BEIJING- Ratusan warga Muslim di Cina terlibat bentrokan dengan polisi bersenjata menyusul perobohan sebuah masjid di wilayah Cina bagian utara. Beberapa orang terluka dalam bentrokan tersebut. Demikian seperti dilansir AFP, Senin (2/1).
Pusat Informasi hak azasi manusia (HAM) dan Demokrasi, yang merupakan LSM HAM berbasis di Hong Kong menuturkan, bentrokan pecah setelah polisi menyatakan sebuah masjid yang baru direnovasi di Daerah Otonomi Ningxia Hui adalah ilegal dan harus dihancurkan. Wilayah Hui banyak ditinggali oleh warga Cina yang beragama Islam yang dikenal dengan etnis muslim Hui.
LSM tersebut menyebut bahwa bentrokan menewaskan 2 orang dan melukai 50 orang lainnya. Menurut LSM tersebut, polisi menggunakan gas air mata, tongkat pemukul dan pisau untuk menghalau warga yang berdemo di Desa Taoshan, Hexi. Tapi, laporan LSM tersebut dibantah pihak Kepolisian Hexi.
Ditegaskan mereka, tidak ada korban tewas dalam bentrokan tersebut. Seorang petugas Kepolisian bernama Ma, membenarkan ada masjid yang dirobohkan. Menurutnya, bentrokan di Hexi tersebut terjadi pada Sabtu (31/12) siang waktu setempat.
“Dua petugas kepolisian dan dua warga desa terluka, dan sejumlah warga lainnya ditangkap polisi, tapi saya tidak tahu pasti berapa jumlahnya,” ucapnya saat dihubungi telepon oleh AFP. (net/jpnn)t/jpnn)