangan khawatir soal kami. Selamatkan anak-anak itu dulu,” ujar salah seorang pria di pesawat sebagaimana ditirukan Shepherd. Petugas pun menyelamatkan dua bocah, baru dua pria tersebut.

Gary Jones, salah seorang warga yang berada di lokasi saat tabrakan terjadi, mengaku shock. Sebab, beberapa saat sebelum insiden, dua anaknya baru turun dari komidi putar itu.
“Sebelum menabrak, saya lihat pesawat itu terbang rendah dan semakin rendah. Berikutnya, braaak” Pesawat itu menabrak komidi putar,” ungkapnya kepada kanal televisi ABC.
The Old Bar Beach Festival merupakan acara tahunan masyarakat setempat. Tahun ini memasuki penyelenggaraan yang keenam.

Sementara di Filipina, sebuah helikopter militer jatuh di wilayah konflik Filipina selatan. Tiga orang tewas dalam peristiwa itu. Hanya kopilot yang selamat.

Heli Bell UH-1H yang beroperasi di wilayah tersebut jatuh menghempas Gunung Sinumaan di Pulau Jolo ketika para kru mencoba mendarat di pos militer wilayah itu. Demikian disampaikan juru bicara Angkatan Udara Filipina Letkol Miguel Ernesto Okol. “UH-1H mencoba pendaratan darurat dikarenakan masalah mesin,” ujar Okol. Dia tidak menjelaskan lebih rinci mengenai masalah mesin yang dialami heli. “Ada tiga korban jiwa yang dilaporkan namun kopilot selamat,” imbuhnya. Angkatan Udara Filipina telah mengerahkan tim untuk mengevakuasi korban.(c5/ttg/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/